INDONESIA DAN ICSID: PENGECUALIAN YURISDIKSI ICSID OLEH KEPUTUSAN PRESIDEN

Main Authors: Amalia, Prita , Pratama, Garry Gumelar
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI , 2018
Subjects:
Online Access: http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110
http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110/42
ctrlnum article-110
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">INDONESIA DAN ICSID: PENGECUALIAN YURISDIKSI ICSID OLEH KEPUTUSAN PRESIDEN</title><creator>Amalia, Prita </creator><creator>Pratama, Garry Gumelar </creator><subject lang="en-US">Hukum Nasional Indonesia</subject><subject lang="en-US">ICSID</subject><subject lang="en-US">Keputusan Presiden</subject><subject lang="en-US">Pengecualian Yurisdiks</subject><description lang="en-US">Indonesia telah meratifikasi Washington Convention 1965 melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1968. Pasal 25 dari konvensi yang diratifikasi mengatur tentang yurisdiksi lembaga arbitrase International Centre for The Settlement of Investment Dispute (ICSID), di antaranya adalah untuk menyelesaikan sengketa penanaman modal antara para negara peserta (dan warga negara dari negara peserta). Beberapa Bilateral Investment Treaties (BIT) yang disepakati menunjuk lembaga arbitrase ICSID sebagai lembaga penyelesaian sengketa apabila terjadi permasalahan. Namun demikian, pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2012 tentang Perselisihan yang dikecualikan dari yurisdiksi ICSID. Keputusan tersebut mengecualikan beberapa sengketa dari kewenangan ICSID. Sebagai hasil penelitian menggunakan metode yuridis-normatif, artikel ini berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai apakah tindakan hukum yang dilakukan oleh Indonesia untuk mengecualikan jurisdiksi ICSID sah berdasarkan hukum internasional yang berlaku. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, selain harus dilakukan penelusuran hukum yang utuh menyeluruh, juga diperlukan pembahasan berbagai kasus yang relevan.</description><publisher lang="en-US">Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI</publisher><date>2018-07-18</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110</identifier><identifier>10.33331/mhn.v48i1.110</identifier><source lang="en-US">Majalah Hukum Nasional; Vol. 48 No. 1 (2018): Majalah Hukum Nasional Nomor 1 Tahun 2018; 1-21</source><source>2722-0664</source><source>0126-0227</source><source>10.33331/mhn.v48i</source><language>eng</language><relation>http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110/42</relation><recordID>article-110</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:Journal
author Amalia, Prita
Pratama, Garry Gumelar
title INDONESIA DAN ICSID: PENGECUALIAN YURISDIKSI ICSID OLEH KEPUTUSAN PRESIDEN
publisher Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI
publishDate 2018
topic Hukum Nasional Indonesia
ICSID
Keputusan Presiden
Pengecualian Yurisdiks
url http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110
http://mhn.bphn.go.id/index.php/MHN/article/view/110/42
contents Indonesia telah meratifikasi Washington Convention 1965 melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1968. Pasal 25 dari konvensi yang diratifikasi mengatur tentang yurisdiksi lembaga arbitrase International Centre for The Settlement of Investment Dispute (ICSID), di antaranya adalah untuk menyelesaikan sengketa penanaman modal antara para negara peserta (dan warga negara dari negara peserta). Beberapa Bilateral Investment Treaties (BIT) yang disepakati menunjuk lembaga arbitrase ICSID sebagai lembaga penyelesaian sengketa apabila terjadi permasalahan. Namun demikian, pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2012 tentang Perselisihan yang dikecualikan dari yurisdiksi ICSID. Keputusan tersebut mengecualikan beberapa sengketa dari kewenangan ICSID. Sebagai hasil penelitian menggunakan metode yuridis-normatif, artikel ini berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai apakah tindakan hukum yang dilakukan oleh Indonesia untuk mengecualikan jurisdiksi ICSID sah berdasarkan hukum internasional yang berlaku. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, selain harus dilakukan penelusuran hukum yang utuh menyeluruh, juga diperlukan pembahasan berbagai kasus yang relevan.
id IOS14381.article-110
institution Badan Pembinaan Hukum Nasional
institution_id 5032
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Hukum BPHN
library_id 3856
collection Majalah Hukum Nasional
repository_id 14381
city Jakarta Timur
province DKI JAKARTA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS14381
first_indexed 2020-10-01T04:59:30Z
last_indexed 2020-10-01T04:59:30Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1686890467708370944
score 17.607244