PENGUJIAN KETAHANAN HIBRIDA SOMATIK NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) DI LAHAN ENDEMIK
Main Authors: | ., Nasrun; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, ., Nurmansyah; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Idris, Herwita; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, ., Burhanudin; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527/299 |
ctrlnum |
article-527 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">PENGUJIAN KETAHANAN HIBRIDA SOMATIK NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) DI LAHAN ENDEMIK</title><creator>., Nasrun; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat</creator><creator>., Nurmansyah; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat</creator><creator>Idris, Herwita; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat</creator><creator>., Burhanudin; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat</creator><subject lang="en-US">Plant Protection</subject><subject lang="en-US">Pogostemon cablin; hibrida somatik; penyakit layu bakteri; ketahanan; adaptasi</subject><subject lang="en-US">medicinal and aromatic plant</subject><description lang="en-US">Pengujian ketahanan hibrida somatik nilam terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) di lahan endemik telah dilaksanakan di daerah endemik penyakit layu bakteri nilam di Desa Situak Ujung Gading Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Maret sampai Desember 2009. Tujuan penelitian untuk mendapatkan hibrida somatik nilam tahan penyakit layu bakteri. Penelitian  menggunakan lima nomor hibrida somatik nilam terpilih hasil pengujian secara in planta di rumah kaca, yaitu 2 IV/4, 2IV/5, 2IV/9, 9II/21, dan 9 IV/3, serta varietas Sidikalang sebagai pembanding. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi penyakit, kematian tanaman, intensitas serangan penyakit, pertumbuhan tanaman, dan produksi daun basah. Hasil penelitian menunjukkan, hibrida somatik 2 IV/4 lebih toleran terhadap penyakit layu bakteri dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas pembanding Sidikalang. Hibrida somatik 2 IV/4 menunjukkan masa inkubasi gejala penyakit 162,5 hari setelah tanam (HST), lebih lambat dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang, dengan intensitas serangan penyakit 16%, dan tidak mengalami kematian sampai akhir penelitian (184 hari setelah tanam). Hibrida somatik 2IV/4 juga menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan dengan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang. Hibrida somatik 2IV/4 juga memperlihatkan produksi daun basah (910,5 g tanaman-1) lebih tinggi dari pada hibrida somatik lainnya dengan produksi daun basah 375,4-775,0 g tanaman-1 dan varietas Sidikalang dengan produksi daun basah 337,5 g tanaman-1 sehingga berpeluang untuk dikembangkan sebagai varietas nilam toleran penyakit layu bakteri.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2016-09-27</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527</identifier><identifier>10.21082/bullittro.v23n2.2012.%p</identifier><source lang="en-US">Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 169-174</source><source lang="id-ID">Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 169-174</source><source>2527-4414</source><source>0215-0824</source><language>eng</language><relation>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527/299</relation><recordID>article-527</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
., Nasrun; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat ., Nurmansyah; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Idris, Herwita; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat ., Burhanudin; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat |
title |
PENGUJIAN KETAHANAN HIBRIDA SOMATIK NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) DI LAHAN ENDEMIK |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan |
publishDate |
2016 |
topic |
Plant Protection Pogostemon cablin hibrida somatik penyakit layu bakteri ketahanan adaptasi medicinal and aromatic plant |
url |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/527/299 |
contents |
Pengujian ketahanan hibrida somatik nilam terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) di lahan endemik telah dilaksanakan di daerah endemik penyakit layu bakteri nilam di Desa Situak Ujung Gading Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Maret sampai Desember 2009. Tujuan penelitian untuk mendapatkan hibrida somatik nilam tahan penyakit layu bakteri. Penelitian menggunakan lima nomor hibrida somatik nilam terpilih hasil pengujian secara in planta di rumah kaca, yaitu 2 IV/4, 2IV/5, 2IV/9, 9II/21, dan 9 IV/3, serta varietas Sidikalang sebagai pembanding. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi penyakit, kematian tanaman, intensitas serangan penyakit, pertumbuhan tanaman, dan produksi daun basah. Hasil penelitian menunjukkan, hibrida somatik 2 IV/4 lebih toleran terhadap penyakit layu bakteri dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas pembanding Sidikalang. Hibrida somatik 2 IV/4 menunjukkan masa inkubasi gejala penyakit 162,5 hari setelah tanam (HST), lebih lambat dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang, dengan intensitas serangan penyakit 16%, dan tidak mengalami kematian sampai akhir penelitian (184 hari setelah tanam). Hibrida somatik 2IV/4 juga menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan dengan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang. Hibrida somatik 2IV/4 juga memperlihatkan produksi daun basah (910,5 g tanaman-1) lebih tinggi dari pada hibrida somatik lainnya dengan produksi daun basah 375,4-775,0 g tanaman-1 dan varietas Sidikalang dengan produksi daun basah 337,5 g tanaman-1 sehingga berpeluang untuk dikembangkan sebagai varietas nilam toleran penyakit layu bakteri. |
id |
IOS153.article-527 |
institution |
Kementrian Pertanian |
institution_id |
72 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementrian Pertanian |
library_id |
123 |
collection |
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat |
repository_id |
153 |
city |
JAKARTA SELATAN |
province |
DKI JAKARTA |
repoId |
IOS153 |
first_indexed |
2016-09-23T16:49:20Z |
last_indexed |
2018-03-31T18:20:01Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1722436703144116224 |
score |
17.610611 |