Kreativitas Seni dan Kebangsaan

Main Author: Yudiaryani, Yudiaryani
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: eng
Terbitan: BP ISI Yogyakarta , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/7158/1/Kreativitas%20Seni%20dan%20Kebangsaan%20-%20Final2.pdf
http://digilib.isi.ac.id/7158/
ctrlnum 7158
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.isi.ac.id/7158/</relation><title>Kreativitas Seni dan Kebangsaan</title><creator>Yudiaryani, Yudiaryani</creator><subject>Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan)</subject><subject>Pengkajian seni teater (dramaturgi)</subject><description>Buku ajar yang berjudul Kreativitas Seni dan Kebangsaan merupakan cara&#xD; penulis untuk menyampaikan pesan, baik kepada siswa didik, mahasiswa, seniman,&#xD; akademisi, maupun penonton seni, agar mengetahui cara &#x201C;membaca&#x201D; sebuah karya&#xD; cipta seni, khususnya teater, secara utuh dan menyeluruh. Sebuah pertunjukan seni&#xD; dapat ditunjukkan dengan rumus A (seseorang) membuat B (karya seni) untuk C&#xD; (penonton). Ketiga unsur tersebut memiliki teknik dan materi penciptaannya sesuai&#xD; dengan keinginan dari penciptanya. Seorang pencipta atau pelaku seni diharapkan&#xD; untuk terus mengasah nalar budi dan ketrampilannya dengan mencipta karya seni&#xD; yang bermanfaat bagi masyarakat serta sesuai dengan perkembangan zaman. Karya seni&#xD; sebagai wujud kreativitas dapat disejajarkan dengan karya-karya seni lainnya secara&#xD; kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan karya seni harus&#xD; mampu menjadi perjuru bagi peningkatan kualitas hidup manusia menuju manusia&#xD; berakhlak mulia.&#xD; Satu hal yang seringkali terlewat dari proses berkesenian adalah peran kreativitas&#xD; seni terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebangsaan. Untuk&#xD; itu, perlu direnungkan mengenai sinergisme dan konektivitas antara hasil pikiran,&#xD; perasaan, dan tingkah laku manusia dengan kekuatan tanah yang memberinya&#xD; kekuatan, dan keberlimpahan air yang mengalirkan keberlanjutan, serta luasnya&#xD; udara yang meninggikan tujuan dan cita-cita bangsa. Selain itu, perlu direnungkan&#xD; pula tentang dalamnya rasa kebangsaan masyarakat Indonesia sehingga mampu&#xD; menumbuhkan inspirasi kreatif dari seniman untuk mencipta karya cerdas anak bangsa&#xD; melalui pendidikan berkarakter yang mampu bersaing secara global. Rasa kebangsaan&#xD; tersebut sekaligus dipergunakan untuk memperkuat ketahanan budaya.&#xD; Demikianlah buku ajar ini disusun agar dapat digunakan untuk melakukan&#xD; perenungan-perenungan serta menjawab berbagai permasalahan yang menyertainya.&#xD; Buku berjudul Kreativitas Seni dan Kebangsaan ini disusun menjadi tiga bagian. Bagian&#xD; satu bertajuk &#x201C;Kreativitas Seni Pertunjukan&#x201D;. Bagian dua bertajuk &#x201C;Dramaturgi dan&#xD; Perannya&#x201D;. Bagian tiga bertajuk &#x201C;Kebangsaan dan Ketahanan Budaya&#x201D;. Bagian satu&#xD; &#x201C;Kreativitas Seni Pertunjukan&#x201D; terdiri dari dua bab, yaitu: Bab I &#x201C;Memburu Jejak&#xD; Kreativitas Seni Pertunjukan&#x201D;, dan Bab II &#x201C;Teater Indonesia Dulu dan Kini&#x201D;. Bagian&#xD; dua &#x201C;Dramaturgi dan Perannya&#x201D; terdiri dari dari empat bab, yaitu: Bab III &#x201C;Inspirasi&#xD; Teori bagi Pertunjukan Teater&#x201D;; Bab IV &#x201C;Panggung Teatrikal&#x201D;; Bab V &#x201C;Metode Mini&#xD; Kata Rendra&#x201D;; Bab VI &#x201C;Metode Via Negativa dan Teknik In-Trance Grotowski&#x201D;. Bagian&#xD; &#x201C;Tiga Kebangsaan dan Ketahanan Budaya&#x201D; terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab VII &#x201C;Strategi&#xD; Penguatan Kesenian Tradisional&#x201D;; Bab VIII &#x201C;Pendidikan Seni Berkarakter Kebangsaan&#x201D;;&#xD; Bab IX &#x201C;Perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) bagi Kesenian Tradisional&#x201D;. Bagian satu dari buku ini menyampaikan pesan tentang perjalanan panjang&#xD; proses kreatif seni yang bermula dari magi dan upacara. Wujud teater primitif tersebut&#xD; menginspirasi hadirnya bentuk teater dunia sejak masa Yunani Kuno hingga teater masa&#xD; kini. Pesan magi dan upacara tersimpan dalam wujud naskah drama. Pesan di dalamnya&#xD; kemudian sampai di hadapan penonton melalui karya seni pertunjukan, di antaranya&#xD; teater. Teater di Indonesia adalah teater yang berwujud tradisional, teater modern, teater&#xD; modern berbasis tradisi, teater posmodern, dan teater kontemporer, serta beragam gaya&#xD; pertunjukan akulturasi. Berbagai wujud teater di Indonesia menunjukkan bahwa teater&#xD; Indonesia bersifat dinamis, cair, dan plastis ketika bersentuhan dengan teater dunia.