Pengasapan Kandang Ternak: Perilaku Potensial Peningkatan Risiko Gigitan Anopheles pada Penduduk Daerah Endemik Malaria
Main Authors: | Nisrina, Husniyatun, Sumanto, Didik, Widodo, Sri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/5834 https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/5834/4860 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Vektor malaria terverifikasi di Purworejo adalah Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus. Vektor bersifat zooantropofilik yang lebih menyukai darah kambing dibandingkan manusia. Kondisi ini menjadi peluang positif bagi upaya pengendalian malaria melalui pengalihan serangan gigitan Anopheles dari manusia ke ternak. Tujuan: Untuk mengeksplorasi kebiasaan pengelolaan ternak pada masyarakat endemik malaria. Metode: Survei dilakukan pada penduduk sekitar domisili penderita malaria di daerah endemik malaria Desa Jatirejo Kaligesing Purworejo. Variabel pengamatan yaitu jarak kandang dengan pemukiman, jumlah kambing dalam kandang, perilaku pengusiran nyamuk. Etik penelitian dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Hasil: Seluruh kandang ternak berjarak lebih dari 10 m dari tempat tinggal. Jumlah kambing etawa tiap kandang berkisar antara 2 – 3 ekor. Tidak ada yang membalurkan insektisida pada hewan ternak untuk mencegah serangan nyamuk. Perilaku pengusiran nyamuk dengan membakar jerami di sekitar kandang ternak 75.3%. Simpulan : Upaya pengalihan serangan gigitan Anopheles yang dilakukan adalah memelihara ternak kambing ditempatkan pada kandang berjarak lebih 10 meter dari rumah hunian. Pengusiran nyamuk metode pengasapan dengan membakar jerami atau rumput kering di malam hari potensial efektif meminimalkan serangan pada ternak namun perlu diwaspadai berbaliknya nyamuk ke area pemukiman penduduk.