TRADISI LISAN NATONI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, NUSA TENGGARA TIMUR

Main Authors: I Made Satyananda, I Made Suarsana, I Gusti Ngurah Jayanti
Format: Book viii + 102hlm; 15,5cm x 23cm; ILUS
Bahasa: ind
Terbitan: Kepel Press , 2019
Online Access: http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&id=535067
ctrlnum slims-4294
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>TRADISI LISAN NATONI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, NUSA TENGGARA TIMUR</title><creator>I Made Satyananda</creator><creator>I Made Suarsana</creator><creator>I Gusti Ngurah Jayanti</creator><publisher>Kepel Press</publisher><date>2019</date><language>ind</language><type>Book:Book</type><identifier>http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&amp;id=535067</identifier><identifier>978-602-356-269-5</identifier><description>Tradisi natoni pada masyarakat Timor Tengah Utara, khususnya di Kecamatan Insana Tengah, masih memegang tradisi natoni dengan baik. Natoni artinya berbicara, selain itu dapat juga diartikan sebagai pidato singkat yang disampaikan dalam acara-acara adat menurut situasi tertentu. Bentuk-bentuk natoni memiliki keragaman dan tingkat kesulitan yang berbeda, hal ini sangat tergantung dari situasi dan tempat dimana natoni tersebut dilakukan. Dalam tradisi natoni ada pesan-pesan moral yang ingin disampaikan oleh seorang natonis atau seorang penutur adat kepada masyarakat pendukungnya yang materinya disesuaikan dengan acaranya, seperti acara/upacara perkawinan, kematian, bangun rumah, kelahiran anak, buka kebun, dan sebagainya. Natoni dilakukan oleh laki-laki dan bisa diserahkan/diberikan kepada orang/marga/suku yang ditunjuk dan dipercaya. Dalam kegiatan besar yang terkait dengan kegiatan adat, natoni disampaikan oleh pemuka adat atau yaitu pejabat yang dekat dengan kedudukan raja secara simbol dalam penyampaian dan membuka acara tersebut. Selain untuk adat, tradisi ini juga dipergunakan untuk penyambutan tokoh penting dari kedinasan juga digunakan untuk peresmian berbagai hal yang secara formal. Namun natoni yang dipergunakan tentu saja berhubungan dengan tema perayaan yang diusungnya. Ada beberapa makna yang dapat diungkapkan dalam tradisi natoni tersebut. Beberapa makna tersebut diantaranya makna; makna budaya; makna komunikasi. Tradisi natoni sesungguhnya memberikan manfaat yang sangat baik terutama dalam membentuk jati diri dan karakter. Ini dikarenakan sebagian besar isi dari natoni adalah tutur atau nasehat-nasehat yang bijak untuk dapat ditauladani oleh masyarakatnya.</description><geographic>Bali</geographic><type>Other:viii + 102hlm; 15,5cm x 23cm; ILUS</type><hash>1b83a9ff66ec2636cccc30e4e3b051ba</hash><recordID>slims-4294</recordID></dc>
language ind
format Book:Book
Book
Other:viii + 102hlm; 15,5cm x 23cm; ILUS
Other
author I Made Satyananda
I Made Suarsana
I Gusti Ngurah Jayanti
title TRADISI LISAN NATONI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, NUSA TENGGARA TIMUR
publisher Kepel Press
publishDate 2019
isbn 9786023562695
url http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&id=535067
contents Tradisi natoni pada masyarakat Timor Tengah Utara, khususnya di Kecamatan Insana Tengah, masih memegang tradisi natoni dengan baik. Natoni artinya berbicara, selain itu dapat juga diartikan sebagai pidato singkat yang disampaikan dalam acara-acara adat menurut situasi tertentu. Bentuk-bentuk natoni memiliki keragaman dan tingkat kesulitan yang berbeda, hal ini sangat tergantung dari situasi dan tempat dimana natoni tersebut dilakukan. Dalam tradisi natoni ada pesan-pesan moral yang ingin disampaikan oleh seorang natonis atau seorang penutur adat kepada masyarakat pendukungnya yang materinya disesuaikan dengan acaranya, seperti acara/upacara perkawinan, kematian, bangun rumah, kelahiran anak, buka kebun, dan sebagainya. Natoni dilakukan oleh laki-laki dan bisa diserahkan/diberikan kepada orang/marga/suku yang ditunjuk dan dipercaya. Dalam kegiatan besar yang terkait dengan kegiatan adat, natoni disampaikan oleh pemuka adat atau yaitu pejabat yang dekat dengan kedudukan raja secara simbol dalam penyampaian dan membuka acara tersebut. Selain untuk adat, tradisi ini juga dipergunakan untuk penyambutan tokoh penting dari kedinasan juga digunakan untuk peresmian berbagai hal yang secara formal. Namun natoni yang dipergunakan tentu saja berhubungan dengan tema perayaan yang diusungnya. Ada beberapa makna yang dapat diungkapkan dalam tradisi natoni tersebut. Beberapa makna tersebut diantaranya makna; makna budaya; makna komunikasi. Tradisi natoni sesungguhnya memberikan manfaat yang sangat baik terutama dalam membentuk jati diri dan karakter. Ini dikarenakan sebagian besar isi dari natoni adalah tutur atau nasehat-nasehat yang bijak untuk dapat ditauladani oleh masyarakatnya.
id IOS3802.slims-4294
institution Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
institution_id 304
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kemendikbud
library_id 195
collection Katalog Induk Perpustakaan Kemendikbud
repository_id 3802
subject_area Pendidikan
Kebudayaan
Bahasa Indonesia
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS3802
first_indexed 2019-04-01T05:13:13Z
last_indexed 2020-03-01T01:55:38Z
recordtype dc
_version_ 1686053340500197377
score 17.608942