&#xD; Bagian dua dari buku ini menyampaikan gagasan, teori dramaturgi, dan metode&#xD; pelatihan akting yang menjadi dasar hadirnya kreativitas pemanggungan. Dengan&#xD; pemanfaatan teori dramaturgi, Teater Antropologi dan Teater Lingkungan membuka&#xD; wawasan kreatif dari para seniman dan pencinta seni untuk memahami pertunjukan&#xD; teater. Bahkan keberadaan teori dramaturgi tersebut kemudian mampu menghadirkan&#xD; kembali wujud seni yang berbeda yang sesuai dengan interpretasi dan inspirasi&#xD; mereka. Metode pelatihan akting, seperti Metode Mini Kata Rendra dengan sistem&#xD; improvisasi dan Teater Miskin Grotowski dengan sistem via negativa dan teknik&#xD; in-trance, menginspirasi seniman kreatif di Indonesia untuk melatih akting dan&#xD; kelenturan tubuh aktor. Metode pelatihan akting yang tercipta oleh seniman-seniman&#xD; dunia sebenarnya mampu dilacak juga jejaknya dalam pertunjukan teater tradisional&#xD; di Indonesia. Bahkan diketahui bahwa metode pelatihan Jerzy Grotowski, Eug&#xE8;nio&#xD; Barba, dan Richard Schechner mendapat inspirasi dari pelatihan atau training aktoraktor&#xD; dan penari tradisional di negara-negara Asia, seperti seniman dari Cina, Jepang,&#xD; India, dan Indonesia.&#xD; Bagian tiga buku ini membahas pendidikan, kebangsaan dan ketahanan budaya&#xD; yang terkait dengan kreativitas para seniman dan perlindungan kekayaan intelektual&#xD; (KI) mereka. Selain seni sebagai karya cipta, seni juga memberi andil besar bagi&#xD; pembangunan karakter anak bangsa. Sistem pendidikan seni dapat menginspirasi&#xD; terjadinya pergeseran paradigma pendidikan nasional di Indonesia. Paradigma baru&#xD; mengembangkan mindset peserta didik dalam rangka penguatan nilai-nilai akhlak&#xD; mulia sebagai nilai kebangsaan Indonesia.</description><publisher>BP ISI Yogyakarta</publisher><date>2020-11</date><type>Book:Book</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/7158/1/Kreativitas%20Seni%20dan%20Kebangsaan%20-%20Final2.pdf</identifier><identifier> Yudiaryani, Yudiaryani (2020) Kreativitas Seni dan Kebangsaan. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 978-602-6509-76-5 </identifier><recordID>7158</recordID></dc>
language eng
format Book:Book
Book
PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
author Yudiaryani, Yudiaryani
title Kreativitas Seni dan Kebangsaan
publisher BP ISI Yogyakarta
publishDate 2020
isbn 9786026509765
topic Penciptaan (penyutradaraan
penataan artistik
penulisan naskah
pemeranan)
Pengkajian seni teater (dramaturgi)
url http://digilib.isi.ac.id/7158/1/Kreativitas%20Seni%20dan%20Kebangsaan%20-%20Final2.pdf
http://digilib.isi.ac.id/7158/
contents Buku ajar yang berjudul Kreativitas Seni dan Kebangsaan merupakan cara penulis untuk menyampaikan pesan, baik kepada siswa didik, mahasiswa, seniman, akademisi, maupun penonton seni, agar mengetahui cara “membaca” sebuah karya cipta seni, khususnya teater, secara utuh dan menyeluruh. Sebuah pertunjukan seni dapat ditunjukkan dengan rumus A (seseorang) membuat B (karya seni) untuk C (penonton). Ketiga unsur tersebut memiliki teknik dan materi penciptaannya sesuai dengan keinginan dari penciptanya. Seorang pencipta atau pelaku seni diharapkan untuk terus mengasah nalar budi dan ketrampilannya dengan mencipta karya seni yang bermanfaat bagi masyarakat serta sesuai dengan perkembangan zaman. Karya seni sebagai wujud kreativitas dapat disejajarkan dengan karya-karya seni lainnya secara kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan karya seni harus mampu menjadi perjuru bagi peningkatan kualitas hidup manusia menuju manusia berakhlak mulia. Satu hal yang seringkali terlewat dari proses berkesenian adalah peran kreativitas seni terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebangsaan. Untuk itu, perlu direnungkan mengenai sinergisme dan konektivitas antara hasil pikiran, perasaan, dan tingkah laku manusia dengan kekuatan tanah yang memberinya kekuatan, dan keberlimpahan air yang mengalirkan keberlanjutan, serta luasnya udara yang meninggikan tujuan dan cita-cita bangsa. Selain itu, perlu direnungkan pula tentang dalamnya rasa