Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi alat tangkap bagan dan menganalisis metoda penangkapan, daerah penangkapan, dan jenis ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2018, di Perairan Carocok Tarusan, Kec. Koto XI Tarusan, Kab. Pesisir Selatan, Prov. Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan metode observasi melalui pengamatan langsung kelapangan, metode wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai nahkoda dan ABK, metode studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan atas penelitian terdahulu, metode dokumentasi melakukan pangambilan gambar. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling. Kapal yang digunakan dalam penelitian ini berukuran (LOA) 20.85 M, (BOA) 4,40 M, (Depth) 1,36 M, mesin pengerak utama Mitsubhishi Fuso tipe 6D16 kapasitas 180 PK, mesin bantu lampu Mitsubhishi 100 PK, dan mesin penarik waring (roller) 20 PK. Spesifikasi waring bagan : bahan waring polyethilene, berwarna hitam, dengan ukuran mata waring 0.5 cm, panjang 25 meter, lebar 25 meter, dalam 20 meter. Panjang tali ris di setiap sisi 25 meter, berdiameter 12 mm, pemberat menggunakan batu dengan berat 5-10 kg berjumlah 6 unit. Bingkai kapal berbahan kayu, panjang 21.49 meter, diameter 8 cm. Alat bantu perlengkapan penangkapan adalah lampu sorot 57 unit masingmasingnya 400 watt, lampu pijar 6 unit berdaya 200 watt, roller waring dan jangkar 1 unit, serok atau tangguk 1 unit, GPS dan Sonar 1 unit, fiber (cold box) 4 unit. Operasi penangkapan bagan dilakukan pada malam hari. Lampu dihidupkan setelah matahari terbenam tujuannya untuk menarik gerombolan ikan yang menjadi sasaran penangkapan, barulah dilakukan penurunan waring dengan mengikat waring pada bingkai yang terdapat disisi kanan dan kiri bagan. Waring diturunkan/setting dengan cara memutar roller dengan bantuan mesin sampai kedalaman 50 - 60 meter. Saat penarikan alat tangkap pertama lampu dimatikan dengan mematikan lampu pada bagian haluan kapal satu persatu sampai bagian buritan, hingga menyisakan 2 lampu bagian kanan dan kiri kapal yang berfungsi sebagai lampu fokus agar ikan berkumpul disekitar cahaya. Alat tangkap ditarik/hauling menggunakan roller. Setelah bingkai alat tangkap naik keatas, mesin roller dimatikan dan lampu dihidupkan kembali. Penarikan dilakukan dengan melepaskan salah satu bagian sayap dengan perlahan-lahan sambil melepaskan bagian sayap lainnya. Kemudian barulah ikan dipisahkan dari waring ke atas kapal dengan menggunakan serok/tangguk.