Analisis Laboratorium Timbunan Tanah pada Pembangunan Jalan Alternatif Kadungora – Leles Km. 0+700 s/d 3+500 Kec. Kadungora (LPA dan LAPEN): Pada Pembangunan Jalan Alternatif Kadungora – Leles Km. 0+700 s/d 3+500 Kec. Kadungora (LPA dan LAPEN)

Main Authors: Rahmalina, Helfina, Permana, Sulwan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Institut Teknologi Garut , 2021
Subjects:
Online Access: https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/905
https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/905/770
Daftar Isi:
  • Pembangunan jalan alternatif di Kabupaten Garut dapat meningkatkan potensi parawisata juga menunjang dalam sektor perhubungan untuk kesinambungan distribusi barang, orang dan jasa, selain itu dapat menguraikan kemacetan. Proses pengerjaan jalan alternatif pada Km. 3+275 s/d 3+350 terdapat pekerjaan timbunan tanah sehingga adanya pengendalian mutu dari hasil pengujian tanah. Hasil penelitian pada sample tanah timbunan memenuhi klasifikasi timbunan dengan memiliki low plasticity, berdasarkan indeks plastis merupakan tanah lanau berplastisitas rendah dengan sifat tanah agak kohesif dan potensi mengembang rendah, dari hasil pemadatan bahwa perkiraan kinerja timbunan “buruk sampai baik” serta batas cair kepadatan yang diijinkan dilapangan 8,2% sampai 21%, deskripsi tanah visual lanau dan lempung berpasir, berdasarkan CBR merupakan pasir campuran, pada klasifikasi tanah berdasarkan AASHTO merupaan kelompok A-2-4 dengan tingkat kegunaan sebagai subgrade “cukup baik hingga buruk” dan klasifikasi berdasarkan USDA untuk tekstur tanah pada tanah timbunan merupakan pasir bertanah liat yang mengandung clay 4,83 %, silt 13,5 %, gravel 0 % dengan gradasi baik dan sehingga dapat menggantikan tanah asli yang tidak memenuhi spesifikasi karena tanah asli pada lokasi merupakan tanah organis dengan  kategori high plasticity, lempung murni yang berplastisitas tinggi dengan sifat tanah kohesif, potensi mengembang tinggi dan derajat mengembang kritis, dan kinerja timbunan “tidak memuaskan” dimana akan membahayakan bila dignakan sebagai material tanah timbunan dengan deskripsi tanah visual lanau dan lempung elastis, berdasarkan nilai CBR merupakan material lempung, pada hasil pengujian timbunan bahwa CBR dan pemadatan efesien untuk lapisan subgrade serta memenuhi pengujian kepadatan dilapangan.