kebangsaan masyarakat Indonesia sehingga mampu menumbuhkan inspirasi kreatif dari seniman untuk mencipta karya cerdas anak bangsa melalui pendidikan berkarakter yang mampu bersaing secara global. Rasa kebangsaan tersebut sekaligus dipergunakan untuk memperkuat ketahanan budaya. Demikianlah buku ajar ini disusun agar dapat digunakan untuk melakukan perenungan-perenungan serta menjawab berbagai permasalahan yang menyertainya. Buku berjudul Kreativitas Seni dan Kebangsaan ini disusun menjadi tiga bagian. Bagian satu bertajuk “Kreativitas Seni Pertunjukan”. Bagian dua bertajuk “Dramaturgi dan Perannya”. Bagian tiga bertajuk “Kebangsaan dan Ketahanan Budaya”. Bagian satu “Kreativitas Seni Pertunjukan” terdiri dari dua bab, yaitu: Bab I “Memburu Jejak Kreativitas Seni Pertunjukan”, dan Bab II “Teater Indonesia Dulu dan Kini”. Bagian dua “Dramaturgi dan Perannya” terdiri dari dari empat bab, yaitu: Bab III “Inspirasi Teori bagi Pertunjukan Teater”; Bab IV “Panggung Teatrikal”; Bab V “Metode Mini Kata Rendra”; Bab VI “Metode Via Negativa dan Teknik In-Trance Grotowski”. Bagian “Tiga Kebangsaan dan Ketahanan Budaya” terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab VII “Strategi Penguatan Kesenian Tradisional”; Bab VIII “Pendidikan Seni Berkarakter Kebangsaan”; Bab IX “Perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) bagi Kesenian Tradisional”. Bagian satu dari buku ini menyampaikan pesan tentang perjalanan panjang proses kreatif seni yang bermula dari magi dan upacara. Wujud teater primitif tersebut menginspirasi hadirnya bentuk teater dunia sejak masa Yunani Kuno hingga teater masa kini. Pesan magi dan upacara tersimpan dalam wujud naskah drama. Pesan di dalamnya kemudian sampai di hadapan penonton melalui karya seni pertunjukan, di antaranya teater. Teater di Indonesia adalah teater yang berwujud tradisional, teater modern, teater modern berbasis tradisi, teater posmodern, dan teater kontemporer, serta beragam gaya pertunjukan akulturasi. Berbagai wujud teater di Indonesia menunjukkan bahwa teater Indonesia bersifat dinamis, cair, dan plastis ketika bersentuhan dengan teater dunia. Bagian dua dari buku ini menyampaikan gagasan, teori dramaturgi, dan metode pelatihan akting yang menjadi dasar hadirnya kreativitas pemanggungan. Dengan pemanfaatan teori dramaturgi, Teater Antropologi dan Teater Lingkungan membuka wawasan kreatif dari para seniman dan pencinta seni untuk memahami pertunjukan teater. Bahkan keberadaan teori dramaturgi tersebut kemudian mampu menghadirkan kembali wujud seni yang berbeda yang sesuai dengan interpretasi dan inspirasi mereka. Metode pelatihan akting, seperti Metode Mini Kata Rendra dengan sistem improvisasi dan Teater Miskin Grotowski dengan sistem via negativa dan teknik in-trance, menginspirasi seniman kreatif di Indonesia untuk melatih akting dan kelenturan tubuh aktor. Metode pelatihan akting yang tercipta oleh seniman-seniman dunia sebenarnya mampu dilacak juga jejaknya dalam pertunjukan teater tradisional di Indonesia. Bahkan diketahui bahwa metode pelatihan Jerzy Grotowski, Eugènio Barba, dan Richard Schechner mendapat inspirasi dari pelatihan atau training aktoraktor dan penari tradisional di negara-negara Asia, seperti seniman dari Cina, Jepang, India, dan Indonesia. Bagian tiga buku ini membahas pendidikan, kebangsaan dan ketahanan budaya yang terkait dengan kreativitas para seniman dan perlindungan kekayaan intelektual (KI) mereka. Selain seni sebagai karya cipta, seni juga memberi andil besar bagi pembangunan karakter anak bangsa. Sistem pendidikan seni dapat menginspirasi terjadinya pergeseran paradigma pendidikan nasional di Indonesia. Paradigma baru mengembangkan mindset peserta didik dalam rangka penguatan nilai-nilai akhlak mulia sebagai nilai kebangsaan Indonesia.
id IOS2705.7158
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
institution_id 84
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
library_id 99
collection Institutional Repository Institut Seni Indonesia Yogyakarta
repository_id 2705
subject_area Arts/Seni, Kesenian
Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi
Tata Kelola Seni
Pengkajian Seni
city KOTA YOGYAKARTA
province DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
repoId IOS2705
first_indexed 2021-09-14T08:31:00Z
last_indexed 2021-09-14T08:31:00Z
recordtype dc
_version_ 1726189776909893632
score 17.608942