Usaha kaum wanita untuk menanggulangi dampak industrialisasi di Amerika Serikat: kajian tentang karya dan usaha Jane Addams dan Charlotte Perkins Gilman pada akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20

Main Authors: Nana Nurliana, author, Add author: Leirissa, Richard Zakarias, promotor, Add author: Soenarjati Djajanegara, co-promotor, Add author: Soerjanto Poespowardojo, examiner, Add author: Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-, examiner, Add author: A. M. Djuliati Suroyo, examiner, Add author: Wardiningsih Soerjohardjo, examiner, Add author: Kristi Ardiana, examiner
Format: Doctoral
Terbitan: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia , 2004
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=83510
ctrlnum 83510
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Doctoral</type><title>Usaha kaum wanita untuk menanggulangi dampak industrialisasi di Amerika Serikat: kajian tentang karya dan usaha Jane Addams dan Charlotte Perkins Gilman pada akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20</title><creator>Nana Nurliana, author</creator><creator>Add author: Leirissa, Richard Zakarias, promotor</creator><creator>Add author: Soenarjati Djajanegara, co-promotor</creator><creator>Add author: Soerjanto Poespowardojo, examiner</creator><creator>Add author: Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-, examiner</creator><creator>Add author: A. M. Djuliati Suroyo, examiner</creator><creator>Add author: Wardiningsih Soerjohardjo, examiner</creator><creator>Add author: Kristi Ardiana, examiner</creator><publisher>Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia</publisher><date>2004</date><subject>Women -- United States</subject><description>Dewasa ini Amerika Serikat terkenal sebagai negara industri yang modern. Perkembangannya sebagai sebuah negara modern terjadi setelah Perang Saudara (1860-1865). Oleh Mark Twain masa ini disebut The Gilded Age. Ini merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Amerika, karena pada masa inilah berlangsung perkembangan industrialisasi secara besar-besaran yang mentransformasikan keseluruhan perekonomian dan masyarakat Amerika; yang semula bersifat agraris menjadi industrial. Hal ini ditandai antara lain oleh tumbuhnya pabrik-pabrik manufaktur dan perusahaan-perusahaan besar. Sejalan dengan itu tumbuh pula kota-kota industri baru termasuk kota-kota pertambangan. Memasuki abad ke-19 banyak faktor yang mendorong pertumbuhan industri. Sumber daya alam yang melimpah tersimpan di wilayah Barat. Para imigran, terutama para petani dari Eropa Selatan dan Eropa Timur serta orang Cina, merupakan sumber daya manusia tenaga kerja dan juga konsumen, sehingga terbuka pasar domestik yang luas. Bila pada tahun 1820 yang datang berjumlah 8385 orang, maka pada tahun 1825 jumlahnya sudah 10.199 dan lima tahun kemudian 23.322 jiwa. Jumlah pendatang pada tahun 1840 sudah tiga kali lipat atau sekitar 1,7 juta dan pada tahun 1850an berjumlah 2,6 juta lebih imigran. Pada tahun 1854 dalam satu tahun jumlah pendatang mencapai 427.833 orang. (Tindall, 1984: 452-453). Mereka ini disebut The New Immigrant (kaum imigran baru) karena mempunyai budaya yang berbeda dari pendatang terdahulu. Mereka pada umumnya beragama Katholik, kecuali orang Cina, sedangkan pendatang sebelumnya mayoritas beragama Protestan. Selain itu tidak sedikit tenaga kerja dari daerah pertanian berurbanisasi ke kota-kota industri. Untuk perkembangan industri ini modal domestik sudah memadai, karena budaya yang dominan berdasarkan semangat Puritanisme telah menghasilkan warga yang berjiwa wiraswasta. Bekerja keras, hemat, dan hidup sederhana menghasilkan semangat kapitalis. Mereka berusaha menangkap setiap kesempatan yang datang. Perkembangan sistem transportasi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan perekonomian, khususnya perindustrian. Wilayah Amerika yang berbentuk kontinen (dataran) dengan cepat berkembang ketika jalan raya, jalan kereta api dan terusan-terusan dibangun dan berhasil membuka wilayah-wilayah terpencil namun potensial bagi pengembangan ekonomi. Di samping itu sistem komunikasi yang cepat seperti ditemukan telegraf oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1844 dan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 juga menunjang perkembangan kehidupan perekonomian. Jadi, sistem komunikasi baru bersama-sama dengan sistem transportasi telah mendorong proses integrasi dan mempererat hubungan antara manusia yang komplek yang menjadi salah satu ciri industrialisasi modern. Tambahan lagi perkembangan transportasi dan komunikasi telah menghubungkan berbagai wilayah, sehingga memudahkan transmisi aktivitas investasi dan produksi.</description><identifier>http://lontar.ui.ac.id/detail?id=83510</identifier><recordID>83510</recordID></dc>
