Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pada Lantai Produksi Menggunakan Metode Systematic Layout Planning (SLP)

Main Author: Viryawan, Margareth
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171631/
Daftar Isi:
  • Perusahaan yang merupakan objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk custome made berbahan dasar pelat baja. Adanya rencana yang akan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menambahkan mesin/jalur powder coating, membuat pihak manajemen melakukan pembebasan lahan yang berada di sebelah area produksi utama saat ini. Pembangunan pada lahan baru ini ditujukan sebagai area dari stasiun kerja powder coating yang baru. Rencana pemindahan area powder coating ke lahan yang baru, berdampak pada kebutuhan penempatan area atau stasiun kerja yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu digunakannya metode systematic layout planning (SLP) untuk melakukan perencanaan ulang tata letak fasilitas yang ada. Perencanaan ulang tata letak dengan menggunakan metode systematic layout planning (SLP) diawali dengan mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan seperti layout awal lantai produkis, ukuran mesin, produk yang dihasilkan, aliran material, urutan proses, hingga hubungan antar stasiun kerja. Setelah informasi tersebut didapatkan selanjutnya adalah melakukan analisis aliran material, dalam penelitian ini analisis aliran material dilakukan dengan menggunakan multi product process chart (MPPC) dan juga dengan menghitung jarak serta ongkos material handling (OMH). Selain melakukan analisis aliran material, dilakukannya analisis hubungan kedekatan antar stasiun kerja yang digambarkan dengan activity relationship chart (ARC) dan activity relationship diagram (ARD). Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan luas area yang dibutuhkan yang kemudian dibandingkan dengan luas area yang tersedia, perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui luas area yang tersedia memungkinkan untuk dilakukannya perencanaan ulang tata letak fasilitas. Space relationship diagram (SRD), pertimbangan modifikasi dan batasan praktis dilakukan sebagai langkah terakhir dalam SLP sebelum melakukan pembuatan layout usulan. Berdasarkan dari perhitungan jarak dan ongkos material handling (OMH) pada layout awal didapatkan nilai sebesar 492,2 m dan Rp8.569.275. Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan luas area yang dibutuhkan yang kemudian dibandingkan dengan luas area yang tersedia, dimana masing-masing nilai dari kedua luas tersebut adalah 2.252,44 m2 dan 3.468,8 m2. Adanya pertimbangan modifikasi dan batasan praktis yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan ulang tata letak fasilitas seperti stasiun kerja laser dan punching yang tidak dapat dipindahkan, diperlukannya sirkulasi udara yang baik untuk area pretreatment dan powder coating,serta bentuk dari bangunan utama. Oleh karena pertimbangan tersebut maka direncanakannya layout usulan sebanyak 2 buah. Kedua layout usulan yang dibuat telah memenuhi pertimbangan modifikasi dan batasan praktis yang ada, namun terdapat perbedaan jarak dan OMH. Total jarak antar stasiun dan OMH layout usulan 1 dan 2 secara berurutan adalah 349,09 m, 410,55, Rp 6.159.955, dan Rp7.150.622. Layout usulan 1 dipilih sebagai layout terpilih dengan nilai total jarak aktual sebesar 432,09 dan mengalami penyusutan OMH sebesar Rp2.156.310 dari nilai OMH layout awal.