Posttraumatic Stress Disorder pada Anak

Main Authors: Azka Rusyda, Humaira, Doni Lasmi, Anjely , Khairunnisa, Salwa , Vidyadevi Wiguna, Visakha
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Rifa' Institute , 2021
Subjects:
Online Access: https://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/83
https://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/83/75
Daftar Isi:
  • Gangguan kecemasan yang mungkin terjadi setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis disebut gangguan stres pascatrauma (PTSD). Peristiwa traumatis termasuk pelecehan atau pelecehan fisik atau seksual, cedera, kekerasan, kecelakaan di jalan, trauma perang, luka bakar parah dan bencana. Hingga 18 judul topik, pencarian kata kunci dan sumber dari Google Scholar dan National Center for Biotechnology Information/NCBI dilakukan di portal online publikasi jurnal, dengan kata kunci PTSD. PTSD didefinisikan sebagai "peristiwa traumatis yang dialami atau disaksikan secara langsung oleh seseorang berupa kematian atau ancaman kematian, cedera serius, atau ancaman terhadap integritas fisik seseorang. Menurut data dari National Center for Post-Traumatic Stress Disorder, setiap 100 orang Sekitar 7 atau 8 orang akan mengalami gangguan stres pasca-trauma pada tahap tertentu dalam hidup mereka Intervensi dan pengobatan dini dapat meminimalkan dampak sosial dan emosional dari paparan anak-anak terhadap peristiwa traumatis. PTSD umumnya dapat disembuhkan jika dapat segera dideteksi dan diobati dengan benar. Jika tidak terdeteksi dan diobati tepat waktu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan psikologis yang serius dan permanen, yang pada akhirnya akan mengganggu kehidupan sosial anak di masa depan