Induksi Poliploidi dengan Kolkisina pada Kultur Meristem Batang Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki)
Main Author: | Setyowati , Endang Sulistyaningsih, Aziz Purwantoro, Mita |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI
, 2013
|
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526 https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526/2260 |
ctrlnum |
article-2526 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Induksi Poliploidi dengan Kolkisina pada Kultur Meristem Batang Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki)</title><creator>Setyowati , Endang Sulistyaningsih, Aziz Purwantoro, Mita</creator><description lang="en-US">INTISARIBawang wakegi tidak dapat berbunga sehingga tidak menghasilkan biji. Akibatnya, bawang wakegi memiliki keragaman genetik yang sempit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi kolkisina optimum untuk induksi poliploidi bawang wakegi dan mendapatkan tanaman bawang wakegi poliploid. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada bulan Juni 2011 sampai Januari 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAKL faktorial 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah kultivar yaitu ‘Lembah Palu’, ‘Palasa’, dan ‘Sumenep’. Faktor kedua adalah konsentrasi kolkisina yaitu 0 g.L-1, 0,5 g.L-1; 1 g.L-1; dan 1,5 g.L-1 dengan lama inkubasi tiga hari. Pengamatan dilakukan pada umur 2 hingga 8 minggu setelah tanam di dalam botol untuk parameter pertumbuhan dan morfologi serta sitologinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kromosom 2n=32 (tetraploid) diperoleh pada kultivar ‘Palasa’ dengan perlakuan kolkisina 0,5 dan 1,5 g.L-1 serta kultivar ‘Sumenep’ dengan perlakuan kolkisina 1 g.L-1. Tanaman poliploid tersebut diatas memiliki ukuran sel, ukuran stomata dan epidermis lebih besar serta densitas stomata lebih sedikit dibandingkan tanaman kontrol.Kata kunci : bawang wakegi, poliploidi, kolkisina, invitro</description><publisher lang="en-US">Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2013-12-10</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526</identifier><identifier>10.22146/ipas.2526</identifier><source lang="en-US">Ilmu Pertanian (Agricultural Science); Vol 16, No 1 (2013); 58-76</source><source lang="id-ID">Jurnal Ilmu Pertanian; Vol 16, No 1 (2013); 58-76</source><source>2527-7162</source><source>0126-4214</source><language>eng</language><relation>https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526/2260</relation><recordID>article-2526</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Setyowati , Endang Sulistyaningsih, Aziz Purwantoro, Mita |
title |
Induksi Poliploidi dengan Kolkisina pada Kultur Meristem Batang Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki) |
publisher |
Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI |
publishDate |
2013 |
url |
https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526 https://journal.ugm.ac.id/jip/article/view/2526/2260 |
contents |
INTISARIBawang wakegi tidak dapat berbunga sehingga tidak menghasilkan biji. Akibatnya, bawang wakegi memiliki keragaman genetik yang sempit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi kolkisina optimum untuk induksi poliploidi bawang wakegi dan mendapatkan tanaman bawang wakegi poliploid. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada bulan Juni 2011 sampai Januari 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAKL faktorial 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah kultivar yaitu ‘Lembah Palu’, ‘Palasa’, dan ‘Sumenep’. Faktor kedua adalah konsentrasi kolkisina yaitu 0 g.L-1, 0,5 g.L-1; 1 g.L-1; dan 1,5 g.L-1 dengan lama inkubasi tiga hari. Pengamatan dilakukan pada umur 2 hingga 8 minggu setelah tanam di dalam botol untuk parameter pertumbuhan dan morfologi serta sitologinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kromosom 2n=32 (tetraploid) diperoleh pada kultivar ‘Palasa’ dengan perlakuan kolkisina 0,5 dan 1,5 g.L-1 serta kultivar ‘Sumenep’ dengan perlakuan kolkisina 1 g.L-1. Tanaman poliploid tersebut diatas memiliki ukuran sel, ukuran stomata dan epidermis lebih besar serta densitas stomata lebih sedikit dibandingkan tanaman kontrol.Kata kunci : bawang wakegi, poliploidi, kolkisina, invitro |
id |
IOS1534.article-2526 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
institution_id |
19 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada |
library_id |
488 |
collection |
Jurnal Ilmu Pertanian |
repository_id |
1534 |
subject_area |
Biologi |
city |
SLEMAN |
province |
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
repoId |
IOS1534 |
first_indexed |
2017-01-09T04:29:29Z |
last_indexed |
2017-07-10T05:10:24Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1722645212627468288 |
score |
17.60506 |