Faktor yang memengaruhi partisipasi ibu hamil melakukan skrining HIV di puskesmas Yogyakarta

Main Authors: Wenny, Dwi Mutia, Subronto, Yanri Wijayanti, Hakimi, Mohammad
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada , 2016
Subjects:
Online Access: https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11326
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/11326/20650
Daftar Isi:
  • Factors affecting pregnant women’s participation in HIV screening test in public health care centers of YogyakartaPurposeThis study aimed to explore the behavioral factors that influence pregnant women’s participation in HIV testing in public health centers of Yogyakarta. MethodsThis research used quantitative and qualitative methods with a quantitative analytical descriptive design and cross-sectional observational approach to determine any association between independent variables and the dependent variable. Qualitative in-depth interviews were conducted to support the results of the quantitative research. ResultsResults showed 92.94% of respondents had been HIV tested with an average age of 25-34 years. Almost all pregnant women had an HIV test in a clinic although not all mothers have the knowledge, perceived susceptibility, perceived severity, and perceived benefits. While the exposure information, and support of health workers were high, and there was a perception of low resistance, since the HIV test is a test done by health workers and an initiative of the government program. ConclusionThis study recommends that counseling and information on HIV and HIV testing from health workers and support from related agencies are needed. Subsequent research could examine factors that affect healthcare workers' performance in providing education to health-care users.
  • Latar Belakang: Peningkatan angka infeksi HIV pada anak usia 1-14 tahun kemungkinan besar berasal dari ibu sejak kandungan. Penularan HIV dari ibu ke anak dapat di tekan dengan mengetahui status HIV ibu, sehingga dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.Yogyakarta merupakan daerah terkonsentrasi HIV sehingga setiap ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan HIV.Cakupan ibu hamil yang melakukan tes HIV pada tahun 2014 dipuskesmas yang menyediakan fasilitas pemeriksaan HIV hanya sebesar 50%.Persepsi, dukungan tenaga kesehatan, informasi tentang HIV dan faktor lainnya berpengaruh pada pemeriksaan tes HIV pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk melakukan tes HIV di puskesmas kota YogyakartaMetode: Menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif bersifat deskriptif analitik dengan desain observasional berupa rancangan cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.Kualitatif berupa wawancara mendalam untuk mendukung hasil penelitian kuantitatif.Hasil:Jumlah subjek penelitian sebesar 85 orang dengan usia rata-rata 25-34 tahun, dan responden yang melakukan tes HIV sebesar 92.94%Analisis bivariabel menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna secara statistik namun secara praktis berhubungan antara pengetahuan HIV, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, paparan informasi, dukungan tenaga kesehatan dan usia kehamilan dengan perilaku ibu hamil melakukan tes HIV di Puskesmas Kota YogyakartaKesimpulan: Hampir seluruh ibu hamil melakukan tes HIV di puskesmas walaupun tidak seluruh ibu memiliki pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, paparan informasi, dukungan tenaga kesehatan yang tinggi, dan persepsi hambatan yang rendah, hal ini karna tes HIV merupakan tes atas inisiatif tenaga kesehatan dan merupakan program dari pemerintah.