Pengaruh tindakan koreksi dalam proses pengendalian biaya subkontraktor

Main Authors: Tripoli, author, Add author: Ismeth Abidin, supervisor
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2003
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=72850
ctrlnum 72850
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Masters</type><title>Pengaruh tindakan koreksi dalam proses pengendalian biaya subkontraktor</title><creator>Tripoli, author</creator><creator>Add author: Ismeth Abidin, supervisor</creator><publisher>Fakultas Teknik Universitas Indonesia</publisher><date>2003</date><subject>Cost control</subject><description>Setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu ditujukan untuk menghasilkan suatu bangunan yang bermutu dengan biaya yang tidak terlalu boros dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan dimaksud diperlukan pengendalian biaya proyek terhadap biaya langsung (direct cost) yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor, biaya kondisi umum dan biaya overhead. Jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan subkontraktor maka akan terjadi penyimpangan biaya (cost overrun) yang mengakibatkan menurunnya kinerja proyek. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang disebabkan oleh biaya subkontraktor diperlukan suatu tindakan koreksi (Corrective Action). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- perusahaan kontraktor yang telah mengerjakan proyek bangunan gedung bertingkat banyak, dan pada umumnnya terletak di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung kepada penenggung jawab yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Data tersebut selanjutnya dianalisa berdasarkan statistika dengan program SPSS dan disimulasikan dengan Crystal Ball. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa tindakan koreksi yang sangat mempengaruhi terhadap kinerja biaya dalam pengelolaan subkontraktor adalah "Hasil memasukkan kedalam klausul kontrak (Hi)" akibat terjadinya force majeur yang berdampak pada tertundanya pelaksanaan. Besarnya tindakan koreksi HI tersebut untuk mengembalikan kepada kinerja semula (kinerja rencana lama dengan kinerja aktual) adalah 6,55 % dengan probabilitas keberhasilan sebesar 71 %. &lt;hr&gt; The three main objectives of any construction projects are to be completed on schedule, within budget and fulfilling the quality requirement. Achieving these objectives requires good project control, particularly project cost control on direct cost which consist of material cost, man power cost, equipment cost, subcontracting cost, and general overhead cost. Poor subcontracting management can cause cost overrun which lead to decreasing project performance. In order to avoid or reduce cost overrun that caused by subcontracting cost, it requires corrective action. This research was carried out to identify corrective actions that affecting construction project cost performance. The research was conducted on construction contractor that build high buildings with in the Jabotabek region. Data collecting was alone using questionnares and structured interview with project managers. The data collected was analyzed using statistical soft were, SPSS and Crystal Ball. Based on data analysis, it was found that corrective action which gives most impact on construction cost performance related to subcontractor is "The included of the impact of force majeur in contract clauses (HI). The total Corrective actions H1 is 6.55 %, that can improve performance to the condition planned, with success probability 71 %.</description><identifier>http://lontar.ui.ac.id/detail?id=72850</identifier><recordID>72850</recordID></dc>
format Thesis:Masters
Thesis
Thesis:Bachelors
author Tripoli, author
Add author: Ismeth Abidin, supervisor
title Pengaruh tindakan koreksi dalam proses pengendalian biaya subkontraktor
publisher Fakultas Teknik Universitas Indonesia
publishDate 2003
topic Cost control
url http://lontar.ui.ac.id/detail?id=72850
contents Setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu ditujukan untuk menghasilkan suatu bangunan yang bermutu dengan biaya yang tidak terlalu boros dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan dimaksud diperlukan pengendalian biaya proyek terhadap biaya langsung (direct cost) yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor, biaya kondisi umum dan biaya overhead. Jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan subkontraktor maka akan terjadi penyimpangan biaya (cost overrun) yang mengakibatkan menurunnya kinerja proyek. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang disebabkan oleh biaya subkontraktor diperlukan suatu tindakan koreksi (Corrective Action). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- perusahaan kontraktor yang telah mengerjakan proyek bangunan gedung bertingkat banyak, dan pada umumnnya terletak di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung kepada penenggung jawab yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Data tersebut selanjutnya dianalisa berdasarkan statistika dengan program SPSS dan disimulasikan dengan Crystal Ball. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa tindakan koreksi yang sangat mempengaruhi terhadap kinerja biaya dalam pengelolaan subkontraktor adalah "Hasil memasukkan kedalam klausul kontrak (Hi)" akibat terjadinya force majeur yang berdampak pada tertundanya pelaksanaan. Besarnya tindakan koreksi HI tersebut untuk mengembalikan kepada kinerja semula (kinerja rencana lama dengan kinerja aktual) adalah 6,55 % dengan probabilitas keberhasilan sebesar 71 %. <hr> The three main objectives of any construction projects are to be completed on schedule, within budget and fulfilling the quality requirement. Achieving these objectives requires good project control, particularly project cost control on direct cost which consist of material cost, man power cost, equipment cost, subcontracting cost, and general overhead cost. Poor subcontracting management can cause cost overrun which lead to decreasing project performance. In order to avoid or reduce cost overrun that caused by subcontracting cost, it requires corrective action. This research was carried out to identify corrective actions that affecting construction project cost performance. The research was conducted on construction contractor that build high buildings with in the Jabotabek region. Data collecting was alone using questionnares and structured interview with project managers. The data collected was analyzed using statistical soft were, SPSS and Crystal Ball. Based on data analysis, it was found that corrective action which gives most impact on construction cost performance related to subcontractor is "The included of the impact of force majeur in contract clauses (HI). The total Corrective actions H1 is 6.55 %, that can improve performance to the condition planned, with success probability 71 %.
id IOS18064.72850
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Skripsi (open) Universitas Indonesia
repository_id 18064
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18064
first_indexed 2022-12-13T09:14:36Z
last_indexed 2022-12-13T09:14:36Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752205944837636096
score 17.205004