Tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea: Perbandingan penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dan lidokain intravena
Main Authors: | Gloria Gandasari S., author, Add author: M. Roesli Thaib, supervisor, Add author: Tampubolon, Oloan E., supervisor |
---|---|
Format: | Masters Thesis |
Terbitan: |
Universitas Indonesia
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lontar.ui.ac.id/detail?id=107976 |
ctrlnum |
107976 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><type>Thesis:Masters</type><title>Tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea: Perbandingan penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dan lidokain intravena</title><creator>Gloria Gandasari S., author</creator><creator>Add author: M. Roesli Thaib, supervisor</creator><creator>Add author: Tampubolon, Oloan E., supervisor</creator><publisher>Universitas Indonesia</publisher><date>2005</date><subject>Cardiovascular system</subject><description>Tujuan : Mengetahui efek penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dengan dosis rendah 0,3 &#956;g/kg dibandingkan dengan lidokain intravena 1,5 mg/kg terhadap tanggapan kardiovaskular akibat tindakan laringoskopi dan intubasi orotrakea.
Metode : Uji klinik tersamar ganda. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat RSCM pada bulan Desember 2004 sampai dengan Pebruari 2005, pada 90 pasien dewasa yang menjalani operasi berencana dengan anestesia umum dan fasilitasi intubasi orotrakea. Pasien dibagi secara acak menjadi 2 kelompok; 45 pasien mendapat penambahan premedikasi dexmedetomidine intravena 0,3 µg/kg 10 menit sebelum intubasi dan 45 pasien lainnya mendapat penambahan premedikasi lidokain intravena 1,5 mg/kg 2 menit sebelum intubasi. Parameter kardiovaskular yang diukur yaitu tekanan darah sistolik - diastolik, tekanan arteri rata-rata dan laju jantung. Analisa statistik melihat perbedaan pada dua data kategori digunakan uji chi-square. Perubahan kardiovaskular pada tiap kelompok dipakai uji wilcoxon, dan melihat perbedaan kardiovaskular antara kedua kelompok dipakai uji Mann-Whitney.
HasiI : Saat intubasi pada kedua kelompok terjadi peningkatan tanggapan kardiovaskular bermakna secara statistik dibandingkan dengan nilai sesaat sebelum intubasi. Tanggapan kardiovaskular pada kelompok dexmedetomidin lebih rendah bermakna secara statistik dibandingkan dengan kelompok lidokain. Ini membuktikan bahwa baik dexmedetomidin maupun lidokain belum dapat mencegah tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea, tetapi dexmedetomidin mempunyai efek yang lebih balk bennakna secara statistik dibandingkan dengan lidokain dalam hal mengurangi tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi. Ada 2 sampel yang dikeluarkan, masing-masing 1 sampel dari kelompok dexmedetomidin dan lidokain.</description><identifier>http://lontar.ui.ac.id/detail?id=107976</identifier><recordID>107976</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Masters Thesis Thesis:Thesis |
author |
Gloria Gandasari S., author Add author: M. Roesli Thaib, supervisor Add author: Tampubolon, Oloan E., supervisor |
title |
Tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea: Perbandingan penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dan lidokain intravena |
publisher |
Universitas Indonesia |
publishDate |
2005 |
topic |
Cardiovascular system |
url |
http://lontar.ui.ac.id/detail?id=107976 |
contents |
Tujuan : Mengetahui efek penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dengan dosis rendah 0,3 μg/kg dibandingkan dengan lidokain intravena 1,5 mg/kg terhadap tanggapan kardiovaskular akibat tindakan laringoskopi dan intubasi orotrakea.
Metode : Uji klinik tersamar ganda. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat RSCM pada bulan Desember 2004 sampai dengan Pebruari 2005, pada 90 pasien dewasa yang menjalani operasi berencana dengan anestesia umum dan fasilitasi intubasi orotrakea. Pasien dibagi secara acak menjadi 2 kelompok; 45 pasien mendapat penambahan premedikasi dexmedetomidine intravena 0,3 μg/kg 10 menit sebelum intubasi dan 45 pasien lainnya mendapat penambahan premedikasi lidokain intravena 1,5 mg/kg 2 menit sebelum intubasi. Parameter kardiovaskular yang diukur yaitu tekanan darah sistolik - diastolik, tekanan arteri rata-rata dan laju jantung. Analisa statistik melihat perbedaan pada dua data kategori digunakan uji chi-square. Perubahan kardiovaskular pada tiap kelompok dipakai uji wilcoxon, dan melihat perbedaan kardiovaskular antara kedua kelompok dipakai uji Mann-Whitney.
HasiI : Saat intubasi pada kedua kelompok terjadi peningkatan tanggapan kardiovaskular bermakna secara statistik dibandingkan dengan nilai sesaat sebelum intubasi. Tanggapan kardiovaskular pada kelompok dexmedetomidin lebih rendah bermakna secara statistik dibandingkan dengan kelompok lidokain. Ini membuktikan bahwa baik dexmedetomidin maupun lidokain belum dapat mencegah tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea, tetapi dexmedetomidin mempunyai efek yang lebih balk bennakna secara statistik dibandingkan dengan lidokain dalam hal mengurangi tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi. Ada 2 sampel yang dikeluarkan, masing-masing 1 sampel dari kelompok dexmedetomidin dan lidokain. |
id |
IOS18070.107976 |
institution |
Universitas Indonesia |
institution_id |
51 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Indonesia |
library_id |
492 |
collection |
Repository Tugas Akhir Universitas Indonesia |
repository_id |
18070 |
city |
KOTA DEPOK |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS18070 |
first_indexed |
2022-12-14T06:19:36Z |
last_indexed |
2022-12-14T06:19:36Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1752202788444569600 |
score |
17.609869 |