format Thesis:Doctoral
Thesis
author Nana Nurliana, author
Add author: Leirissa, Richard Zakarias, promotor
Add author: Soenarjati Djajanegara, co-promotor
Add author: Soerjanto Poespowardojo, examiner
Add author: Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-, examiner
Add author: A. M. Djuliati Suroyo, examiner
Add author: Wardiningsih Soerjohardjo, examiner
Add author: Kristi Ardiana, examiner
title Usaha kaum wanita untuk menanggulangi dampak industrialisasi di Amerika Serikat: kajian tentang karya dan usaha Jane Addams dan Charlotte Perkins Gilman pada akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20
publisher Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
publishDate 2004
topic Women -- United States
url http://lontar.ui.ac.id/detail?id=83510
contents Dewasa ini Amerika Serikat terkenal sebagai negara industri yang modern. Perkembangannya sebagai sebuah negara modern terjadi setelah Perang Saudara (1860-1865). Oleh Mark Twain masa ini disebut The Gilded Age. Ini merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Amerika, karena pada masa inilah berlangsung perkembangan industrialisasi secara besar-besaran yang mentransformasikan keseluruhan perekonomian dan masyarakat Amerika; yang semula bersifat agraris menjadi industrial. Hal ini ditandai antara lain oleh tumbuhnya pabrik-pabrik manufaktur dan perusahaan-perusahaan besar. Sejalan dengan itu tumbuh pula kota-kota industri baru termasuk kota-kota pertambangan. Memasuki abad ke-19 banyak faktor yang mendorong pertumbuhan industri. Sumber daya alam yang melimpah tersimpan di wilayah Barat. Para imigran, terutama para petani dari Eropa Selatan dan Eropa Timur serta orang Cina, merupakan sumber daya manusia tenaga kerja dan juga konsumen, sehingga terbuka pasar domestik yang luas. Bila pada tahun 1820 yang datang berjumlah 8385 orang, maka pada tahun 1825 jumlahnya sudah 10.199 dan lima tahun kemudian 23.322 jiwa. Jumlah pendatang pada tahun 1840 sudah tiga kali lipat atau sekitar 1,7 juta dan pada tahun 1850an berjumlah 2,6 juta lebih imigran. Pada tahun 1854 dalam satu tahun jumlah pendatang mencapai 427.833 orang. (Tindall, 1984: 452-453). Mereka ini disebut The New Immigrant (kaum imigran baru) karena mempunyai budaya yang berbeda dari pendatang terdahulu. Mereka pada umumnya beragama Katholik, kecuali orang Cina, sedangkan pendatang sebelumnya mayoritas beragama Protestan. Selain itu tidak sedikit tenaga kerja dari daerah pertanian berurbanisasi ke kota-kota industri. Untuk perkembangan industri ini modal domestik sudah memadai, karena budaya yang dominan berdasarkan semangat Puritanisme telah menghasilkan warga yang berjiwa wiraswasta. Bekerja keras, hemat, dan hidup sederhana menghasilkan semangat kapitalis. Mereka berusaha menangkap setiap kesempatan yang datang. Perkembangan sistem transportasi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan perekonomian, khususnya perindustrian. Wilayah Amerika yang berbentuk kontinen (dataran) dengan cepat berkembang ketika jalan raya, jalan kereta api dan terusan-terusan dibangun dan berhasil membuka wilayah-wilayah terpencil namun potensial bagi pengembangan ekonomi. Di samping itu sistem komunikasi yang cepat seperti ditemukan telegraf oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1844 dan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 juga menunjang perkembangan kehidupan perekonomian. Jadi, sistem komunikasi baru bersama-sama dengan sistem transportasi telah mendorong proses integrasi dan mempererat hubungan antara manusia yang komplek yang menjadi salah satu ciri industrialisasi modern. Tambahan lagi perkembangan transportasi dan komunikasi telah menghubungkan berbagai wilayah, sehingga memudahkan transmisi aktivitas investasi dan produksi.
id IOS18069.83510
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Disertasi (Open) Universitas Indonesia
repository_id 18069
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18069
first_indexed 2022-12-14T04:36:55Z
last_indexed 2022-12-14T04:36:55Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752208616677441536
score 17.607244