Penilaian Jaminan Pada Akad Mudharabah di PT BRI Syariah KC Kedaton Bandar Lampung

Main Author: Mutiara, .
Format: Thesis NonPeerReviewed pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/1/TUGAS%20AKHIR%20MUTIARA.pdf
http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/
ctrlnum 1053
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/</relation><title>Penilaian Jaminan Pada Akad Mudharabah di PT BRI Syariah KC Kedaton Bandar Lampung</title><creator>Mutiara, .</creator><subject>Perbankan Syariah</subject><description>Bank syariah di Indonesia baik yang berbentuk bank umum syariah atau BUS (full fladged islamic bank) , unit usaha syariah atau UUS (full branch islamic bank), maupun bank perkreditan rakyat syariah, berada di bawah Undang-Undang Perbankan (UU No. 10 Tahun 1998). Operasi perbankan dengan prinsip syariah sepenuhnya diakomodasi oleh undang-undang. Bank syariah di Indonesia dapat melakukan transaksi berdasar titipan, pinjaman, bagi hasil, jual beli, sewa, dan prinsiplain yang dibolehkan syariah.&#xD; &#xD; Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan di PT. Bank BRIsyariah Kantor Cabang Bandar Lampung Kedaton. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan yaitu pimpinan dan karyawan, data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. &#xD; &#xD; Hasil penelitian yang diperolehyakni Menurut Fatwa DSN 07/DSN-MUI/IV/2000 jaminan bukanlah syarat mutlak, karena pada dasarnya akad mudharabah bersifat amanah (yad al-amanah) , kecuali akibat dari kesalahan disengaja,kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan. Bank Islam mengambil inisiatif meminta jaminan untuk meyakinkan bahwa modal yang dipinjamkan kepada nasabah diharapkan kembali seperti semula sesuai dengan ketentuan awal ketika berlangsungnya akad. Meskipun dalam hukum islam dijelaskan bahwa investor tidak diperkenankan meminta jaminan dari mudharib namun dalam Bank Islam tetap meminta berbagai macam jaminan. Jaminan tidak dimaksudkan untuk memastikan kembalinya modal, akan tetapi untuk meyakinkan bahwa mudharib benar-benar melaksanakan segala ketentuan yang telah disepakati dalam akad. Mudharib diwajibkan membuat laporan yang memuat tentang perkembangan usahanya tiap jangka waktu tertentu menyangkut pelaksanaan umum dari akad mudharabah dan arus pembayaran yang diterima dan juga menjaga seluruh catatan yang berkaitan dengan akad.</description><date>2019-01-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Other:pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/1/TUGAS%20AKHIR%20MUTIARA.pdf</identifier><identifier> Mutiara, . (2019) Penilaian Jaminan Pada Akad Mudharabah di PT BRI Syariah KC Kedaton Bandar Lampung. Diploma thesis, IAIN Metro. </identifier><recordID>1053</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Other:pdf
Other
author Mutiara, .
title Penilaian Jaminan Pada Akad Mudharabah di PT BRI Syariah KC Kedaton Bandar Lampung
publishDate 2019
topic Perbankan Syariah
url http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/1/TUGAS%20AKHIR%20MUTIARA.pdf
http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1053/
contents Bank syariah di Indonesia baik yang berbentuk bank umum syariah atau BUS (full fladged islamic bank) , unit usaha syariah atau UUS (full branch islamic bank), maupun bank perkreditan rakyat syariah, berada di bawah Undang-Undang Perbankan (UU No. 10 Tahun 1998). Operasi perbankan dengan prinsip syariah sepenuhnya diakomodasi oleh undang-undang. Bank syariah di Indonesia dapat melakukan transaksi berdasar titipan, pinjaman, bagi hasil, jual beli, sewa, dan prinsiplain yang dibolehkan syariah. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan di PT. Bank BRIsyariah Kantor Cabang Bandar Lampung Kedaton. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan yaitu pimpinan dan karyawan, data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperolehyakni Menurut Fatwa DSN 07/DSN-MUI/IV/2000 jaminan bukanlah syarat mutlak, karena pada dasarnya akad mudharabah bersifat amanah (yad al-amanah) , kecuali akibat dari kesalahan disengaja,kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan. Bank Islam mengambil inisiatif meminta jaminan untuk meyakinkan bahwa modal yang dipinjamkan kepada nasabah diharapkan kembali seperti semula sesuai dengan ketentuan awal ketika berlangsungnya akad. Meskipun dalam hukum islam dijelaskan bahwa investor tidak diperkenankan meminta jaminan dari mudharib namun dalam Bank Islam tetap meminta berbagai macam jaminan. Jaminan tidak dimaksudkan untuk memastikan kembalinya modal, akan tetapi untuk meyakinkan bahwa mudharib benar-benar melaksanakan segala ketentuan yang telah disepakati dalam akad. Mudharib diwajibkan membuat laporan yang memuat tentang perkembangan usahanya tiap jangka waktu tertentu menyangkut pelaksanaan umum dari akad mudharabah dan arus pembayaran yang diterima dan juga menjaga seluruh catatan yang berkaitan dengan akad.
id IOS13028.1053
institution IAIN METRO
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
ptki.onesearch.id
institution_id 4170
institution_type library:university
library
library Perpustakaan IAIN Metro
library_id 3192
collection Repository IAIN Metro
repository_id 13028
city KOTA METRO
province LAMPUNG
repoId IOS13028
first_indexed 2020-02-08T02:48:26Z
last_indexed 2020-02-08T02:48:26Z
recordtype dc
_version_ 1684059927787601920
score 17.608969