HIDROLISIS KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) MENJADI SIRUP GLUKOSA DENGAN KATALIS ASAM KLORIDA
Main Author: | Saputra, Dede Pratama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/1893/1/COVER.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/2/BAB%20I.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/3/BAB%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/4/BAB%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/6/BAB%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1893/ |
Daftar Isi:
- Kulit pisang kepok cukup banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang terkandung di dalamya adalah 18,5%. Karbohidrat yang terdapat di dalamnya dapat diolah menjadi glukosa dengan proses hidrolisis. Pati kulit pisang kepok sebanyak 50 gram dihidrolisis dalam labu leher tiga yang lengkap dengan pengaduk dan pendingin tegak untuk mengetahui glukosa yang terbentuk. Variabel yang digunakan yaitu konsentrasi katalis Asam Klorida 0,1 N, 0,2 N dan 0,3 N, temperatur hidrolisis 70oC, 80oC dan 90oC, serta waktu hidrolisis 60, 90 dan 120 menit. Hasil hidrolisa dianalisa menggunakan metode Luff Schoorl untuk mengetahui glukosa yang terbentuk. Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa semakin besar konsentrasi katalis yang digunakan dan semakin lama waktu hidrolisis semakin besar glukosa yang terbentuk. Pada hidrolisis dengan konsentrasi 0,3 N, temperatur 80oC dan waktu 120 menit diperoleh hasil yang optimum untuk kadar glukosa yaitu sebesar 8,29%. Kata kunci: Kulit Pisang Kepok, Hidrolisis, Glukosa