Peran Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan dalam Penanggulangan Kemiskinan Kasus di GPIB Jemaat ”EKKLESIA” DKI Jakarta dan GPIB Jemaat ”NEHEMIA” Desa Cipayung, Kabupaten Bogor

Main Author: Sutisna, Rohadi Joshua
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Asosiasi Teolog Indonesia , 2014
Subjects:
Online Access: https://indotheologyjournal.org/index.php/home/article/view/86
https://indotheologyjournal.org/index.php/home/article/view/86/175
Daftar Isi:
  • Reformation was introduced to Indonesia in 1998 but it has not been able to alleviate poverty. Many think that it is the government that holds the greatest responsibility for poverty. In fact, the government is not the only stakeholder in development. The private sector and civil society organizations also play an important role in it. The Protestant Church in West Indonesia (GPIB) as part of civil society organizations seems to play a very strategic role in development, including poverty alleviation. Some studies show that the quality of leadership is one of the factors that determine GPIB’s role in reducing poverty. This is closely related to the creation of people’s character that enables the religious civil society organization to make maximum contributions to reducing poverty. Therefore, the 12S-7C5P-3S-GT Navigation Model may provide the leaders and people of GPIB with guidelines to build their character so that they will be ready and able to play a concrete role in alleviating poverty.
  • Reformation hadir di Indonesia tahun 1998 namun masih belum berhasil untuk mengentaskan kemiskinan. Banyak orang berpikir bahwa pengentasan kemiskinan merupakan pihak yang bertanggung jawab paling besar. Nyatanya pemerintah bukanlah satu-satunya yang berperan dalam pembangunan. Sektor privat dan organisasi-organisasi masyarakat sipil juga memainkan peran yang penting di dalamnya. Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB), sebagai bagian dari organisasi-organisasi masyarakat sipil, tampak memerankan peran yang sangat strategis dalam pembangunan, termasuk juga pengentasan kemiskinan. Beberapa kajian menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan peran GPIB dalam mengurangi kemiskinan. Hal ini sangat terkait dengan pembentukan karakter masyarakat yang memungkinkan organisasi-organisasi sipil bidang agama untuk memberikan kontribusi maksimum dalam mengurangi kemiskinan. Dengan demikian, 12S-7C5P-3S-GT Navigation Model dapat menyediakan petunjuk-petunjuk bagi para pemimpin dan umat GPIB untuk membangun karakter sehingga mereka siap dan mampu menjalankan peran konkret dalam pengentasan kemiskinan.