STATUS BESI DAN STATUS ANEMIA PENGGUNA DAN BUKAN PENGGUNA JAMBU TAMBAH DARAH

Main Authors: Saidin, Sukati, Krisdinamurtirin, Y., Rustan, Effendi, Murdiana, Ance, Hartati, Sri; Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga D.I. Yogyakarta
Other Authors: BADAN LITBANGKES KEMENKES
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik , 2012
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2254
ctrlnum article-2254
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">STATUS BESI DAN STATUS ANEMIA PENGGUNA DAN BUKAN PENGGUNA JAMBU TAMBAH DARAH</title><creator>Saidin, Sukati</creator><creator>Krisdinamurtirin, Y.</creator><creator>Rustan, Effendi</creator><creator>Murdiana, Ance</creator><creator>Hartati, Sri; Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga D.I. Yogyakarta</creator><description lang="id-ID">Telah dilakukan penelitian tentang Khasiat Jamu Tambah Darah terhadap status besi dan status anemia pekerja wanita di duaa pabrik tekstil dan satu pabrik bola lampu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek teerdiri dari tiga kelompok: 100 orang pengguna jamu tambah darah (TD), 98 orang pengguna jamu lain (JL), dan 97 orang bukan pengguna jamu sebagai kelompok kontrol (K). Keadaan sosial ekonomi dan konsumsi makanan tidak berbeda nyata antar kelompok. Demikian pula rata-rata berat badan dan tinggi badan antar kelompok subyek. Rata-rata kadar Hb masing-masing kelompok berturut-turut 12.4, 11.9 g dan 12.1 g/dl, untuk kelompok TD, JL dan K; perbedaan ini tidak berbeda nyata secara statistik. Pada kelompok TD, JL dan K terdapat masng-masing 12.0%, 16.5% dan 16.5% subyek yang berstatus feritin rendah. Rata-rata kadar besi serum, berturut-turut 72.2 ug, 70.1 ug dan 64.7 ug/dl masing-masing untuk kelompok TD, JL dan K. Rata-rata kadar besi serum kelompok TD berbeda nyata dengan kelompok JL maupun K; tetapi tidak berbeda nyata antara kelompok JL dengan kelompok K. Subyek yang berstatus besi rendah masing-masing 14.4%, 21.1% dan 26.6% pada kelompok TD, JL dan K yang berbeda nyata hanya antar kelompok TD dan K. Mengkonsumsi jamu tambah darah dapat mengangkat kadar HB dan status anemia, tetapi belum menunjukkan dampak yang nyata terhadap penurunan anemia.</description><publisher lang="en-US">Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik</publisher><contributor lang="id-ID">BADAN LITBANGKES KEMENKES</contributor><date>2012-11-24</date><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2254</identifier><source lang="en-US">Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research); JILID 15 (1992)</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan; JILID 15 (1992)</source><language>ind</language><recordID>article-2254</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Saidin, Sukati
Krisdinamurtirin, Y.
Rustan, Effendi
Murdiana, Ance
Hartati, Sri; Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga D.I. Yogyakarta
author2 BADAN LITBANGKES KEMENKES
title STATUS BESI DAN STATUS ANEMIA PENGGUNA DAN BUKAN PENGGUNA JAMBU TAMBAH DARAH
publisher Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
publishDate 2012
url http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2254
contents Telah dilakukan penelitian tentang Khasiat Jamu Tambah Darah terhadap status besi dan status anemia pekerja wanita di duaa pabrik tekstil dan satu pabrik bola lampu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek teerdiri dari tiga kelompok: 100 orang pengguna jamu tambah darah (TD), 98 orang pengguna jamu lain (JL), dan 97 orang bukan pengguna jamu sebagai kelompok kontrol (K). Keadaan sosial ekonomi dan konsumsi makanan tidak berbeda nyata antar kelompok. Demikian pula rata-rata berat badan dan tinggi badan antar kelompok subyek. Rata-rata kadar Hb masing-masing kelompok berturut-turut 12.4, 11.9 g dan 12.1 g/dl, untuk kelompok TD, JL dan K; perbedaan ini tidak berbeda nyata secara statistik. Pada kelompok TD, JL dan K terdapat masng-masing 12.0%, 16.5% dan 16.5% subyek yang berstatus feritin rendah. Rata-rata kadar besi serum, berturut-turut 72.2 ug, 70.1 ug dan 64.7 ug/dl masing-masing untuk kelompok TD, JL dan K. Rata-rata kadar besi serum kelompok TD berbeda nyata dengan kelompok JL maupun K; tetapi tidak berbeda nyata antara kelompok JL dengan kelompok K. Subyek yang berstatus besi rendah masing-masing 14.4%, 21.1% dan 26.6% pada kelompok TD, JL dan K yang berbeda nyata hanya antar kelompok TD dan K. Mengkonsumsi jamu tambah darah dapat mengangkat kadar HB dan status anemia, tetapi belum menunjukkan dampak yang nyata terhadap penurunan anemia.
id IOS1884.article-2254
institution Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
affiliation onesearch.kink.kemkes.go.id
hellis.onesearch.id
institution_id 12
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
library_id 16
collection Jurnal Penyakit Tidak Menular Indonesia
repository_id 1884
subject_area Kesehatan dan Kedokteran
city JAKARTA PUSAT
province DKI JAKARTA
repoId IOS1884
first_indexed 2016-09-24T06:24:25Z
last_indexed 2016-09-24T06:30:30Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1722469322401513472
score 17.206366