Pengaruh Pemberian Crotalaria Juncea L. Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Merah (Oryza Nivara) Pada Tiga Sistem Pertanian Yang Berbeda

Main Author: Siswati, JianaBudi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131087/
ctrlnum 131087
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/131087/</relation><title>Pengaruh Pemberian Crotalaria Juncea L. Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Merah (Oryza Nivara) Pada Tiga Sistem Pertanian Yang Berbeda</title><creator>Siswati, JianaBudi</creator><subject>631.5 Cultivation and harvesting</subject><description> Salah satu tanaman pangan yang mengandung karbohidrat cukup tinggi selain gandum, jagung dan kentang adalah padi (Oryza sativa L.). Masyarakat Indonesia sebagian besar bergantung pada beras karena tingkat konsumsi beras sangat tinggi disetiap daerah. Hal tersebut juga diimbangi semakin meningkatnya kebutuhan akan beras merah di kalangan masyarakat. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beras merah dapat menjadi sumber antioksidan yang baik bagi kesehatan. Penerapan sistem teknologi pertanian ramah lingkungan yang memiliki dasar Back to Nature atau kembali ke alam perlu diterapkan lagi, untuk dapat memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. System of Rice Intensification (SRI) yang memanfaatkan teknik pengelolaan tanaman, tanah dan air telah diperkenalkan dengan produk beras organik di Pasuruan untuk meningkatkan produktivitas padi organik. Tumpangsari padi dengan tanaman penghasil N dapat memperbaiki tanaman budidaya sesuai dengan lingkungan sawah yang akan menjadi alternatif tambahan dalam memasok pupuk organik seperti Crotalaria juncea L. dan azolla (Khumairoh, 2011). Bunga tanaman Crotalaria juncea L. yang berwarna kuning disenangi musuh alami, hal itu dapat meminimalisir terjadinya serangan hama di lahan budidaya. Pemeliharaan bebek dan ikan pada tanaman budidaya di sawah dianjurkan karena terdapat jasad renik hewani dan nabati yang meningkatkan kesuburan tanah serta sisa-sisa makanan tambahan yang diberikan berfungsi sebagai pupuk tanaman. Kegiatan bebek dan ikan seperti menginjak dan mengaduk tanah disawah meningkatkan oksigen terlarut dalam air serta dapat mengurangi gulma dan hama. Tujuan penelitian untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil dari tiga sistem pertanian padi merah (konvensional, organik dan komplek ramah lingkungan) yang berbeda serta faktor apa saja yang mempengaruhi dengan adanya pemberian Crotalaria juncea L. Terdapat respon pertumbuhan dan hasil yang lebih bagus pada perlakuan pemberian Crotalaria juncea L. dan sistem pertanian komplek ramah lingkungan (dengan adanya integrasi padi, azolla, ikan dan bebek di lahan budidaya). Kegiatan dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2015 di Dusun Bonagung, Desa Sukolilo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 3 kali ulangan, 2 petak utama (Crotalaria juncea L. dan Non Crotalaria juncea L.), 3 anak petak yaitu Sistem Pertanian Konvensional (kegiatan budidaya tanaman padi disesuaikan dengan praktek lapang petani yang masih menggunakan pestisida dan pupuk kimia NPK); Sistem Pertanian Organik (dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang bebek tanpa menggunakan pupuk ataupun pestisida kimia dalam kegiatan budidaya); dan Sistem Pertanian Komplek Ramah Lingkungan (dilakukan dengan memanfaatkan hubungan sumberdaya Crotalaria juncea L., Azolla, Bebek dan Ikan Nila dilahan sawah tanaman padi yang dalam ii perawatannya hanya menggunakan pupuk kandang bebek dan pestisida nabati, sehingga tidak menggunakan bahan kimia dalam perawatan budidayanya), sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan dengan 18 petak percobaan. Parameter pengamatan dilakukan secara Non-Destruktif, Destruktif, Pengamatan Hasil Panen dan Analisis Pertumbuhan Tanaman. Sampel Non-Destruktif menggunakan 6 sampel tanaman padi dan Destruktif menggunakan 2 sampel tanaman padi per petak setiap umur 14, 28, 42, 56 dan 70 hari setelah tanam. Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terdapat interaksi yang menggunakan perlakuan crotalaria dan non crotalaria dengan sistem pertanian. Secara terpisah perlakuan crotalaria dan non crotalaria tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan tanaman padi. Hasil panen per petak tanaman padi merah pada perlakuan sistem pertanian konvensional sebesar 12,58 kg/petak, sistem pertanian organik sebesar 12,69 kg/petak dan sistem pertanian komplek ramah lingkungan sebesar 15,77 kg/petak. Kegiatan usaha tani tanaman padi merah sistem pertanian komplek ramah lingkungan dapat dikatakan efisien dan dapat dilanjutkan karena memiliki R/C ratio lebih dari 1.&#xD; </description><date>2016-02-05</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Siswati, JianaBudi (2016) Pengaruh Pemberian Crotalaria Juncea L. Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Merah (Oryza Nivara) Pada Tiga Sistem Pertanian Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2016/118/ 051604060</relation><recordID>131087</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Siswati, JianaBudi
