ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BANGBAYANG UPTD SDAP LELES DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

Main Authors: Juhana, Endang Andi, Permana, Sulwan, Farida, Ida
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Institut Teknologi Garut , 2016
Online Access: https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285
https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285/259
ctrlnum article-285
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BANGBAYANG UPTD SDAP LELES DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT</title><creator>Juhana, Endang Andi</creator><creator>Permana, Sulwan</creator><creator>Farida, Ida</creator><description lang="id-ID">Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di Daerah Irigasi akan terpenuhi walaupun Daerah Irigasi tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Dalam perencanaan suatu sistem irigasi hal pertama yang perlu dikerjakan adalah analisis hidrologi termasuk mengenai kebutuhan air di sawah (GFR), Kebutuhan air pengambilan (DR), Kebutuhan bersih air disawah (NFR) juga faktor ketersediaan air, dimana jumlah kebutuhan air akan dapat menentukan terhadap perencanaan bangunan irigasi. Dari hasil analisis perhitungan diketahui kebutuhan air untuk luas areal 100 Ha, debit air yang ada pada musim tanam dimusim kemarau sebesar 0.97 lt/dt/Ha, sedangkan kebutuhan air sebesar 1.13 lt/dt/Ha. Dari kedua rencana tersebut kebutuhan air untuk luas areal 100 Ha, debit air yang ada pada musim tanam dimusim penghujan sebesar 1.22 lt/dt/Ha sebanding dengan kebutuhan air di sawah. Alternatif lain agar air yang tersedia bisa mencukupi untuk kebutuhan pertanian diantaranya, penggunaan salah satu sistem yaitu sistem golongan atau sistem gilir , penggantian lapisan air disesuaikan dengan air yang ada dan penggunaan air untuk kebutuhan pertanian di luar saluran irigasi Bendung Bangbayang (saluran irigasi alternatif).</description><publisher lang="en-US">Institut Teknologi Garut</publisher><date>2016-04-21</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285</identifier><identifier>10.33364/konstruksi/v.13-1.285</identifier><source lang="en-US">Jurnal Konstruksi; Vol. 13 No. 1 (2015): Jurnal Konstruksi</source><source lang="id-ID">Jurnal Konstruksi; Vol 13 No 1 (2015): Jurnal Konstruksi</source><source>2302-7312</source><source>1412-3630</source><source>10.33364/konstruksi13i-1</source><language>ind</language><relation>https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285/259</relation><recordID>article-285</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Juhana, Endang Andi
Permana, Sulwan
Farida, Ida
title ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BANGBAYANG UPTD SDAP LELES DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT
publisher Institut Teknologi Garut
publishDate 2016
url https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285
https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/285/259
contents Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di Daerah Irigasi akan terpenuhi walaupun Daerah Irigasi tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Dalam perencanaan suatu sistem irigasi hal pertama yang perlu dikerjakan adalah analisis hidrologi termasuk mengenai kebutuhan air di sawah (GFR), Kebutuhan air pengambilan (DR), Kebutuhan bersih air disawah (NFR) juga faktor ketersediaan air, dimana jumlah kebutuhan air akan dapat menentukan terhadap perencanaan bangunan irigasi. Dari hasil analisis perhitungan diketahui kebutuhan air untuk luas areal 100 Ha, debit air yang ada pada musim tanam dimusim kemarau sebesar 0.97 lt/dt/Ha, sedangkan kebutuhan air sebesar 1.13 lt/dt/Ha. Dari kedua rencana tersebut kebutuhan air untuk luas areal 100 Ha, debit air yang ada pada musim tanam dimusim penghujan sebesar 1.22 lt/dt/Ha sebanding dengan kebutuhan air di sawah. Alternatif lain agar air yang tersedia bisa mencukupi untuk kebutuhan pertanian diantaranya, penggunaan salah satu sistem yaitu sistem golongan atau sistem gilir , penggantian lapisan air disesuaikan dengan air yang ada dan penggunaan air untuk kebutuhan pertanian di luar saluran irigasi Bendung Bangbayang (saluran irigasi alternatif).
id IOS1666.article-285
institution Institut Teknologi Garut
institution_id 215
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Institut Teknologi Garut
library_id 391
collection Jurnal Konstruksi
repository_id 1666
city GARUT
province JAWA BARAT
repoId IOS1666
first_indexed 2022-07-26T06:18:19Z
last_indexed 2022-07-26T06:18:19Z
recordtype dc
_version_ 1739397620504199168
score 17.611225