ctrlnum article-3552
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Pelengkungan Cabang dan Pemupukan Jeruk Keprok Borneo Prima pada Periode Transisi di Lahan Rawa Kabupaten Paser Kalimantan Timur</title><creator>Azizu, Muhamad Noor; Pascasarjana Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor</creator><creator>Poerwanto, Roedhy; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor</creator><creator>Suhartanto, M. Rahmad; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor</creator><creator>Suketi, Ketty; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor</creator><subject lang="en-US">Juvenil; Lahan rawa; Pupuk kandang; Jeruk</subject><description lang="en-US">Jeruk keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv. Borneo Prima) merupakan komoditas lokal unggulan yang perlu dikembangkan sebagai upaya untuk mengurangi impor jeruk. Tanaman jeruk keprok Borneo Prima telah berumur 5 tahun, namun belum memasuki periode berbunga dan berbuah. Hal ini diduga karena kondisi lingkungan dan teknik budidaya yang belum sesuai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan teknik pelengkungan cabang dan dosis pupuk kandang yang tepat jeruk keprok Borneo Prima pada periode transisi di lahan rawa. Penelitian dilaksanakan di kebun jeruk petani Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, di lahan rawa pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, dengan rancangan acak kelompok faktorial dan tiga ulangan. Faktor pertama ialah pelengkungan cabang dengan dua taraf, yaitu tidak dilengkungkan dan dilengkungkan. Faktor kedua ialah dosis pupuk kandang dengan empat taraf, yaitu 0, 40, 60, dan 80 kg/tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pelengkungan cabang dapat menyebabkan tanaman jeruk keprok Borneo Prima yang berumur 5 tahun menjadi berbunga dan berbuah, sedangkan yang tidak dilengkungkan cabangnya tidak berbunga dan tidak berbuah. Selain itu pelengkungan cabang meningkatkan pertumbuhan vegetatif (jumlah tunas baru, total panjang tunas baru per pohon, dan total daun baru per pohon). Pemberian pupuk kandang sampai dengan 80 kg/tanaman pada periode transisi belum dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif (jumlah bunga per cabang dan jumlah buah per cabang) sampai dengan 90 hari setelah perlakuan. Tidak terdapat interaksi antara pemberian pupuk kandang dan pelengkungan cabang terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif. Bunga pertama muncul dari cabang atau tunas yang terletak di bagian dalam tajuk lalu diikuti tajuk yang terletak di luar. Untuk membungakan tanaman jeruk keprok Borneo Prima yang telah memasuki periode transisi atau pada periode transisi dapat dilakukan pelengkungan cabang.</description><publisher lang="en-US">Indonesian Center for Horticulture Research and Development</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2016-06-26</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3552</identifier><identifier>10.21082/jhort.v26n1.2016.p81-88</identifier><source lang="en-US">Jurnal Hortikultura; Vol 26, No 1 (2016): Juni 2016; 81-88</source><source>2502-5120</source><source>0853-7097</source><language>eng</language><relation>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3552/3005</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Development</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-3552</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Azizu, Muhamad Noor; Pascasarjana Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Poerwanto, Roedhy; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Suhartanto, M. Rahmad; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Suketi, Ketty; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
title Pelengkungan Cabang dan Pemupukan Jeruk Keprok Borneo Prima pada Periode Transisi di Lahan Rawa Kabupaten Paser Kalimantan Timur
publisher Indonesian Center for Horticulture Research and Development
publishDate 2016
topic Juvenil
Lahan rawa
Pupuk kandang
Jeruk
url http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3552
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3552/3005
contents Jeruk keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv. Borneo Prima) merupakan komoditas lokal unggulan yang perlu dikembangkan sebagai upaya untuk mengurangi impor jeruk. Tanaman jeruk keprok Borneo Prima telah berumur 5 tahun, namun belum memasuki periode berbunga dan berbuah. Hal ini diduga karena kondisi lingkungan dan teknik budidaya yang belum sesuai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan teknik pelengkungan cabang dan dosis pupuk kandang yang tepat jeruk keprok Borneo Prima pada periode transisi di lahan rawa. Penelitian dilaksanakan di kebun jeruk petani Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, di lahan rawa pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, dengan rancangan acak kelompok faktorial dan tiga ulangan. Faktor pertama ialah pelengkungan cabang dengan dua taraf, yaitu tidak dilengkungkan dan dilengkungkan. Faktor kedua ialah dosis pupuk kandang dengan empat taraf, yaitu 0, 40, 60, dan 80 kg/tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pelengkungan cabang dapat menyebabkan tanaman jeruk keprok Borneo Prima yang berumur 5 tahun menjadi berbunga dan berbuah, sedangkan yang tidak dilengkungkan cabangnya tidak berbunga dan tidak berbuah. Selain itu pelengkungan cabang meningkatkan pertumbuhan vegetatif (jumlah tunas baru, total panjang tunas baru per pohon, dan total daun baru per pohon). Pemberian pupuk kandang sampai dengan 80 kg/tanaman pada periode transisi belum dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif (jumlah bunga per cabang dan jumlah buah per cabang) sampai dengan 90 hari setelah perlakuan. Tidak terdapat interaksi antara pemberian pupuk kandang dan pelengkungan cabang terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif. Bunga pertama muncul dari cabang atau tunas yang terletak di bagian dalam tajuk lalu diikuti tajuk yang terletak di luar. Untuk membungakan tanaman jeruk keprok Borneo Prima yang telah memasuki periode transisi atau pada periode transisi dapat dilakukan pelengkungan cabang.
id IOS436.article-3552
institution Kementrian Pertanian
institution_id 72
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementrian Pertanian
library_id 123
collection Jurnal Hortikultura
repository_id 436
subject_area Agriculture, Biological Sciences & Forestry
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS436
first_indexed 2016-09-24T00:24:20Z
last_indexed 2017-02-25T10:13:29Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1720612261859426304
score 17.60506