Proses pemahaman dan penentuan sikap perusahaan terhadap isu standarisasi dan peraturan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) studi kasus Sinar Mas Group = The process of sensemaking and response determination in companies to the issues standarization and regulation for corporate social responsibility : case study Sinar Mas Group
Main Authors: | Maria Dian Nurani, author, Add author: Martani Huseini, supervisor, Add author: Henry Faisal Noor, examiner, Add author: Firman Kurniawan Sujono, examiner, Add author: Sasa Djuana Sendjaja, examiner |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lontar.ui.ac.id/detail?id=112525 |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) merupakan isu hangat beberapa tahun terakhir ini, baik di seluruh dunia maupun di Indonesia. Beragamnya konsep, definisi dan pemahaman mengenai CSR menimbulkan perbedaan dalam menilai keberhasilan, keefektivan dan manfaat program CSR, baik bagi perusahaan pelaksananya, maupun bagi penerima program (beneficiaries), dan bagi Iingkungan hidup. Peraturan yang disusun oleh pemerintah untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan CSR, justru ditolak oleh kalangan bisnis karena ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan pasal-pasalnya serta ketidakpastian yang ditimbulkannya bagi kalangan pengusaha. Sementara itu secara internasional, sedang disusun panduan standar, yaitu ISO 26000 Guidance on Sociai Responsibility yang diharapkan mampu menjadi dasar bagi pelaksanaan CSR di setiap negara. <br><br> Sinar Mas Group adalah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang aktif dalam pengembangan draft ISO 26000 dan dalam tim kajian Ps. 74 UU No. 40/2007. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pemahaman dan penentuan sikap (organizationai information processing) terjadi di Sinar Mas Group terhadap standar dan peraturan tersebut, serta bagaimana peran boundary spanner. Hasilnya diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi organisasi, serta dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi perusahaan Iain dalam meningkatkan kemampuannya memahami informasi Iingkungan sehingga mampu bertindak dengan tepat demi mempertahankan hidup dan keunggulan kompetitifnya sambil pada saat yang sama membenkan manfaat bagi masyarakat dan Iingkungan hidup. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi pemerintah dalam upayanya mendorong perusahaan melakukan Ianggung jawab sosialnya, tanpa bertentangan dengan instrumen Internasional dan tanpa mengurangi, bahkan meningkatkan daya saing Indonesia. Hasil penelitian juga bisa digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi NMC SR, LSM, dan asosiasi bisnis dalam upaya mereka melakukan sosialisasi dan advokasi mengenai tanggung jawab sosial dengan Iebih efektif dan efisien. <br><br> Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah: organisasi sebagai suatu institusi, dituntut tetap hidup dan bertumbuh di dalam situasi yang terus berubah dengan kecepatan dan akselelasi yang semakin tinggi. Pemrosesan inforrnasi mengenai Iingkungan eksternal merupakan aktivitas kunci manajerial organisasi Hal ini penting bagi adaptasi dan periahanan hidup jangka panjang. Isu Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) dengan standarisasi dan peraturannya, merupakan salah satu isu Iingkungan yang perlu diperhatikan perusahaan sebagai bagian dari upayanya untuk bertahan hidup dan berkembang. <br><br> Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipasi moderat, wawancara mendalam, wawancara tidak terstruktur, dan studi dokumentasi. Sampel sumber ditentukan secara purposive, yaitu GM CSR Enhancement, GM Comorate Govemance, GM Public Relations, dan Komisaris lndependen. Analisis data dilakukan dengan data reduction, data display dan verification. <br><br> Hasil penelitian menunjukkan proses pemahaman dan penentuan sikap teljadi melalui tahapan yang nampak sederhana, namun sesungguhnya kompleks dan merupakan proses iterasi terus-menerus. Penentu dari proses ini adalah kesiapan dari boundary spanner secara individu dan kesiapan organisasi tempat ia bekerja. Di Sinar Mas proses ini terjadl dengan menggunakan berbagai media komunikasi, baik yang berfungsi untuk menginformasikan, mengatur, membujuk, dan mengintegrasikan dengan menggunakan pesan task, maintenance, human, dan pesan inovatif. Arah komunikasi ke atas, ke bawah, dan ke samping, baik secara formal maupun informal. ISO 26000 diinterpretasikan merupakan peluang keunggulan kompetitif sekaligus tantangan, dengan respons: perubahan internal dan mempengaruhi kondisi Iingkungan. Sementara Pasal 74 UU No.40l2007 diintepretasikan merupakan tantangan dengan respons: mempengaruhi kondisi Iingkungan. Dari hasil penelitian didapatkan ternyata peran boundary spanner dan peran change agent dibawakan oleh orang yang sama sehingga hasilnya tidak optimal. <br><br> Berdasarkan penelitian tersebut diberikan rekomendasi perbaikan dalam strategi komunikasi internal dan eksternal, serta strategi komunikasi untuk memperbaiki kesalahan persepsi yang terjadi. Rekomendasi lain yang diberikan adalah perlunya dimasukkan aspek sustainability, yang rnerupakan jiwa ISO 26000, ke dalam visi misi setiap unit bisnis Sinar Mas, serta dalam media komunikasi internal dan eksternal. ETF sebagai wadah pelaksana tanggung jawab sosial di Sinar Mas juga disarankan untuk memperjelas identitas dirinya. Rekomendasi bagi perusahaan lain, pemerintah maupun bagi Iembaga-Iembaga yang berminat melakukan kampanye kepada perusahaan-perusahaan agar mau melakukan CSR, juga diberikan.