PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN ASPAL DAN AIR PEMBENTUK ASPAL BUSA TERHADAP SIFAT ASLI ASPAL

Main Author: Widajat, Djoko
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan , 2018
Online Access: http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/271
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/271/176
Daftar Isi:
  • Bahan utama pembentuk aspal busa terdiri dari aspal dan air. Sifat aspal yang visko elastis dan mempunyai sifat kohesi yang baik memberikan dukungan terhadap campuran menjadi satu kesatuan yang kuat. Kualitas air yang bersih merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar gelembung busa aspal dapat terbentuk dan memenuhi kualitas yang diinginkan. Selain jenis aspal, kualitas aspal busa dapat dipengaruhi oleh temperatur pemanasan aspal dan presentase air yang ditambahkan dalam proses pembentukan aspal busa. Kriteria aspal busa yang disyaratkan antara lain ditunjukkan dalam besarnya Rasio Pengembangan dan Paruh Waktu. Tulisan ini mengkaji tentang perubahan sifat aspal pen 60 dalam pemnbentukan aspal busa dengan alat WLB 10S (Wiertgen Laboratory - Scale for Foam Bitumen, 10S type) setelah ditambah air. Aspal dipanaskan pada variasi temperatur 160°C sampai 180 °C dan dengan variasi air yang ditambahkan 1% sampai 5%. Sedangkan untuk mengetahui perubahan sifat aspal, pengujian dilakukan terhadap aspal busa dengan variasi air pembentuk aspal busa dari 0% sampai 4%. Pengujian meliputi penetrasi, Titik Lembek, Daktilitas dan Loss On Heading (LOH) dengan variasi hari pengujian 1 sampai 30 hari. Hasil pengujian menunjukkan nilai penetrasi, titik lembek dan LOH akan mendekati sifat awal (asli) setelah air yang terdapat pada aspal busa menguap. Setelah penambahan air, parameter LOH akan memerlukan waktu lebih lama untuk kembali kepada nilai aslinya. Berdasarkan nilai Indeks Penetrasi, aspal cenderung mempunyai kerentanan terhadap temperatur rendah setelah waktu pengujian, tetapi akan berubah menjadi kerentanan terhadap temperature rendah setelah waktu pengujian semakin lama. Sifat aspal masih bersifat elastis (nilai daktilitas > 140 cm). Untuk memenuhi kriteria Rasio Pengembangan dan Paruh Waktu, pemanasan aspal yang tinggi tidak diperlukan.   Kata kunci : sifat aspal, aspal busa, Rasio Pengembangan, Paruh Waktu, Indeks Penetrasi aspal
  • Main material for foamed bitumen consists of asphalt and water. Asphalt properties which are viscous elastic and has a good cohesion create a support to become strong mixture. Clean water is one of the requirements to create foamed bitumen bubbles to meet the desired quality.. Furthermore, foamed bitumen quality is influenced by the heat temperature of the asphalt and precentage of water addition in foamed bitumen process. The quality of foamed bitumen is characterised by Expansion Ratio and Half Life. The paper analyses about the change of asphalt properties in foamed bitumen with WLB 10S (Wiertgen Laboratory - Scale for foam bitumen, 10S type) after addition of water. Asphalt is heated with variation of temperature from 160 - 180°C and variation of water addition from 1% to 5%. To know the change of asphalt properties, tests were conducted on foamed bitumen with water variation of the foamed bitumen from 0-4%. The tests included penetration, softening point, ductility and loss on heating (LOH) with time variaton test of 1 to 30 days. The result showed that penetration, softening point and LOH are almost similar to the original asphalt properties after water in foamed bitumen evaporated. After addition of wate, LOH parameter needs longer time to revert back to the original value. Based on the penetration Index, asphalt tends to have high temperature susceptibility in the beginning of test, however, it will change to be low temperature susceptible after days of testing period, Bitumen is still elastic (ductility > 140cm). To meet the criteria of expansion ratio and half time, high asphalt heating is not necessary.   Key word : bitumen properties, foamed bitumen, Expansion Ratio, Half Life, asphalt Penetration Index