Tinjauan hukum Islam terhadap praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa studi kasus kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

Main Author: Laila, Ika Fariatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.walisongo.ac.id/8167/1/132311119.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/8167/
ctrlnum 8167
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.walisongo.ac.id/8167/</relation><title>Tinjauan hukum Islam terhadap praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa : studi kasus kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara</title><creator>Laila, Ika Fariatul</creator><subject>297.273 Islam and economics</subject><description>Utang piutang (al qard) merupakan kegiatan muamalah yang diperbolehkan oleh Islam, selama tidak bertentangan dengan syari&#x2019;at hukum Islam. Namun pada praktiknya banyak transaksi utang piutang yang belum sesuai dengan prinsip hukum Islam. Salah satu buktinya ialah terdapat pada masyarakat Desa Kepuk.&#xD; Kegiatan yang tergabung dalam Kelompok Pengajian Fatayat NU ini memiliki kebiasaan mengumpulkan uang tabungan kemudian diutangkan dengan disertai tambahan yang disebut dengan sistem anakan jasa. Dan kegiatan tersebut sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji praktik tersebut dengan melakukan penelitian dan mengambil pokok permasalahan yaitu, Apa saja faktor yang melatarbelakangi atau mendorong adanya praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa pada kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kec. Bangsri Kab. Jepara? Dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penambahan bayaran utang piutang dengan sistem anakan jasa dalam perspektif kemaslahatan?&#xD; Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara pengurus sekaligus pengelola kegiatan utang piutang (al qardh), dan ibu-ibu selaku anggota pengajian Fatayat NU sekaligus sebagai pihak yang berhutang, sedangkan data sekunder peneliti menggunakan dokumen, buku kegiatan, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan teori al qardh. Setelah data penelitian terkumpul selanjutnya dilakukan analisis menggunakan deskriptif kualitatif.&#xD; Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam transaksi utang piutang yang dilakukan ibu-ibu kelompok pengajian Fatayat NU Desa Kepuk Kec. Bangsri Kab. Jepara, bahwa faktor yang melatarbelakangi adanya praktik tersebut faktor pendidikan, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi, diperkuat dengan mudahnya akses yang dijangkau. Sedangkan penambahan bayaran utang piutang dengan sistem anakan jasa tersebut memberikan nilai manfaat atau hadiah yang dipersyaratkan dalam akad, dan pelaksanaannya didasarkan atas ridho yang belum sesuai dengan prinsip Islam. Sistem tambahan bayaran tersebut juga dilakukan bukan dalam tujuan kemaslatan atau satu-satunya jalan (keterpaksaan) yang harus ditempuh untuk menghindari kemadharatan. Sehingga adanya syarat tersebut tidak diperbolehkan karena belum sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.</description><date>2018-01-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/8167/1/132311119.pdf</identifier><identifier> Laila, Ika Fariatul (2018) Tinjauan hukum Islam terhadap praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa : studi kasus kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>8167</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Laila, Ika Fariatul
title Tinjauan hukum Islam terhadap praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa : studi kasus kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara
title_sub studi kasus kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara
publishDate 2018
topic 297.273 Islam and economics
url http://eprints.walisongo.ac.id/8167/1/132311119.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/8167/
contents Utang piutang (al qard) merupakan kegiatan muamalah yang diperbolehkan oleh Islam, selama tidak bertentangan dengan syari’at hukum Islam. Namun pada praktiknya banyak transaksi utang piutang yang belum sesuai dengan prinsip hukum Islam. Salah satu buktinya ialah terdapat pada masyarakat Desa Kepuk. Kegiatan yang tergabung dalam Kelompok Pengajian Fatayat NU ini memiliki kebiasaan mengumpulkan uang tabungan kemudian diutangkan dengan disertai tambahan yang disebut dengan sistem anakan jasa. Dan kegiatan tersebut sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji praktik tersebut dengan melakukan penelitian dan mengambil pokok permasalahan yaitu, Apa saja faktor yang melatarbelakangi atau mendorong adanya praktik utang piutang dengan sistem anakan jasa pada kelompok pengajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kec. Bangsri Kab. Jepara? Dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penambahan bayaran utang piutang dengan sistem anakan jasa dalam perspektif kemaslahatan? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara pengurus sekaligus pengelola kegiatan utang piutang (al qardh), dan ibu-ibu selaku anggota pengajian Fatayat NU sekaligus sebagai pihak yang berhutang, sedangkan data sekunder peneliti menggunakan dokumen, buku kegiatan, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan teori al qardh. Setelah data penelitian terkumpul selanjutnya dilakukan analisis menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam transaksi utang piutang yang dilakukan ibu-ibu kelompok pengajian Fatayat NU Desa Kepuk Kec. Bangsri Kab. Jepara, bahwa faktor yang melatarbelakangi adanya praktik tersebut faktor pendidikan, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi, diperkuat dengan mudahnya akses yang dijangkau. Sedangkan penambahan bayaran utang piutang dengan sistem anakan jasa tersebut memberikan nilai manfaat atau hadiah yang dipersyaratkan dalam akad, dan pelaksanaannya didasarkan atas ridho yang belum sesuai dengan prinsip Islam. Sistem tambahan bayaran tersebut juga dilakukan bukan dalam tujuan kemaslatan atau satu-satunya jalan (keterpaksaan) yang harus ditempuh untuk menghindari kemadharatan. Sehingga adanya syarat tersebut tidak diperbolehkan karena belum sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
id IOS2754.8167
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2019-05-05T03:23:19Z
last_indexed 2019-10-03T05:31:10Z
recordtype dc
_version_ 1726170654583029760
score 17.21202