Persepsi Risiko Berkendara dan Perilaku Penggunaan Sabuk Keselamatan di Kampus Universitas Indonesia, Depok
Main Authors: | Salihat, Ing Kurnia, Kurniawidjaja, L. Meily |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Public Health Universitas Indonesia
, 2010
|
Online Access: |
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167 http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167/168 |
ctrlnum |
article-167 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Persepsi Risiko Berkendara dan Perilaku Penggunaan Sabuk Keselamatan di Kampus Universitas Indonesia, Depok</title><creator>Salihat, Ing Kurnia</creator><creator>Kurniawidjaja, L. Meily</creator><description lang="en-US">Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di lingkungan Universitas Indonesia, setiap tahun terjadi peningkatkan kejadian kecelakaan. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara persepsi risiko keselamatan berkendara dengan perilaku penggunaan sabuk keselamatan pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi kuantitatifdan desain penelitian potong lintang. Partisipan adalah 98 mahasiswa Universitas Indonesia di Kampus Depok, berusia 18 - 25 tahun yang mengendarai kendaraan sendiri. Faktor internal yang membentuk persepsi risiko keselamatan berkendara secara bermakna adalah pengalaman (nilai p = 0,000) dan kepercayaan (nilai p = 0,008), sedangkan faktor eksternal yang signifikan adalah pengaruh teman (nilai p =0,000). Responden yang mempunyai persepsi risiko keselamatan berkendara yang buruk berisiko tidak menggunakan sabuk keselamatan 72 kali lebih besar [OR 72,46 (15,26; 344,02)] daripada responden yang mempunyai persepsi risiko terhadap keselamatan berkendara yang baik. Perlu dilakukan upaya meningkatkan persepsi risiko antara lain melakukan hazard communication dengan menggunakan pengalaman teman sebagai salah satu sumber informasi bagi individu, disebarluaskan melalui website, pemutaranfilm kejadian kecelakaan, dan membuat papan informasi yang diletakkan pada gerbang utama, meliputi informasi secara berkala dan berkelanjutan tentang kejadian kematian, cedera, dan luka-luka akibat kecelakaan lalu lintas.Kata kunci: Persepi risiko keselamatan, perilaku, sabuk keselamatanAbstractDeaths and injuries caused by traffic accidents has become a public health problem not only in Indonesia but throughout the world. Based on the data of UPTK3LH University of Indonesia, there is increasing incident and accident in campus within the university each year. The aim of this study is to see the relationship between perception of risk driving safety with safety belts usage behavior among the University of Indonesia students, using semi-quantitative approachand cross-sectional research design. Participants were 98 students of University of Indonesia Depok aged 18 to 25 years who drive their own vehicles. With 5% a, 80% power of the test and SPSS 10:00 software, obtained significant internal factors shape the perception of safety risks are the driving experience (p value = 0.000) and confidence (p value = 0.008), whereas a significant external factor is the influence of friends (p value =0.000). Respondents who have bad perceptions of the driving safety risk have a chance of 72 times [OR 72.46 (15.26; 344.02)] for not using safety belts compared to respondents who have a good perception of driving safety risk. Efforts are required to increase the risk perception include hazard communication by using the experience of a friend as one source of information for individuals, spread through websites, film screenings of an accident scene, and create information boards placedat the main gate, from the death scene information, injury, and injuries due to traffic accidents. The most important things is regular socialization.Key words: Safety risk perception, behaviour, safety belt</description><publisher lang="en-US">Faculty of Public Health Universitas Indonesia</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2010-06-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167</identifier><identifier>10.21109/kesmas.v4i6.167</identifier><source lang="en-US">Kesmas: National Public Health Journal; Vol. 4 No. 6 Juni 2010; 275-280</source><source lang="id-ID">Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 4 No. 6 Juni 2010; 275-280</source><source>2460-0601</source><source>1907-7505</source><source>10.21109/kesmas.v4i6</source><language>eng</language><relation>http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167/168</relation><recordID>article-167</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Salihat, Ing Kurnia Kurniawidjaja, L. Meily |
title |
Persepsi Risiko Berkendara dan Perilaku Penggunaan Sabuk Keselamatan di Kampus Universitas Indonesia, Depok |
publisher |
Faculty of Public Health Universitas Indonesia |
publishDate |
2010 |
url |
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167 http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/view/167/168 |
contents |
Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di lingkungan Universitas Indonesia, setiap tahun terjadi peningkatkan kejadian kecelakaan. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara persepsi risiko keselamatan berkendara dengan perilaku penggunaan sabuk keselamatan pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi kuantitatifdan desain penelitian potong lintang. Partisipan adalah 98 mahasiswa Universitas Indonesia di Kampus Depok, berusia 18 - 25 tahun yang mengendarai kendaraan sendiri. Faktor internal yang membentuk persepsi risiko keselamatan berkendara secara bermakna adalah pengalaman (nilai p = 0,000) dan kepercayaan (nilai p = 0,008), sedangkan faktor eksternal yang signifikan adalah pengaruh teman (nilai p =0,000). Responden yang mempunyai persepsi risiko keselamatan berkendara yang buruk berisiko tidak menggunakan sabuk keselamatan 72 kali lebih besar [OR 72,46 (15,26; 344,02)] daripada responden yang mempunyai persepsi risiko terhadap keselamatan berkendara yang baik. Perlu dilakukan upaya meningkatkan persepsi risiko antara lain melakukan hazard communication dengan menggunakan pengalaman teman sebagai salah satu sumber informasi bagi individu, disebarluaskan melalui website, pemutaranfilm kejadian kecelakaan, dan membuat papan informasi yang diletakkan pada gerbang utama, meliputi informasi secara berkala dan berkelanjutan tentang kejadian kematian, cedera, dan luka-luka akibat kecelakaan lalu lintas.Kata kunci: Persepi risiko keselamatan, perilaku, sabuk keselamatanAbstractDeaths and injuries caused by traffic accidents has become a public health problem not only in Indonesia but throughout the world. Based on the data of UPTK3LH University of Indonesia, there is increasing incident and accident in campus within the university each year. The aim of this study is to see the relationship between perception of risk driving safety with safety belts usage behavior among the University of Indonesia students, using semi-quantitative approachand cross-sectional research design. Participants were 98 students of University of Indonesia Depok aged 18 to 25 years who drive their own vehicles. With 5% a, 80% power of the test and SPSS 10:00 software, obtained significant internal factors shape the perception of safety risks are the driving experience (p value = 0.000) and confidence (p value = 0.008), whereas a significant external factor is the influence of friends (p value =0.000). Respondents who have bad perceptions of the driving safety risk have a chance of 72 times [OR 72.46 (15.26; 344.02)] for not using safety belts compared to respondents who have a good perception of driving safety risk. Efforts are required to increase the risk perception include hazard communication by using the experience of a friend as one source of information for individuals, spread through websites, film screenings of an accident scene, and create information boards placedat the main gate, from the death scene information, injury, and injuries due to traffic accidents. The most important things is regular socialization.Key words: Safety risk perception, behaviour, safety belt |
id |
IOS1646.article-167 |
institution |
Universitas Indonesia |
institution_id |
51 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Indonesia |
library_id |
492 |
collection |
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional |
repository_id |
1646 |
subject_area |
Kesehatan dan Kedokteran |
city |
KOTA DEPOK |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS1646 |
first_indexed |
2017-02-25T12:53:32Z |
last_indexed |
2017-02-25T12:53:32Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1722662712123588608 |
score |
17.60897 |