Daftar Isi:
  • PT Maju Jaya Sarana Grafika merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri paper packaging. Produk yang dihasilkan berupa produk kemasan berbahan kertas seperti kemasan obat promag, kemasan obat procold, kemasan obat woods, kemasan susu prenagen, kemasan hansaplast dan kemasan rokok. Proses produksi PT Maju Jaya Sarana Grafika meliputi proses cetak (printing), proses pemotongan (die cut), proses pembrodolan (manual blanking), proses folding gluing dan terakhir proses packing. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, lini produksi PT Maju Jaya Sarana Grafika mengalami permasalahan yaitu adanya kegiatan- kegiatan yang tidak bernilai tambah yang masuk kedalam bentuk waste (pemborosan). Pemborosan tersebut yaitu adanya penumpukan produk setengah jadi dari proses die cut ke proses manual blanking yang menyebabkan terjadinya bottleneck dan lamanya waktu menunggu di beberapa proses. Pada penelitian ini akan dilakukan penyelesaian masalah menggunakan lean manufacturing tools yaitu value stream mapping, waste assessment model, value stream analysis tools, failure mode and effect analysis dan root cause analysis guna mengurangi pemborosan yang terjadi. Pada pembuatan current state mapping diketahui jumlah VA sebesar 28.676,5 detik (39,10%), NVA sebesar 38.190 detik (52,07%) dan NNVA sebesar 6.472,3 detik (8,83%). Kemudian hasil identifikasi waste menggunakan waste assessment model diperoleh tiga peringkat waste terbesar sampai terkecil yaitu peringkat pertama waste defect sebesar 23,54% dan peringkat terakhir waste inappropriate processing sebesar 5,31 %. Dari hasil pengolahan metode value stream analysis tools dengan menggunakan tools PAM diperoleh NVA terbesar disebabkan karena delay sebesar 52,07% atau 38.190 detik serta aktivitas transportation sebesar 4,14% atau 3.037,9 detik. Kemudian dilakukan usulan perbaikan yaitu dengan perbaikan sistem shift kerja, penerapan keseimbangan lintasan (line balancing) dengan menggunakan metode ranked positional weight, perbaikan sistem perawatan mesin dan rearrange layout produksi serta penambahan satu unit lift. Setelah dilakukan perbaikan, kemudian membuat future state mapping. Rancangan future state mapping diperoleh VA sebesar 28.676,5 detik, NVA sebesar 6.776,6 detik dan NNVA sebesar 5.578,02 detik. Dengan pembuatan future state mapping dapat diketahui terjadinya pengurangan waktu pada NVA dan NNVA. Dari hasil pembuatan future state mapping dihasilkan nilai lead time yang awalnya 20,4 jam menjadi 11,4 jam serta menghasilkan persentase pengurangan waktu kegiatan non value added activity (NVA) sebesar 82,3 % dan necessary but non value added activity (NNVA) sebesar 13,82 %. Kata kunci : Lean manufacturing, WAM, VALSAT, RCA, Line balancing.