Musim penangkapan tuna hand line di Laut Maluku

Main Authors: Dalegi, Jefry, Pamikiran, Revols D. Ch., Pangalila, Fransisco P.T.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Sam Ratulangi , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JITPT/article/view/29743
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JITPT/article/view/29743/30750
Daftar Isi:
  • Bitung City is one oftunafisheries production centers hand line the very strategicin Indonesia, which is located between two fisheries management areas WPP 715 (Maluku Sea) and WPP 716 (Sulawesi Sea). In the Minister of Fisheries and Fisheries Decree No.50/Kepmen-KP /2017 it is explained that in WPP-NRI 715 it can be estimated to have a large pelagic fish potential of 555,982 tons, the amount of catch allowed (JTB) 444,786 tons, and the level of utilization of fish resources is 0,88. Tuna fishing, which is a large pelagic fish species in the Maluku sea, is generally dominated by hand line tuna ships based in the City of Bitung, but the problem is that they cannot regulate fishing activities more effectively and efficiently to increase catch production. So there needs to be research to find out how the fluctuation of tuna fishing every year and when the tuna fishing season period gives the best catch in the waters of the Maluku Sea. This study aims to determine the fluctuations in tuna fishing activities each year and to determine when the time period of the tuna fishing season provides the best catch in the Maluku Sea. The location of data collection is at the Bitung Maritime and Fisheries Resources and Marine Fisheries Supervision Base (PPS) Bitung office, Bitung City, North Sulawesi Province. Presentation and analysis of data are made in the form of cross tabulations and mapped in various graphic forms usingthe Average Percentage Methodbased on theTime Series Analysis. AbstrakKota Bitung merupakan salah satu sentra produksi perikanan tuna hand line di Indonesia yang sangat strategis, yang terletak di antara dua wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yaitu WPP 715 (Laut Maluku) dan WPP 716 (Laut Sulawesi). Dalam Keputusan Menteri Keluatan dan Perikanan No.50/Kepmen-KP/2017 dijelaskan bahwa di WPP-NRI 715 dapat diestimasi memiliki potensi ikan jenis pelagis besar 555.982 ton, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) 444.786 ton, dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan sebesar 0,88. Penangkapan ikan tuna yang merupakan jenis ikan pelagis besar di laut Maluku secara umum didominasi oleh kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kota Bitung, namun permasalahannya mereka belum dapat mengatur aktifitas kegiatan penangkapan ikan secara lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan pruduksi tangkapan. Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana fluktuasi penangkapan ikan tuna setiap tahun dan kapan periode musim penangkapan ikan tuna yang memberikan hasil tangkapan terbaik di perairan Laut Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi kegiatan penangkapan ikan tuna setiap tahun dan untuk mengetahui kapan periode waktu musim penangkapan ikan tuna yang memberikan hasil tangkapan terbaik di Laut Maluku. Lokasi pengambilan data yaitu di kantor Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Penyajian dan analisis data dibuat dalam bentuk tabulasi silang dan dipetakan dalam berbagai bentuk grafik dengan menggunakan metode Presentasi Rata-rata (the Average Percentage Methodes) yang didasarkan pada Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis).