Perubahan teknologi pertanian sawah di kecamatan tondano kabupaten minahasa tahun 1984 - 1998

Main Authors: Aldegonda Evangeline Pelealu, Add author: Lapian, A.B. (Adrian Bernard), supervisor
Format: Masters Doctoral
Terbitan: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia , 2001
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=96703
Daftar Isi:
  • perubahan, yaitu semua sarana produksi disediakan oleh tinoyoan, dan pada waktu panen pembagian hasil menjadi 25 % untuk tumoyo sedangkan 75 % adalah bagian dari tinoyoan_ Dengan adanya perubahan sistem bagi hasil tersebut, perubahan teknologi pertanian baik itu kimiawi, biologi dan mekanis dapat diterapkan sepenuhnya oleh tinoyoan. Pemilikan Iahan sawah petani yang ada dt Tondano umumnya adalah warisan dari keluarga dan ada juga sebagian yang dibeli sendiri_ Rata-rata pemilikan Iahan sawah petani adalah 0,25 - 0,5 hektar dan hanya 4 orang yang memiliki Iahan sawah luas, pada umumnya petani tersebut sudah menggunakan teknotogi pertanian. Dengan demikian perubahan teknologi sudah dinikmati secara merata oleh petani di Tondano dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga. Adanya peningkatan pendapatan menyebabkan perubahan dalam pola konsumsi, disamping itu juga dorongan untuk menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi semakin besar_ Perubahan teknologi menyebabkan ada kesenjangan dalam pendapatan antara petani yang memiliki Iahan sawah Iuas dan petani yang memiliki Iahan sawah sempit Kesenjangan tersebut tidak terlalu nampak, hal ini terlihat pada pemilikan rumah tinggal dari para petani di Kecamatan Tondano yang relatif sama. Disisi yang lain peningkatan pendapatan ini digunakan oleh para petani yang ada di kelurahan Makalonsouw, Marawas dan Masarang untuk pembangunan rumah. Kalau sebelumnya banyak rumah yang beratapkan daun katu (enau), selanjutnya mengalami perubahan dengan menggunakan sang. Begitu juga menabung sudah diusahakan oleh petani agar tidak mengalami kesulitan biaya pengolahan Iahan dan menyekolahkan anak. iii