Main Author: Siregar, Budiman
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Dharmawangsa , 2018
Online Access: http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266/260
ctrlnum article-266
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US"/><title lang="id-ID">ANALISA KADAR C-ORGANIK DAN PERBANDINGAN C/N TANAH DI LAHAN TAMBAK KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN</title><creator>Siregar, Budiman</creator><description lang="en-US"/><description lang="id-ID">Kadar C-Organik merupakan faktor penting penentu kualitas tanah mineral. Semakin tinggi kadar C-Organik total maka kualitas tanah mineral semakin baik. Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan aktivitas biologis tanah, serta untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman.Pakan alami di dasar tambak (klekap) sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik di dasar tambak karena bahan organik merupakan sumber nitrogen. Makin tinggi kadar bahan organik, makin tinggi pula jumlah nitrogen yang dikandungnya sehingga pertumbuhan klekap akan semakin baik. Kadar bahan organik dihitung dari kandungan C&#x2013;Organik dengan rumus : Bahan organik (%) = 1,74% x C-Organik (%) sehingga kandungan bahan organik tanah dasar tambak dapat dilihat dari kadar C&#x2013;Organiknya. Kadar C&#x2013;Organik yang berlebihan akan membahayakan kehidupan dan populasi organisme budidaya tambak. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian klekap yang mati membutuhkan oksigen dan menghasilkan gas beracun, seperti CO2, H2S dan NH3. Selain itu kadar C&#x2013;Organik yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan efek peneduhan.Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah pada 5 stasiun. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh C-Organik pada stasiun I sebesar 1,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah rendah, pada stasiun II ,IV dan V sebesar 1,67 %, 0,89 % dan 1,13 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang, sedangkan pada stasiun III sebesar 2,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah tinggi. Rataan dari lima stasiun penelitian adalah 1,71 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang.</description><publisher lang="en-US">Universitas Dharmawangsa</publisher><contributor lang="en-US"/><contributor lang="id-ID"/><date>2018-09-26</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266</identifier><source lang="en-US">Warta Dharmawangsa; No 53 (2017)</source><source lang="id-ID">Jurnal Warta Dharmawangsa; No 53 (2017)</source><source>2716 - 3083</source><source>1829 - 7463</source><language>ind</language><relation>http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266/260</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2018 Warta Dharmawangsa</rights><recordID>article-266</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:Journal
author Siregar, Budiman
publisher Universitas Dharmawangsa
publishDate 2018
url http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/266/260
contents Kadar C-Organik merupakan faktor penting penentu kualitas tanah mineral. Semakin tinggi kadar C-Organik total maka kualitas tanah mineral semakin baik. Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan aktivitas biologis tanah, serta untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman.Pakan alami di dasar tambak (klekap) sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik di dasar tambak karena bahan organik merupakan sumber nitrogen. Makin tinggi kadar bahan organik, makin tinggi pula jumlah nitrogen yang dikandungnya sehingga pertumbuhan klekap akan semakin baik. Kadar bahan organik dihitung dari kandungan C–Organik dengan rumus : Bahan organik (%) = 1,74% x C-Organik (%) sehingga kandungan bahan organik tanah dasar tambak dapat dilihat dari kadar C–Organiknya. Kadar C–Organik yang berlebihan akan membahayakan kehidupan dan populasi organisme budidaya tambak. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian klekap yang mati membutuhkan oksigen dan menghasilkan gas beracun, seperti CO2, H2S dan NH3. Selain itu kadar C–Organik yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan efek peneduhan.Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah pada 5 stasiun. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh C-Organik pada stasiun I sebesar 1,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah rendah, pada stasiun II ,IV dan V sebesar 1,67 %, 0,89 % dan 1,13 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang, sedangkan pada stasiun III sebesar 2,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah tinggi. Rataan dari lima stasiun penelitian adalah 1,71 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang.
id IOS13946.article-266
institution UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
institution_id 1628
institution_type library:university
library
library PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
library_id 1366
collection Warta Dharmawangsa
repository_id 13946
subject_area Education and Related Topics/Pendidikan, Penelitian dan Topik Terkait tentang Perpustakaan
Attitudes of Religions Toward Social Issues/Sikap Agama terhadap Isu-isu Sosial
Law and Bases of Morality/Hukum dan Moral Dasar
Theory of Communication and Control/Teori Komunikasi dan Kontrol
city KOTA MEDAN
province SUMATERA UTARA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS13946
first_indexed 2020-06-08T01:10:57Z
last_indexed 2020-06-08T01:10:57Z
recordtype dc
_version_ 1686845346465972224
score 17.211859