Hubungan perkebunan salak dengan kejadian malaria di Kab. Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah, tahun 2001

Main Authors: Misriyah, author, Add author: Tarigan, Lukman Hakim, supervisor, Add author: Krisnawati Bantas, supervisor, Add author: Laihad, Ferdinand J., examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Universitas Indonesia , 2001
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=97434
Daftar Isi:
  • <i>Malaria is still often lead to a outbreak with resulting in a death in several areas in Indonesia including Java. Banjamegara district is malaria endemic area. The environmental changing is among other factors of the outbreak. The increasing of land areas for salak plantation in Banjarmangu sub district of Banjarnegara district are parallel with the increasing of malaria cases in their areas. The objective of this research was to assess relationship -between salak plantation factor and malaria cases in malaria endemic areas at Banjarnegara district Design research was a case-control. The case is clinical malaria sufferer with examination results of their available blood-slide of malaria positive while the control is other suferer with examination results of their available blood-slide of malaria negative. The data analyzed by the logistic regression. The salek plantation in malaria endemic areas had significant associated with malaria cases. The respondents around their places with salak plantation had a risk 1,99 times affected malaria compared to the respondents around their places with non~salak plantation. The other factors associated with malaria cases are puddle or small spring, paddy field, behavior of the out side night time and a wire netting on the ventilators.The salak plantation; puddle or small spring, paddy tield, behavior of the out side night time and a wire netting on the ventilators have independently a significant associated with malaria cases in malaria endemic area at Banjarnegara district From this research is suggested that the health officials give information service to the public of the importance to maintenance their salak plantation, to iill up or to dry out a puddle and to install a wire netting on the ventilator of their houses and other individual preventions. Further research is required to find the risk factors of malaria cases in the salak plantation.</i> <hr>Malaria di beberapa daerah di Indonesia termasulc Jawa, masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan kematim Kabupaten Banjamegara merupakan daerah endemis malaria. Salah satu penyebab texjadinya KLB antara lain adalah faktor penibahan lingkungan. Pertambahan luas lahan untuk perkebiman salak di Kec Banjarmangu, Kabupaten Banjamegara. seiring dcngan meningkatnya kasus malaria di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan perkebunan salak dengan kejadian malaria di daerah endemis malaria di Kabupaten Banjarnegara Rancangan penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah penderita malaria klinis hasil pemeriksaan sediaan darah positif malaria sedang kontrol adalah penderita lain dengan hasil pemeriksaan sediaan darah negatif malaria. Pengolahan data menggunakan analisis regrcei logistik. Hasil peneiitian menunjukkan perkebunan salak di daerah endemis malaria mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian malaria. Responden disekitar rempm unggainya ada perkebunan salak bmsiko 1,99 lcali untuk mandarin malaria dibandingkan dengan tidal: ada perkebunan saialt. Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah genangan atau mata air kecil, kebiasaan keluar malam, sawah., kawat kasa. Adanya perkebunan saiak, genangan atau mata air kecil, sawah, keluar malam dan kawat kasa secara independent berhubungan dengan kejadian malaria di daerah endernis malaria di Kabupaten Banj arnegara. Dari hasil penelitlan ini disarankan agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat pentingnya merawat perkebunan salaknya, menimbun atau mengeringkan genangan dan memasang kawat kasa pada lubang angin di rumahnya serta pencegahan individu lainnyah Selajn itu perln dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor risiko (deierminant) yang menyebabkan adanya malaria di perkebunan salak.