PRAGMATISME, HUMANISME DAN IMPLIKASINYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA
Main Author: | Wasitohadi, Wasitohadi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
, 2012
|
Online Access: |
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/134 https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/134/122 |
Daftar Isi:
- Praksis implementasi pendidikan mestinya mengacu pada teori pendidikan dan didasarkan pada landasan filosofis yang jelas. Agar praksis pendidikan tersebut dibimbing oleh teori (action guided by theories), maka pemahaman terhadap teori pendidikan dan akar filosofisnya menjadi penting dan strategis. Salah satu aliran filsafat yang pengaruhnya besar terhadap dunia pendidikan adalah pragmatisme. Pragmatisme meyakini bahwa benar tidaknya suatu teori bergantung pada berfaedah tidaknya teori itu bagi manusia dalam penghidupannya. Dengan demikian, ukuran untuk segala perbuatan adalah manfaatnya dalam praktek dan hasil yang memajukan hidup. Kaitan antara filsafat pragmatisme dengan humanisme, dapat dipahami dengan melihat pengaruh pragmatisme terhadap pendidikan modern melalui pengaruh teori pendidikan progressivisme. Humanisme pendidikan mengadopsi sebagian besar dari prinsip-prinsip progressivisme, yaitu keterpusatan pada anak, peran guru yang tidak otoritatif, pemfokusan pada subyek didik yang terlibat aktif dan tekanannya pada sisi pendidikan kooperatif dan demokratis. Implikasi pragmatisme bagi dunia pendidikan di Indonesia, antara lain tercermin dari adanya penghormatan dan penerapan terhadap prinsip-prinsip pendidikan berbasis pengalaman dan pendidikan yang berpusat pada subyek didik.