HUBUNGAN KERAJAAN MAKASSAR DENGAN KERAJAAN BUTON ABAD KE-17

Main Author: Kila, Syahrir
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2016
Subjects:
Online Access: https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132
https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132/143
ctrlnum article-132
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">HUBUNGAN KERAJAAN MAKASSAR DENGAN KERAJAAN BUTON ABAD KE-17</title><creator>Kila, Syahrir</creator><subject lang="en-US">History</subject><subject lang="en-US">hubungan; Kerajaan Makassar; Kerajaan Buton</subject><description lang="en-US">Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan hubungan antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton pada abad ke-17 Masehi. Metode yang dipergunakan adalah metode sejarah yang mencakup empat langkah yang sistematis. Selain itu, pengumpulan data lapangan juga ditunjang oleh metode wawancara bebas mendalam terhadap tokoh masyarakat, sejarawan dan budayawan. Hasil kajian menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan dan politik antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton telah ada pada abadke-16. Hubungan kekerabatan hanya dapat dilacak melalui tutur lisan dan hampir tidak ada data atau sumber tertulis yang menjelaskan hal tersebut, sedangkan hubungan politik yang terjalin lebih banyak diakhiri dengan konflik atau perang. Kedua pihak tercatat tiga kali berperang dan kekuatan pasukan yang sangat besar terjadi pada tahun 1666. Buton bertekuk lutut dan mengakui kekalahannya. Empat hari kemudian, pasukan Makassar kalah oleh pasukan VOC dan Arung Palakka bersama Buton. Semua pasukan Makassar di bawah pimpinan Karaeng Bontomarannu ditawan pada sebuah pulau kecil di depan Kota Baubau yang dikenal dengan nama Pulau Makassar.</description><publisher lang="en-US">Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2016-12-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132</identifier><identifier>10.36869/wjsb.v7i2.132</identifier><source lang="en-US">Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya; Vol 7, No 2 (2016); 285-302</source><source lang="id-ID">Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya; Vol 7, No 2 (2016); 285-302</source><source>2502-2229</source><source>1907-3038</source><source>10.36869/wjsb.v7i2</source><language>eng</language><relation>https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132/143</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>article-132</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:Journal
author Kila, Syahrir
title HUBUNGAN KERAJAAN MAKASSAR DENGAN KERAJAAN BUTON ABAD KE-17
publisher Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
publishDate 2016
topic History
hubungan
Kerajaan Makassar
Kerajaan Buton
url https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132
https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/view/132/143
contents Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan hubungan antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton pada abad ke-17 Masehi. Metode yang dipergunakan adalah metode sejarah yang mencakup empat langkah yang sistematis. Selain itu, pengumpulan data lapangan juga ditunjang oleh metode wawancara bebas mendalam terhadap tokoh masyarakat, sejarawan dan budayawan. Hasil kajian menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan dan politik antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton telah ada pada abadke-16. Hubungan kekerabatan hanya dapat dilacak melalui tutur lisan dan hampir tidak ada data atau sumber tertulis yang menjelaskan hal tersebut, sedangkan hubungan politik yang terjalin lebih banyak diakhiri dengan konflik atau perang. Kedua pihak tercatat tiga kali berperang dan kekuatan pasukan yang sangat besar terjadi pada tahun 1666. Buton bertekuk lutut dan mengakui kekalahannya. Empat hari kemudian, pasukan Makassar kalah oleh pasukan VOC dan Arung Palakka bersama Buton. Semua pasukan Makassar di bawah pimpinan Karaeng Bontomarannu ditawan pada sebuah pulau kecil di depan Kota Baubau yang dikenal dengan nama Pulau Makassar.
id IOS15395.article-132
institution Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sulawesi Selatan
institution_id 5861
institution_type library:public
library
library Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya
library_id 4426
collection Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya
repository_id 15395
city KOTA MAKASSAR
province SULAWESI SELATAN
repoId IOS15395
first_indexed 2021-04-23T03:05:13Z
last_indexed 2021-04-23T03:05:13Z
recordtype dc
_version_ 1697798908815605760
score 17.608942