Analisis investasi proyek pembangunan dua pabrik PT Hanjaya Mandala Sampoerna, TBKtbk dalam menghadapi kebijakan pemerintah terhadap industri hasil tembakau = Investment analysis on the construction two factories of PT Hanjaya Mandala Sampoerna, TBK in facing of government policy towards the tobacco industry / Aprillia Mustika Sari

Main Author: Aprillia Mustika Sari, author
Format: Masters Thesis
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20365388-T-Pdf Aprillia Mustika Sari.pdf
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia. Industri Hasil Tembakau (IHT) memiliki peran yang penting dalam perekonomian di Indonesia, terutama sebagai penyerap tenaga kerja dan penerimaan negara melalui cukai. Di sisi lain IHT memberikan efek negatif pada segi kesehatan masyarakat. Pemerintah membuat kebijakan terhadap IHT melalui Road Map IHT. Ditengah perkembangan kebijakan industri hasil tembakau tersebut, PT HM Sampoerna membangun dua buah pabrik baru di Karawang, Jawa Barat dengan total biaya investasi sebesar USD 174 juta atau setara dengan Rp. 2 triliun. Perhitungan kelayakan finansial proyek investasi dilakukan dengan metode capital budgeting. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitbility Index (PI), Payback Period (PP), dan analisis skenario. Berdasarkan hasil perhitungan NPV dan PP diperoleh hasil yang positif serta tingkat pengembalian yang lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Maka kesimpulannya adalah, proyek investasi PT HM Sampoerna layak untuk dilaksanakan dalam menghadapi kebijakan pemerintah terhadap industri hasil tembakau dalam kondisi terbaik, optimis maupun pesimis. Sementara, hasil perhitungan IRR dan PI pada kondisi pesismis, investasi tidak layak untuk dilaksanakan. <hr> <b>ABSTRACT</b><br> Indonesia is one of the largest number of smokers in the world. Tobacco Industry (IHT) has an important role for Indonesian economy, especially for its constribution in absorbing labor and state revenues through excise tax. On the other hand IHT negative effects on public health. The government makes policy towards tobacco industry through the Road Map. In the middle of the policy towards tobacco industry, PT HM Sampoerna build two factories in Karawang,cWest Java, with a total investment cost of USD 174 million or equivalent to Rp. 2 trillion . The calculation of the financial feasibility of investment projects carried out by capital budgeting method. The data obtained were processed using the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitbility Index (PI), Payback Period (PP), and scenario analysis. Based on the NPV and PP calculation, obtained positive results as well as the rate of return is greater than the expected rate of return. So the conclusion, PT HM Sampoerna investment projects is feasible in facing government policy towards the tobacco industry in best, optimist, as well as pesimistic condition. Meanwhile the IRR and PI calculation on pesimistic condition is not feasible to be implemented.