Terapi Medik Gizi Klinik pada Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Berbagai Komplikasi = Medical Nutrition Therapy in Type 2 Diabetes Mellitus with Complications

Main Author: Dorna Yanti Lola Silaban
Format: Book xix, 153 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa: ind
Terbitan: Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik , 2018
Subjects:
Online Access: http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/index.php?p=show_detail&id=24156
ctrlnum slims-24156
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Terapi Medik Gizi Klinik pada Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Berbagai Komplikasi = Medical Nutrition Therapy in Type 2 Diabetes Mellitus with Complications .</title><creator>Dorna Yanti Lola Silaban</creator><subject>microvascular complication</subject><subject>ype 2 DM</subject><subject>macrovascular complication</subject><subject>Nutrition Therapy</subject><publisher>Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik</publisher><date>2018</date><language>ind</language><type>Book:Book</type><identifier>http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/index.php?p=show_detail&amp;id=24156</identifier><identifier>T18212fk</identifier><description>Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit epidemik yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di seluruh dunia. Jumlah penderita DM ini diperkirakan akan mencapai 552 juta orang pada tahun 2030. Kadar glukosa darah (KGD) yang tidak terkontrol merupakan penyebab terjadinya komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler sehingga meningkatkan angka morbiditas, mortalitas dan lama rawat inap. Terapi medik gizi klinik adekuat dan sesuai dengan kondisi klinis pasien dapat mencegah, memperlambat dan memperbaiki komplikasi akibat DM. Metode: Pasien serial kasus dengan diagnosis DM tipe 2 disertai berbagai komplikasi, berusia 48&#x2013;71 tahun. Satu dari empat pasien mendapatkan nutrisi melalui nasogastric tube (NGT), dan sisanya melalui oral. Terapi medik gizi diberikan pada keempat pasien sesuai dengan kondisi klinis masing-masing. Pemberian karbohidrat disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan dosis insulin yang diperoleh pasien. Pemberian protein disesuaikan dengan fungsi ginjal masing-masing pasien. Hasil : Keempat pasien mengalami perbaikan keadaan klinis antara lain luka pada kaki, sesak napas hilang, edema dan asites berkurang, ureum dan kreatinin membaik. Kasus pertama, kedua dan keempat mengalami perbaikan pada kadar glukosa darah, sedangkan kasus ketiga KGD masih tetap tinggi pada saat keluar dari RS. Keempat pasien pulang ke rumah dengan kondisi membaik. Kesimpulan: Terapi medik gizi klinik yang adekuat untuk mengontrol KGD dapat membantu memperbaiki keadaan klinis dan mencegah perburukan pada pasien DM tipe 2 dengan berbagai komplikasi. Kata Kunci: DM tipe 2, komplikasi makrovaskuler, komplikasi mikrovaskuler, nutrisi Background: Diabetes mellitus (DM) is an epidemic disease that is increasing year by year around the world. The number of DM patients is estimated 552 million people by 2030. Uncontrolled blood glucose level is one of the cause of macrovascular and microvascular complications that may increase morbidity, mortality and length of hospitalization. An adequate nutrition therapy in accordance with the clinical condition of the patient may help to prevent, delay and improve the complications due to DM. Methods: All patients in these case series were diagnosed with type 2 DM accompanied by various complications, aged 48-71 years. One in four patients was administered nutrition through tube feeding, and the rest through oral. Nutrition therapy was given to all patients according to their clinical conditions. Carbohydrate was adjusted to the patient's needs and the dose of insulin obtained by the patient. Protein administration was adjusted for each patient's renal function. Result: Four patients experience of improving of clinical conditions, such as breathlessness, reduced edema and ascites, decreased urea and creatinine levels. The first, second and fourth cases improve in blood glucose levels, while the third case remains to have high blood glucose level at the time of discharge. While all patients discharge from hospital with better condition. Conclusion: An adequate clinical nutrition therapy to improve glycemic control is needed to improve clinical conditions and prevent deterioration in patients with type 2 DM with various complications. Keywords: type 2 DM, macrovascular complication, microvascular complication, nutrition therapy</description><coverage>Jakarta</coverage><type>Other:xix, 153 hal; ill; 21 x 30 cm</type><subject>NONE</subject><image>http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/images/default/image.png</image><recordID>slims-24156</recordID></dc>
