Menjadi tukang gambar studi tentang proses transmisi kemampuan menggambar pada masyarakat Jelekong - Bandung

Main Authors: Ayat Suryatna, author, Add author: James Danandjaja, examiner, Add author: Boedhisantoso, examiner, Add author: Boedhihartono, supervisor, Add author: Tjetjep Rohendi Rohidi, supervisor, Add author: Meutia Farida Hatta Swasono, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 1999
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=89346
ctrlnum 89346
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Masters</type><title>Menjadi tukang gambar studi tentang proses transmisi kemampuan menggambar pada masyarakat Jelekong - Bandung</title><creator>Ayat Suryatna, author</creator><creator>Add author: James Danandjaja, examiner</creator><creator>Add author: Boedhisantoso, examiner</creator><creator>Add author: Boedhihartono, supervisor</creator><creator>Add author: Tjetjep Rohendi Rohidi, supervisor</creator><creator>Add author: Meutia Farida Hatta Swasono, examiner</creator><publisher/><date>1999</date><subject>Drawing ability</subject><description>&lt;b&gt;ABSTRAK&lt;/b&gt;&lt;br&gt; &lt;br&gt;&lt;br&gt; Penelitian ini berusaha Memahami salah satu fenomena kebudayaan, yakni bertahannya kernampuan menggambar. Ini berarti kajiannya berkait dengan sifat kebudayaan dalam masyarakat manapun yang senantiasa berupaya untuk mentransmisikan suatu kemampuan dari satu generasi pada generasi berikutnya. Dalam penelitian ini ditetapkan kemampuan tersebut yakni kemampuan menggambar dengan mengambil kasus kelompok masyarakat Jelekong di daerah Bandung- Selatan, Jawa Barat. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Pertimbangan dalam menetapkan fokus masalah penelitian ini didasarkan atas studi Antropologi selama ini yang masih dipandang kurang merninati dalam kajian transmisi kebudayaan, di samping juga adanya anggapan bahwa menggambar tidak selalu dapat ditransmisikan karena berkait dengan faktor bakat yang harus dibuktikan. Pada sisi fain lingkungan kota Bandung sebagai lokasi penelitian yang dikenal sejak dulu masyarakatnya kental sekali dengan berbagai ragam kesenian, termasuk gaya menggambar dari Barat. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Mengingat hal itu, maka strategi penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kebudayaan, yakni dengan cara memahami gejala-gejala sosial yang ada sebagai satuan-satuan yang satu sama lain sating berkait dan berhubungan serta membentuk satu kesaruan (holistik). Dengan begitu fenomena bertahannya kemampuan menggambar dapat ditempatkan. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik pengamatan, pengamatan terlibat wawancara dan wawancara mendalam yang dilakukan secara emik, maka diperoleh gambaran, bahwa bertahannya fenomena transmisi kemampuan menggambar tersebut disebabkan menggambar bukanlah sebagai alat untuk mengungkapkan keindahan semata, melainkan juga sebagai kebutuhan lain, termasuk kebutuhan primer (sebagai benda ekonomi), dan bahkan sebagai alat untuk memperkuat kolektivitas sosial.</description><identifier>http://lontar.ui.ac.id/detail?id=89346</identifier><recordID>89346</recordID></dc>
format Thesis:Masters
Thesis
Thesis:Bachelors
author Ayat Suryatna, author
Add author: James Danandjaja, examiner
Add author: Boedhisantoso, examiner
Add author: Boedhihartono, supervisor
Add author: Tjetjep Rohendi Rohidi, supervisor
Add author: Meutia Farida Hatta Swasono, examiner
title Menjadi tukang gambar studi tentang proses transmisi kemampuan menggambar pada masyarakat Jelekong - Bandung
publishDate 1999
topic Drawing ability
url http://lontar.ui.ac.id/detail?id=89346
contents <b>ABSTRAK</b><br> <br><br> Penelitian ini berusaha Memahami salah satu fenomena kebudayaan, yakni bertahannya kernampuan menggambar. Ini berarti kajiannya berkait dengan sifat kebudayaan dalam masyarakat manapun yang senantiasa berupaya untuk mentransmisikan suatu kemampuan dari satu generasi pada generasi berikutnya. Dalam penelitian ini ditetapkan kemampuan tersebut yakni kemampuan menggambar dengan mengambil kasus kelompok masyarakat Jelekong di daerah Bandung- Selatan, Jawa Barat. <br><br> Pertimbangan dalam menetapkan fokus masalah penelitian ini didasarkan atas studi Antropologi selama ini yang masih dipandang kurang merninati dalam kajian transmisi kebudayaan, di samping juga adanya anggapan bahwa menggambar tidak selalu dapat ditransmisikan karena berkait dengan faktor bakat yang harus dibuktikan. Pada sisi fain lingkungan kota Bandung sebagai lokasi penelitian yang dikenal sejak dulu masyarakatnya kental sekali dengan berbagai ragam kesenian, termasuk gaya menggambar dari Barat. <br><br> Mengingat hal itu, maka strategi penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kebudayaan, yakni dengan cara memahami gejala-gejala sosial yang ada sebagai satuan-satuan yang satu sama lain sating berkait dan berhubungan serta membentuk satu kesaruan (holistik). Dengan begitu fenomena bertahannya kemampuan menggambar dapat ditempatkan. <br><br> Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik pengamatan, pengamatan terlibat wawancara dan wawancara mendalam yang dilakukan secara emik, maka diperoleh gambaran, bahwa bertahannya fenomena transmisi kemampuan menggambar tersebut disebabkan menggambar bukanlah sebagai alat untuk mengungkapkan keindahan semata, melainkan juga sebagai kebutuhan lain, termasuk kebutuhan primer (sebagai benda ekonomi), dan bahkan sebagai alat untuk memperkuat kolektivitas sosial.
id IOS18065.89346
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Skripsi (Membership) Universitas Indonesia
repository_id 18065
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18065
first_indexed 2022-12-14T03:07:17Z
last_indexed 2022-12-14T03:07:17Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752205985636679680
score 17.60897