Daftar Isi:
  • Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan. Dari pengamatan dapat diketahui kapasitas pemakai jalan sangat besar, dikarenakan simpang tersebut merupakan jalan menghubungkan antar Kecamatan Kuranji dengan pusat kota. Simpang Anduring terdiri dari 3 fase fase pertama dari arah Utara (Jalan M. Yunus), fase ke-dua dari arah Timur (Jalan M. Hatta) dan fase ke-tiga dari arah Barat (Jalan Andalas), fase merupakan bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas. Perhitungan ini berdasarkan metode MKJI 1997. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan dari data primer yaitu data yang diambil secara langsung di lapangan. Hasil penelitian yang dilakukan tentang kinerja pada Simpang Anduring, hasil dari analisis terhadap Simpang Anduring, dapat disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan yang terjadi di simpang Anduring terjadi pada jam puncak sore jalan M.Yunus dan jalan Andalas memiliki tingkat pelayanan D dengan nilai DS 0.826, panjang antrian 64 meter sedangkan waktu tundaan adalah 48 detik. Ruas jalana andalas nilai DS 0,825, panjang antrian 85 meter dan waktu tundaan 53 detik. Sementara di ruas jalan Dr.M.Hatta memiliki nilai DS 0. 342, panjang antrian 19 meter waktu tundaan 26 detik. Dengan kondisi simpang tersebut maka perlu dilakukan perbaikan kinerja simpang. Kata kunci: Kapasitas Simpang, Geometrik Jalan, Derajat Kejenuhan, Tundaan.