Konflik Masyarakat Karubaga Tolikara Papua (Analisis Framing Model Robert M. Entman terhadap Pemberitaan Konflik Masyarakat Karubaga Tolikara Papua di Harian Umum Republika edisi 22-27 Juli 2015 dan Harian Umum Kompas edisi 22-27 Juli 2015)

Main Author: Putri Ulfah Bilqisa, Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/1/1_cover.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/2/2_abstrak.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/3/3_daftarisi.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/4/4_bab1.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/5/5_bab2.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/6/6_bab3.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/7/7_bab4.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/8/8_daftarpustaka.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/4964/
Daftar Isi:
  • Gagasan penelitian ini muncul dari pemberitaan mengenai konflik masyarakat yang terjadi di Tolikara Papua antara umat Islam yang melaksanakan shalat Id dan umat Kristen yang mengadakan seminar. Berbagai media sosial (pada mulanya) menyebarkan kabar provokatif terkait konflik tersebut yang menimbulkan agresi antarumat beragama, terutama umat Islam dan umat Kristen di luar Tolikara. Gambaran awal mengenai konflik ini yang muncul pada pemberitaan media sosial ialah aksi anarkisme pembakaran masjid oleh umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Tolikara, serta aksi intoleransi mereka yang memprotes pelaksanaan shalat Id. Bagi peneliti itulah resiko dari pemberitaan media online yang mengedepankan kecepatan ketimbang fakta dan verifikasi. Selain media online, berbagai media cetak juga ramai memberitakan konflik ini seperti surat kabar. Di antaranya Harian Umum Republika dan Harian Umum Kompas, kedua surat kabar ini memberitakan konflik Tolikara dengan rentang waktu yang relatif sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan media, terutama dalam penelitian ini media cetak surat kabar, mengkonstruksi berita konflik Tolikara melalui empat elemen pembingkaian model Robert N. Entman yaitu define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), make moral judgement (membuat penilaian moral), treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis dengan metode analisis framing model Robert N. Entman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kliping berupa pengumpulan pemberitaan terkait konflik di Tolikara pada Juli 2015 di Harian Umum Republika dan Harian Umum Kompas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberitaan Republika cenderung mendefinisikan masalah sebagai aksi anarkisme dan intoleransi dari umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam. Gambaran tersebut ditunjukkan lewat aksi pemberhentian paksa shalat Id oleh GIDI yang juga melempari umat Islam yang sedang shalat. Selain itu insiden terbakarnya tempat ibadah umat Islam tak pernah absen dari pemberitaan Republika. Ini memperlihatkan Republika dalam memberitakan konflik tidak menerapkan Jurnalisme Damai atau pemberitaan yang sadar konflik. Sementara Kompas cenderung melihat konflik Tolikara dalam bingkai politik seperti kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani dampak konflik Tolikara, Kompas dalam mendefinisikan masalah menganggap situasi Tolikara sudah aman, dan konflik yang terjadi bukan karena intoleransi dari umat GIDI melainkan koumnikasi antar pihak terkait yang tidak berjalan dengan baik..Sehingga muncul protes dari umat GIDI yang merasa umat Islam mengabaikan surat imbauan yang dikeluarkan BP GIDI. Kompas cenderung mendukung upaya pemerintah dalam mendinginkan situasi dengan pemberitaan yang cukup berimbang dan menyejukkan.