|
|
|
|
LEADER |
03265cam a2200361 a 4500 |
001 |
INLIS000000001172907 |
005 |
20230331144150.0 |
006 |
a####g#b####000#0# |
007 |
ta |
008 |
221227s2022####jki####g#b####000#0#ind## |
020 |
# |
# |
|a 978-602-6360-88-5
|
035 |
# |
# |
|a 0010-0622006349
|
040 |
# |
# |
|a JKPNPNA
|b ind
|e rda
|
041 |
# |
# |
|a ind
|
043 |
# |
# |
|a a-io---
|
082 |
0 |
4 |
|a 297.273
|2 [23]
|
084 |
# |
# |
|a 297.273 NUR m
|
100 |
# |
# |
|a Nurdin Apud Sarbini
|e penulis
|
245 |
1 |
0 |
|a Muslim preneur :
|b rahasia pengusaha muslim sukses ala sahabat nabi salallahu alaihi wassalam /
|c Nurdin Apud Sarbini ; editor, Tim Editorial Pustaka Imam Asy-Syafi?i
|
250 |
# |
# |
|a Cetakan pertama : Jumadal Akhirah 1443 H/ Januari 2022 M
|
264 |
# |
1 |
|a [Jakarta] :
|b Pustaka Imam Asy-Syafi'i,
|c [2022]
|
300 |
# |
# |
|a xi, 198 halaman ;
|c 20 cm
|
336 |
# |
# |
|a teks
|2 rdacontent
|
337 |
# |
# |
|a tanpa perantara
|2 rdamedia
|
338 |
# |
# |
|a volume
|2 rdacarrier
|
520 |
3 |
# |
|a Mengapa umat Islam harus kaya? Jawabannya tentulah bervariasi. Namun, sebagai muslim kita harus mengetahui alasan yang logis dan syar'i sehingga tidak salah mengerti akan urgensi hidup berkecukupan. Jangan sampai persepsi di kalangan orang non-muslim, bahwa semakin sederhana maka semakin bertakwa adalah bagian dari ajaran Islam. Alasan logisnya, kemudahan hidup ialah kesenangan bagi manusia, dan di dunia yang serba modern ini materi tidak mungkin lagi diabaikan sebagai faktor penentunya. Bukankah tidak sedikit muslim yang melakukan tindakan kejahatan karena terjebak kondisi ekonomi? Bahkan demi sesuap nasi beberapa dari mereka rela murtad, berpindah agama? Tidak sedikit pula muslimah yang menggadaikan kehormatannya untuk menyambung hidup. Jadi, dengan memiliki harta yang cukup kita bisa memelihara aqidah. Alasan syar?inya, kekayaan amat dibutuhkan sebagai wasilah atau perantara beramal shalih. Bukankah dengan memiliki banyak harta kita bisa mencukupi keluarga dari berbagai tuntutan kehidupan sehari-hari? Apa mungkin kita bisa melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu berhaji, hanya dengan rajin pergi ke masjid dan enggan berusaha mencari materi sebagai bekalnya? Begitu pula zakat, yang bukan zakat fitrah, tidak mungkin bisa ditunaikan kalau tidak memiliki harta berlebih sesuai nishab dan haul-nya. Demikian sekadar refleksi atau ilustrasi pengingat bagi kita bahwa sesungguhnya Rasulullah tidak pernah mengajarkan umatnya hidup bermalas-malasan. Artinya, setiap mukmin dituntut untuk rajin berusaha menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan di dunia umumnya diukur dengan banyaknya harta, sementara itu kebahagiaan di akhir diukur dengan intensitas pahala. Jadi tidaklah benar jika menjadi kaya itu hina, justru mulia. Buku ini sedikit banyak mengulas tentang paradigma negatif yang didapati penulis di kalangan muslimin. Fakta kemiskinan yang kini didominasi mereka pun disinggung. Nasihat demi nasihat, dibarengi dalil-dalil pendukungnya, diuraikan penulis dengan harapan timbul kesadaran dan semangat untuk bangkit menjadi muslim yang kaya raya. - Gramedia.com
|
650 |
# |
4 |
|a Islam dan ekonomi
|
710 |
# |
# |
|a Tim Editorial Pustaka Imam asy-Syafi?i
|e editor
|
850 |
# |
# |
|a JKPNPNA
|
990 |
# |
# |
|a 202200103074016
|
990 |
# |
# |
|a 202200103074015
|
990 |
# |
# |
|a 202200103074014
|
990 |
# |
# |
|a 202200103074013
|