Cara-Cara Menentukan Kekunaan Gerabah Dalam Penelitian Arkeologi: Analisis Eksternal
Main Author: | Nitihaminoto, Goenadi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 1993
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/566 https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/566/513 |
Daftar Isi:
- Studi tentang keramik selama ini sangat menarik perhatian di kalangan para arkeolog Indonesia. Keramik merupakan data arkeologi yang terbuat dari tanah liat. Jenis-jenis keramik berdasarkan pcrbedaan tingkat pembakarannya dibedakan menjadi dua jenis yaitu porselin-batuan dan gerabah. Sedangkan berdasarkan fungsinya terbagi dari wadah dan non wadah. Dalam penulisan ini pembahasan akan dititikberatkan pada gerabah. Tanah liat sebagai bahan pembuatan gerabah mempunyai sifat plastis dan sifat ini akan hilang apabila dibakar sehtngga gerabah tidak mudah basah (Samidi, 1982:71). Pecahan gerabah disebut kereweng. Kedua istilah itu berasal dari Jawa yang sampat saat ini masih dipakai oleh beberapa peneliti. Selama ini dalam penyebutan istilah tersebut belum dibedakan tentang segi kekunaannya, sehingga dalam menganalisis tingkat kekunaannya masih sering tercampur antara gerabah kuna dengan gerabah baru.