ctrlnum 11905
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.unissula.ac.id/11905/</relation><title>PERAN NOTARIS/PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP&#xD; AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA&#xD; ( STUDI KASUS NOTARIS DI TEGAL )</title><creator>Kusuma, Diah Ragil</creator><subject>K Law (General)</subject><description>PERAN NOTARIS/PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA&#xD; Kewajiban dalam melaksanakan wasiat wajibah itu bersifat Qadhai, disini dapat diartikan bahwa tidak hanya sebagai tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan perintah agama, namun wasiat wajibah tersebut dapat dipaksakan apabila ia lalai dalam melaksanakannya karena sudah menyangkut kepentingan umum.&#xD; Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif mengenai peran Notaris/PPAT dalam membuat akta pembagian harta warisan terhadap ahli waris yang berbeda agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang didukung data lapangan melalui observasi.&#xD; Peran Notaris/PPAT dalam membuat akta pembagian harta waris terhadap ahli waris non muslim yakni dengan membuatkan Akta Keterangan Waris yang di dalamnya menjelaskan pemberiannya melalui wasiat wajibah. Demikian pula yang menjadi landasan yuridis atas pemberian wasiat wajibah kepada ahli waris non muslim oleh Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 368 K/AG/1995, tanggal 16 Juli 1998 yang telah menetapkan bahwa seorang anak perempuan yang beragama Nasrani berhak pula mendapat harta warisan pewaris, tidak melalui warisan melainkan melalui wasiat wajibah. Dan besar perolehannya adalah sama dengan bagian seorang anak perempuan, bukan 1/3 dari harta warisan dan bukan pula &#xBE; bagian dari perolehan anak perempuan pewaris. Selanjutnya Putusan Mahakamah Agung RI Nomor: 51 K/AG/1999, tanggal 29 September 1999 yang telah memberikan pertimbangan: &#x201C;Menimbang, bahwa namun dengan demikian Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta harus diperbaiki, karena seharusnya Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta memperbaiki amar putusan Pengadilan Agama Yogyakarta mengenai ahli waris non muslim, mereka berhak mendapat warisan melalui wasiat wajibah yang kadar bagiannya sama dengan bagian ahli waris muslim.&#x201D; Adapun yang menjadi kelemahan Notaris/PPAT dalam kasus ini yakni kurangnya pemahaman dalam konteks wasiat wajibah bagi ahli waris yang berbeda agama atau non muslim, sehingga perlu bagi Notaris/PPAT untuk melakukan perbaharuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kewarisan.&#xD; &#xD; Kata Kunci : Notaris, Wasiat Wajibah, Non Muslim.</description><date>2018</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/5/COVER_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/6/DAFTAR%20ISI_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/1/BAB%20I_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/2/BAB%20II_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/3/BAB%20III_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/4/BAB%20IV_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.unissula.ac.id/11905/7/DAFTAR%20PUSTAKA_1.pdf</identifier><identifier> Kusuma, Diah Ragil (2018) PERAN NOTARIS/PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA ( STUDI KASUS NOTARIS DI TEGAL ). Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA. </identifier><recordID>11905</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
Thesis:Bachelors
author Kusuma, Diah Ragil
title PERAN NOTARIS/PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA ( STUDI KASUS NOTARIS DI TEGAL )
publishDate 2018
topic K Law (General)
url http://repository.unissula.ac.id/11905/5/COVER_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/6/DAFTAR%20ISI_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/1/BAB%20I_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/2/BAB%20II_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/3/BAB%20III_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/4/BAB%20IV_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/7/DAFTAR%20PUSTAKA_1.pdf
http://repository.unissula.ac.id/11905/
contents PERAN NOTARIS/PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA Kewajiban dalam melaksanakan wasiat wajibah itu bersifat Qadhai, disini dapat diartikan bahwa tidak hanya sebagai tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan perintah agama, namun wasiat wajibah tersebut dapat dipaksakan apabila ia lalai dalam melaksanakannya karena sudah menyangkut kepentingan umum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif mengenai peran Notaris/PPAT dalam membuat akta pembagian harta warisan terhadap ahli waris yang berbeda agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang didukung data lapangan melalui observasi. Peran Notaris/PPAT dalam membuat akta pembagian harta waris terhadap ahli waris non muslim yakni dengan membuatkan Akta Keterangan Waris yang di dalamnya menjelaskan pemberiannya melalui wasiat wajibah. Demikian pula yang menjadi landasan yuridis atas pemberian wasiat wajibah kepada ahli waris non muslim oleh Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 368 K/AG/1995, tanggal 16 Juli 1998 yang telah menetapkan bahwa seorang anak perempuan yang beragama Nasrani berhak pula mendapat harta warisan pewaris, tidak melalui warisan melainkan melalui wasiat wajibah. Dan besar perolehannya adalah sama dengan bagian seorang anak perempuan, bukan 1/3 dari harta warisan dan bukan pula 3⁄4 bagian dari perolehan anak perempuan pewaris. Selanjutnya Putusan Mahakamah Agung RI Nomor: 51 K/AG/1999, tanggal 29 September 1999 yang telah memberikan pertimbangan: “Menimbang, bahwa namun dengan demikian Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta harus diperbaiki, karena seharusnya Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta memperbaiki amar putusan Pengadilan Agama Yogyakarta mengenai ahli waris non muslim, mereka berhak mendapat warisan melalui wasiat wajibah yang kadar bagiannya sama dengan bagian ahli waris muslim.” Adapun yang menjadi kelemahan Notaris/PPAT dalam kasus ini yakni kurangnya pemahaman dalam konteks wasiat wajibah bagi ahli waris yang berbeda agama atau non muslim, sehingga perlu bagi Notaris/PPAT untuk melakukan perbaharuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kewarisan. Kata Kunci : Notaris, Wasiat Wajibah, Non Muslim.
id IOS15607.11905
institution Universitas Islam Sultan Agung
institution_id 178
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung
library_id 514
collection PENGUKURAN TINGKAT ECO EFFISIENSI PADA IKM TAHU (Studi Kasus : IKM TAHU PAK TASMIN PATI)
repository_id 15607
city KOTA SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS15607
first_indexed 2021-05-28T04:33:59Z
last_indexed 2021-05-28T04:33:59Z
recordtype dc
_version_ 1700977822067064832
score 17.610611