EFEKTIVITAS EDUKASI BERBASIS TRANSTHEORETICAL MODEL (TTM) TERHADAP SELF CARE BEHAVIOR PASIEN HIPERTENSI: SYSTEMATIC REVIEW
Main Author: | Hasriani, Hasriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12221/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan efektivitas edukasi berbasis Transtheoretical model terhadap self care behavior pasien hipertensi. Pencarian artikel dilakukan pada enam database: PubMed, Ebsco, Science Direct, Proquest, Cochrane, dan Gray literature untuk mengidentifikasi penelitian yang dilaporkan dalam bahasa Inggris yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Studi akan diulas jika memenuhi kriteria: (1) populasi merupakan penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun, (2) Semua jenis intervensi yang berbasis transtheoretical model (3) penelitian dengan control, (4) Semua studi membahas hasil penelitian tentang self care behavior baik self care behavior secara keseluruhan atau hanya membahas satu dari enam item self care behavior, (5) Semua studi eksperimen yang membandingkan dua atau lebih kelompok, (6) studi dilakukan dalam rentang sepuluh tahun terakhir (2009-2019), dan (7) studi dari semua negara akan diterima selama ini ditulis dalam bahasa Inggris. Namun, studi akan dikecualikan jika terdapat: (1) intervensi lebih dari satu pada kelompok intervensi, (2) full text tidak tersedia, dan (3) duplikasi artikel. Hasil penelitian menunjukkanbahwa berdasarkan enam studi yang telah dianalisis, TTM efektif dalam mengubah stage of change dan perilaku pasien hipertensi. Perubahan perilaku berdampak pada tekanan darah pasien yang terkontrol. Beragam jenis intervensi yang dapat digunakan. Akan tetapi, intervensi Tailored Behavior Intervention (TBI) berbasis telepon yang paling tepat dengan durasi intervensi minimal enam bulan. Intervensi edukasi dilakukan dengan metode konseling menggunakan media elektronik. Instrumen International Physical Activity Questionnare (IPAQ score) untuk mengkaji aktivitas fisik paling tepat digunakan. Kepatuhan pengobatan diukur dengan menggunakan Morisky Medication adherence Scale (MMAS). Diet dinilai dengan menggunakan instrumen Diet History Questionnaire (DHQ).