Perancangan Teknis Awal Simpang Terusan Buah Batu Dan Simpang Ibrahim Adjie Ruas Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=28904
Daftar Isi:
  • Kota Bandung memiliki jumlah penduduk terpadat kedua dalam wilayah Bandung Raya setelah Kabupaten Bandung. Dengan meningkatnya jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan arus lalu lintas dan dapat menimbulkan kemacetan. Kemacetan dapat menimbulkan banyak kerugian lain baik dari segi waktu, pemborosan energi dan polusi udara yang meningkat. Menurut data BAPPEDA dalam Laporan Master Plan Infrastruktur Transportasi Kota Bandung, Jalan Soekarno-Hatta merupakan salah satu titik kemacetan di Kota Bandung, hal ini diakibatkan oleh besarnya arus lalu lintas pada simpang Buah Batu, dan tidak disiplinnya pengguna kendaraan bermotor, sehingga berdampak pada terjadinya penumpukan kendaraan dan kemacetan. Dari hasil analisis lalu lintas, dihasilkan derajat kejenuhan pada simpang Buah Batu dan simpang Ibrahim Adjie yaitu ≥0,85 dan derajat kejenuhan pada ruas jalan Soekarno Hatta sebesar ≥0,75 di tahun 2024. Kriteria desain digunakan dalam membangun alternatif solusi dan metode TOPSIS digunakan dalam pemilihan alternatif solusi pada masalah di ruas jalan Soekarno Hatta Kota Bandung. Perancangan dimulai dengan identifikasi rona awal, pengumpulan dan analisis data, perancangan alternatif solusi, pemilihan alternatif solusi, analisis kondisi rona awal, kondisi rona proyeksi, perancangan infrastruktur flyover dan bagian jalan di bawah flyover. Hasil perancangan flyover pada ruas jalan Soekarno Hatta terdiri atas dua perancangan utama yaitu manajemen lalu lintas (lintas bawah) dan bangunan flyover (lintas atas). Manfaat yang diperoleh dari perancangan flyover ini adalah meningkatnya kinerja lalu lintas. Kata Kunci: Kemacetan, Alternatif Solusi, Derajat Kejenuhan, Flyover.