Dampak pendidikan pada apakah kehamilan dikehendaki atau tidak di Indonesia: Analisis data DKI 1994

Main Authors: Muhammad Abduh, author, Add author: Sri Harijati Hatmadji, supervisor, Add author: Aris Ananta, supervisor, Add author: M. Djuhari Wirakartakusumah, supervisor, Add author: Nachrowi Djalal Nachrowi, examiner
Format: Masters Doctoral
Terbitan: Universitas Indonesia , 1998
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=77572
Daftar Isi:
  • Membebaskan wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan melalui penundaan atau bahkan pencegahan kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi bukan hanya berkaitan dengan gerakan kb tetapi juga berkaitan dengan salah satu hak wanita yang seharusnya dihormati yaitu hak untuk tetap sehat termasuk dalam bereproduksi. tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran yang lebih seksama dan mutahir tentang faktor penentu kehamilan yang tidak dikehendaki. Temuan dari penelitian ini adalah: pendidikan (terutama yang berpendidikan SD) wanita dari pasangan usia subur (pus) mempunyai pengaruh terhadap peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan. namun demikian, pengaruh tersebut hanya terbatas pada kelompok wanita dengan karakteristik. berikut: saat survei berusia 20-35 tahun, tinggal di perkotaan, bekerja, mempunyai suami yang bekerja bukan sebagai tenaga usaha pertanian, perburuan, dan perikanan, tidak mengetahui tentang proses reproduksi, mempunyai suami yang menyetujui kb, mempunyai pengalaman menganjurkan teman untuk ikut kb, tidak mempunyai pengalaman membicarakan jumlah anak dengan suaminya, antar suami istri tidak mempunyai kesesuaian tentang jumlah anak, aktif di organisasi sosial, tidak ikut serta menentukan keputusan tentang pengeluaran rumahtangga, mempunyai lokasi kerja di luar rumah dan mempunyai akses pada informasi. Faktor yang paling menentukan terjadinya peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan adalah: pengalaman pakai alat kontrasepsi, aktivitas di organisasi. sosial, akses pada informasi, status kerja, lokasi kerja, umur dan jumlah anak hidup. implikasi kebijakan yang dapat disarankan dari penelitian ini adalah: diperlukan usaha peningkatan pengetahuan tentang proses reproduksi termasuk kb terutama terhadap wanita yang berumur kurang dari 20 atau lebih dari sama dengan 36 tahun, mempunyai anak hidup sedikitnya 3 orang dan mempunyai pengalaman memakai alat kontrasepsi. dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang proses reproduksi termasuk kb seperti tentang keunggulan dan kekurangan alat kontrasepsi yang dipilih, efek samping dan cara yang pemakaian alat yang efektif, akan mengurangi kegagalan pakai alat kontrasepsi yang pada akhirnya akan mengurangi peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan kalaupun telah terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki, wanita dari pasangan usia subur (pus) mengetahui kapan, kemana dan pada siapa harus konsultasi sehingga dengan demikian akan mengurangi kasus aborsi bahkan mengurangi kasus kematian ibu.