language ind
format Book:Book
Book
Other:xix, 153 hal; ill; 21 x 30 cm
Other
author Dorna Yanti Lola Silaban
title Terapi Medik Gizi Klinik pada Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Berbagai Komplikasi = Medical Nutrition Therapy in Type 2 Diabetes Mellitus with Complications
publisher Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik
publishDate 2018
topic microvascular complication
ype 2 DM
macrovascular complication
Nutrition Therapy
NONE
url http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/index.php?p=show_detail&id=24156
contents Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit epidemik yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di seluruh dunia. Jumlah penderita DM ini diperkirakan akan mencapai 552 juta orang pada tahun 2030. Kadar glukosa darah (KGD) yang tidak terkontrol merupakan penyebab terjadinya komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler sehingga meningkatkan angka morbiditas, mortalitas dan lama rawat inap. Terapi medik gizi klinik adekuat dan sesuai dengan kondisi klinis pasien dapat mencegah, memperlambat dan memperbaiki komplikasi akibat DM. Metode: Pasien serial kasus dengan diagnosis DM tipe 2 disertai berbagai komplikasi, berusia 48–71 tahun. Satu dari empat pasien mendapatkan nutrisi melalui nasogastric tube (NGT), dan sisanya melalui oral. Terapi medik gizi diberikan pada keempat pasien sesuai dengan kondisi klinis masing-masing. Pemberian karbohidrat disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan dosis insulin yang diperoleh pasien. Pemberian protein disesuaikan dengan fungsi ginjal masing-masing pasien. Hasil : Keempat pasien mengalami perbaikan keadaan klinis antara lain luka pada kaki, sesak napas hilang, edema dan asites berkurang, ureum dan kreatinin membaik. Kasus pertama, kedua dan keempat mengalami perbaikan pada kadar glukosa darah, sedangkan kasus ketiga KGD masih tetap tinggi pada saat keluar dari RS. Keempat pasien pulang ke rumah dengan kondisi membaik. Kesimpulan: Terapi medik gizi klinik yang adekuat untuk mengontrol KGD dapat membantu memperbaiki keadaan klinis dan mencegah perburukan pada pasien DM tipe 2 dengan berbagai komplikasi. Kata Kunci: DM tipe 2, komplikasi makrovaskuler, komplikasi mikrovaskuler, nutrisi Background: Diabetes mellitus (DM) is an epidemic disease that is increasing year by year around the world. The number of DM patients is estimated 552 million people by 2030. Uncontrolled blood glucose level is one of the cause of macrovascular and microvascular complications that may increase morbidity, mortality and length of hospitalization. An adequate nutrition therapy in accordance with the clinical condition of the patient may help to prevent, delay and improve the complications due to DM. Methods: All patients in these case series were diagnosed with type 2 DM accompanied by various complications, aged 48-71 years. One in four patients was administered nutrition through tube feeding, and the rest through oral. Nutrition therapy was given to all patients according to their clinical conditions. Carbohydrate was adjusted to the patient's needs and the dose of insulin obtained by the patient. Protein administration was adjusted for each patient's renal function. Result: Four patients experience of improving of clinical conditions, such as breathlessness, reduced edema and ascites, decreased urea and creatinine levels. The first, second and fourth cases improve in blood glucose levels, while the third case remains to have high blood glucose level at the time of discharge. While all patients discharge from hospital with better condition. Conclusion: An adequate clinical nutrition therapy to improve glycemic control is needed to improve clinical conditions and prevent deterioration in patients with type 2 DM with various complications. Keywords: type 2 DM, macrovascular complication, microvascular complication, nutrition therapy
id IOS16788.slims-24156
institution Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
affiliation hellis.onesearch.id
institution_id 7109
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
library_id 5200
collection Katalog Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
repository_id 16788
city JAKARTA PUSAT
province DKI JAKARTA
repoId IOS16788
first_indexed 2022-03-16T03:42:50Z
last_indexed 2022-03-16T03:42:50Z
recordtype dc
_version_ 1727428407077109760
score 17.610285