Premedikasi tetes hidung pada anak usia 6 bulan-6 tahun perbandingan efek sedasi dan mengurangi kecemasan antara Midazolam 0,2 mg/Kgbb dengan Ketamin 4 mg/Kgbb

Main Authors: Made Wahyuni, author, Add author: Siti Sugesti, supervisor, Add author: Aries Perdana, supervisor
Format: Masters Doctoral
Terbitan: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2006
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=95473
ctrlnum 95473
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Masters</type><title>Premedikasi tetes hidung pada anak usia 6 bulan-6 tahun perbandingan efek sedasi dan mengurangi kecemasan antara Midazolam 0,2 mg/Kgbb dengan Ketamin 4 mg/Kgbb</title><creator>Made Wahyuni, author</creator><creator>Add author: Siti Sugesti, supervisor</creator><creator>Add author: Aries Perdana, supervisor</creator><publisher>Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia</publisher><date>2006</date><subject>Anesthesiology</subject><description>Latar belakang : Rasa kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi tindakan medis atau operasi pada anak lebih besar dibandingkan pada orang dewasa. Sebaiknya saat anak masuk masuk kamar bedah sudah diberikan obat premedikasi. Premedikasi melalui tetes hidung mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan melalui jalur lainnya. Obat premedikasi yang umum diberikan melalui fetes hidung adalah midazolam dan ketamin. Metode : Penelitian ini dilakukan pada 30 subyek penelitian yang akan menjalani tindakan medis elektif, ASA I atau II dengan uji klinis tersamar ganda. Subyek penelitian dibagi dua kelompok ; Kelompok Midazoiam yaitu premedikasi tetes hidung midazolam dosis 0,2 mglkgbb dan kelompok Ketamin yaitu premedikasi tetes hidung ketamin dosis 4 mglkgbb. Dilihat dan dicatat skor tingkat sedasi dan kecemasan awal sebelum diberikan premedikasi, dan 20 menit setelah diberikan premedikasi. Efek samping pasta premedikasi juga dilihat dan dicatat. Hasil : Tingkat sedasi yang efektif didapatkan pada 86,7% anak pada kelompok midazolam, sedangkan hanya 46,7% yang mencapai tingkat sedasi efektif pada kelompok ketamin, dengan p&gt;0,005. Berkurangnya tingkat kecemasan yang efektif dicapai oleh 93,3% anak dari kelompok yang mendapat midazolam, dibandingkan dengan kelompok ketamin yang hanya menunjukkan berkurangnya tingkat kecemasan yang efektif pada 46,7% anak, dengan p&lt;0,05. Efek samping yang terjadi adalah hipersalivasi yang terjadi pada 3 anak yang mendapat ketamin, dan muntah pada 1 anak dari kelompok ketamin. Kesimpulan : Premedikasi tetes hidung midazolam menunjukkan tingkat sedasi dan mengurangi kecemasan yang lebih baik dibandingkan dengan ketamin.</description><identifier>http://lontar.ui.ac.id/detail?id=95473</identifier><recordID>95473</recordID></dc>
format Thesis:Masters
Thesis
Thesis:Doctoral
author Made Wahyuni, author
Add author: Siti Sugesti, supervisor
Add author: Aries Perdana, supervisor
title Premedikasi tetes hidung pada anak usia 6 bulan-6 tahun perbandingan efek sedasi dan mengurangi kecemasan antara Midazolam 0,2 mg/Kgbb dengan Ketamin 4 mg/Kgbb
publisher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
publishDate 2006
topic Anesthesiology
url http://lontar.ui.ac.id/detail?id=95473
contents Latar belakang : Rasa kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi tindakan medis atau operasi pada anak lebih besar dibandingkan pada orang dewasa. Sebaiknya saat anak masuk masuk kamar bedah sudah diberikan obat premedikasi. Premedikasi melalui tetes hidung mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan melalui jalur lainnya. Obat premedikasi yang umum diberikan melalui fetes hidung adalah midazolam dan ketamin. Metode : Penelitian ini dilakukan pada 30 subyek penelitian yang akan menjalani tindakan medis elektif, ASA I atau II dengan uji klinis tersamar ganda. Subyek penelitian dibagi dua kelompok ; Kelompok Midazoiam yaitu premedikasi tetes hidung midazolam dosis 0,2 mglkgbb dan kelompok Ketamin yaitu premedikasi tetes hidung ketamin dosis 4 mglkgbb. Dilihat dan dicatat skor tingkat sedasi dan kecemasan awal sebelum diberikan premedikasi, dan 20 menit setelah diberikan premedikasi. Efek samping pasta premedikasi juga dilihat dan dicatat. Hasil : Tingkat sedasi yang efektif didapatkan pada 86,7% anak pada kelompok midazolam, sedangkan hanya 46,7% yang mencapai tingkat sedasi efektif pada kelompok ketamin, dengan p>0,005. Berkurangnya tingkat kecemasan yang efektif dicapai oleh 93,3% anak dari kelompok yang mendapat midazolam, dibandingkan dengan kelompok ketamin yang hanya menunjukkan berkurangnya tingkat kecemasan yang efektif pada 46,7% anak, dengan p<0,05. Efek samping yang terjadi adalah hipersalivasi yang terjadi pada 3 anak yang mendapat ketamin, dan muntah pada 1 anak dari kelompok ketamin. Kesimpulan : Premedikasi tetes hidung midazolam menunjukkan tingkat sedasi dan mengurangi kecemasan yang lebih baik dibandingkan dengan ketamin.
id IOS18069.95473
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Disertasi (Open) Universitas Indonesia
repository_id 18069
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18069
first_indexed 2022-12-14T04:36:48Z
last_indexed 2022-12-14T04:36:48Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752208561487740928
score 17.610611