Masyarakat perbatasan di sebatik masa konfrontasi 1963-1966 = Border communities in sebatik the confrontation 1963-1966

Main Authors: Sugih Biantoro, author, Add author: Priyanto Wibowo, supervisor, Add author: Susanto Zuhdi, examiner, Add author: Bondan Kanumoyoso, examiner, Add author: Tri Wahyuning M. Irsyam, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Universitas Indonesia , 2011
Subjects:
Online Access: https://lib.ui.ac.id/detail?id=20251680
ctrlnum 20251680
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Masters</type><title>Masyarakat perbatasan di sebatik masa konfrontasi 1963-1966 = Border communities in sebatik the confrontation 1963-1966</title><creator>Sugih Biantoro, author</creator><creator>Add author: Priyanto Wibowo, supervisor</creator><creator>Add author: Susanto Zuhdi, examiner</creator><creator>Add author: Bondan Kanumoyoso, examiner</creator><creator>Add author: Tri Wahyuning M. Irsyam, examiner</creator><publisher>Universitas Indonesia</publisher><date>2011</date><subject>Communities -- People Tidung</subject><description>Tesis ini membahas peristiwa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1962?1966 di Sebatik dengan menggunakan metode sejarah lisan. Peristiwa konfrontasi berdasarkan wawancara para saksi dan pelaku yang merupakan penduduk asli Sebatik. Dalam penelitian ini memperlihatkan Orang Tidung sebagai penduduk asli Sebatik merekonstruksi kehidupan mereka sebelum, di saat, dan sesudah konfrontasi. Sebagai masyarakat perbatasan, mereka tidak menginginkan adanya konfrontasi, namun dikarenakan tugas negara mereka pun mau tidak mau harus terlibat di dalamnya. Semangat nasionalisme ternyata lebih besar daripada latar belakang mereka sebagai masyarakat perbatasan yang kehidupannya bergantung dari wilayah negara lain. &lt;hr&gt;This thesis discusses the events of Indonesian confrontation with Malaysia in the year 1962-1966 in Sebatik using oral history methods. The events of confrontation based on interviews of witnesses and perpetrators who are natives of Sebatik. In this research shows people as a native Tidung Sebatik reconstruct their lives before, during, and after the confrontation. As a border community, they do not like confrontation, but because the duty of the state they would not want to be involved in it. The spirit of nationalism was far larger than their background as a frontier society whose lives depend on the territory of another country.</description><identifier>https://lib.ui.ac.id/detail?id=20251680</identifier><recordID>20251680</recordID></dc>
format Thesis:Masters
Thesis
Thesis:Bachelors
author Sugih Biantoro, author
Add author: Priyanto Wibowo, supervisor
Add author: Susanto Zuhdi, examiner
Add author: Bondan Kanumoyoso, examiner
Add author: Tri Wahyuning M. Irsyam, examiner
title Masyarakat perbatasan di sebatik masa konfrontasi 1963-1966 = Border communities in sebatik the confrontation 1963-1966
publisher Universitas Indonesia
publishDate 2011
topic Communities -- People Tidung
url https://lib.ui.ac.id/detail?id=20251680
contents Tesis ini membahas peristiwa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1962?1966 di Sebatik dengan menggunakan metode sejarah lisan. Peristiwa konfrontasi berdasarkan wawancara para saksi dan pelaku yang merupakan penduduk asli Sebatik. Dalam penelitian ini memperlihatkan Orang Tidung sebagai penduduk asli Sebatik merekonstruksi kehidupan mereka sebelum, di saat, dan sesudah konfrontasi. Sebagai masyarakat perbatasan, mereka tidak menginginkan adanya konfrontasi, namun dikarenakan tugas negara mereka pun mau tidak mau harus terlibat di dalamnya. Semangat nasionalisme ternyata lebih besar daripada latar belakang mereka sebagai masyarakat perbatasan yang kehidupannya bergantung dari wilayah negara lain. <hr>This thesis discusses the events of Indonesian confrontation with Malaysia in the year 1962-1966 in Sebatik using oral history methods. The events of confrontation based on interviews of witnesses and perpetrators who are natives of Sebatik. In this research shows people as a native Tidung Sebatik reconstruct their lives before, during, and after the confrontation. As a border community, they do not like confrontation, but because the duty of the state they would not want to be involved in it. The spirit of nationalism was far larger than their background as a frontier society whose lives depend on the territory of another country.
id IOS18064.20251680
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Skripsi (open) Universitas Indonesia
repository_id 18064
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18064
first_indexed 2022-12-13T09:08:50Z
last_indexed 2022-12-13T09:08:50Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752196636039184384
score 17.610611