title Pengaruh Pemberian Crotalaria Juncea L. Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Merah (Oryza Nivara) Pada Tiga Sistem Pertanian Yang Berbeda
publishDate 2016
topic 631.5 Cultivation and harvesting
url http://repository.ub.ac.id/131087/
contents Salah satu tanaman pangan yang mengandung karbohidrat cukup tinggi selain gandum, jagung dan kentang adalah padi (Oryza sativa L.). Masyarakat Indonesia sebagian besar bergantung pada beras karena tingkat konsumsi beras sangat tinggi disetiap daerah. Hal tersebut juga diimbangi semakin meningkatnya kebutuhan akan beras merah di kalangan masyarakat. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beras merah dapat menjadi sumber antioksidan yang baik bagi kesehatan. Penerapan sistem teknologi pertanian ramah lingkungan yang memiliki dasar Back to Nature atau kembali ke alam perlu diterapkan lagi, untuk dapat memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. System of Rice Intensification (SRI) yang memanfaatkan teknik pengelolaan tanaman, tanah dan air telah diperkenalkan dengan produk beras organik di Pasuruan untuk meningkatkan produktivitas padi organik. Tumpangsari padi dengan tanaman penghasil N dapat memperbaiki tanaman budidaya sesuai dengan lingkungan sawah yang akan menjadi alternatif tambahan dalam memasok pupuk organik seperti Crotalaria juncea L. dan azolla (Khumairoh, 2011). Bunga tanaman Crotalaria juncea L. yang berwarna kuning disenangi musuh alami, hal itu dapat meminimalisir terjadinya serangan hama di lahan budidaya. Pemeliharaan bebek dan ikan pada tanaman budidaya di sawah dianjurkan karena terdapat jasad renik hewani dan nabati yang meningkatkan kesuburan tanah serta sisa-sisa makanan tambahan yang diberikan berfungsi sebagai pupuk tanaman. Kegiatan bebek dan ikan seperti menginjak dan mengaduk tanah disawah meningkatkan oksigen terlarut dalam air serta dapat mengurangi gulma dan hama. Tujuan penelitian untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil dari tiga sistem pertanian padi merah (konvensional, organik dan komplek ramah lingkungan) yang berbeda serta faktor apa saja yang mempengaruhi dengan adanya pemberian Crotalaria juncea L. Terdapat respon pertumbuhan dan hasil yang lebih bagus pada perlakuan pemberian Crotalaria juncea L. dan sistem pertanian komplek ramah lingkungan (dengan adanya integrasi padi, azolla, ikan dan bebek di lahan budidaya). Kegiatan dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2015 di Dusun Bonagung, Desa Sukolilo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 3 kali ulangan, 2 petak utama (Crotalaria juncea L. dan Non Crotalaria juncea L.), 3 anak petak yaitu Sistem Pertanian Konvensional (kegiatan budidaya tanaman padi disesuaikan dengan praktek lapang petani yang masih menggunakan pestisida dan pupuk kimia NPK); Sistem Pertanian Organik (dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang bebek tanpa menggunakan pupuk ataupun pestisida kimia dalam kegiatan budidaya); dan Sistem Pertanian Komplek Ramah Lingkungan (dilakukan dengan memanfaatkan hubungan sumberdaya Crotalaria juncea L., Azolla, Bebek dan Ikan Nila dilahan sawah tanaman padi yang dalam ii perawatannya hanya menggunakan pupuk kandang bebek dan pestisida nabati, sehingga tidak menggunakan bahan kimia dalam perawatan budidayanya), sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan dengan 18 petak percobaan. Parameter pengamatan dilakukan secara Non-Destruktif, Destruktif, Pengamatan Hasil Panen dan Analisis Pertumbuhan Tanaman. Sampel Non-Destruktif menggunakan 6 sampel tanaman padi dan Destruktif menggunakan 2 sampel tanaman padi per petak setiap umur 14, 28, 42, 56 dan 70 hari setelah tanam. Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terdapat interaksi yang menggunakan perlakuan crotalaria dan non crotalaria dengan sistem pertanian. Secara terpisah perlakuan crotalaria dan non crotalaria tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan tanaman padi. Hasil panen per petak tanaman padi merah pada perlakuan sistem pertanian konvensional sebesar 12,58 kg/petak, sistem pertanian organik sebesar 12,69 kg/petak dan sistem pertanian komplek ramah lingkungan sebesar 15,77 kg/petak. Kegiatan usaha tani tanaman padi merah sistem pertanian komplek ramah lingkungan dapat dikatakan efisien dan dapat dilanjutkan karena memiliki R/C ratio lebih dari 1.
id IOS4666.131087
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:05:22Z
last_indexed 2021-10-28T07:20:26Z
recordtype dc
_version_ 1751453808512204800
score 17.603527