PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN MENINGIOMA SPHENOORBITA PASCA TINDAKAN OPERASI DI DEPARTEMEN BEDAH SARAF FKUI-RS CIPTO MANGUNKUSUMO BERDASARKAN KUESIONER EORTC QLQ- C30 = POST OPERATIVE - QUALITY OF LIFE IMPROVEMENTS IN MENINGIOMA SPHENOORBITAL PATIENTS WITH OCULAR PROPTOSIS AT THE DEPARTMENT OF NEUROSURGERY CIPTO MANGUNKUSUMO HOSPITAL JAKARTA BASED ON EORTC QLQ-C30 QUESTIONNAIRE

Main Author: Kumara Wisyesa
Format: Book xvii, 39 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ilmu Bedah Saraf , 2017
Subjects:
Online Access: http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/index.php?p=show_detail&id=23160
Daftar Isi:
  • Latar Belakang Tumor dan pengobatannya sering dikaitkan dengan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien yang disebabkan dampak dari tumor dan terapinya yang berefek pada berbagai kondisi fisik dan psikososial. Hal ini mempengaruhi pola kehidupan normal pasien dalam aktivitas sosial, psikososial, dan kesejahteraan pasien secara menyeluruh. 1,25 EORTC QLQ C-30 merupakan instrumen kuesioner yang telah divalidasi di Indonesia untuk menilai kualitas hidup pasien dengan tumor. Penulis mencoba menggunakan instrumen EORTC QLQ C-30 untuk menilai kualitas hidup pasien meningioma regio sphenoorbita. Pemilihan meningioma sebagai subyek penelitian ini dikarenakan kasusnya yang cukup banyak, secara histologi bersifat jinak, juga turut mempengaruhi kualitas hidup pasien yang disebabkan oleh karena adanya gejala nyeri dan gangguan emosional. Pada kasus tumor meningioma sphenoorbita dengan proptosis orbita, penting diketahui luaran dari hasil tindakan operasi. Metode Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional. Subyek adalah penderita kasus meningioma dengan hiperostosis sphenoorbita yang mendapatkan tindakan pembedahan di RSUPN Cipto Mangunkusumo periode Oktober hingga Desember 2016. Total subyek penelitian sebanyak 40 orang, dengan 39 diantaranya adalah perempuan. Usia rata-rata didapatkan pada pasien meningioma sphenoorbita adalah 45 tahun. Data diambil dari rekam medis pasien dan kuesioner EORTC QLQ-C30 yang mencakup status kesehatan global, fungsi fisik, fungsi peran, fungsi emosional, fungsi kognitif, fungsi sosial, dan gejala – gejala klinis berupa kelelahan, sakit kepala, dyspnea, gangguan tidur, nafsu makan, konstipasi, diare, dan kesulitan finansial Hasil Berdasarkan penghitungan skor EORTC QLQ-C30 dengan p-value