Monitoring dan Kontrol Pembibitan Tanaman Cabai Berbasis IoT (Internet of Things)
Main Authors: | Trisnawati, Trisnawati, Atthariq, Atthariq, Safriadi, Safriadi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Politeknik Negeri Lhokseumawe
, 2022
|
Online Access: |
http://e-jurnal.pnl.ac.id/JAISE/article/view/3879 http://e-jurnal.pnl.ac.id/JAISE/article/view/3879/3039 |
Daftar Isi:
- IoT (Internet of Thing) merupakan suatu teknologi yang diciptakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Pada saat ini hampir semua alat atau perangkat yang digunkan terhubung dengan internet. Sistem dengan IoT sudah digunakan dalam berbagai bidang salah satunya yaitu bidang pertanian. Pada bidang pertanian kesuburan lahan tanamam menjadi salah satu aspek yang peting, karena pengaruh dari lahan pertanian akan berakibat pada tanaman dan hasil panen yang akan di dapatkan. Metode yang digunakan yaitu rancang bangun suatu sistem yang dimulai dengan merancang perangkat keras dan kemudian menghubungkan perangkat ke software Blynk dengan menggunkan internet.Pada penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat monitoring kelembaban, pH tanah dan suhu tanah untuk mendukung proses pertumbuhan tanah pada proses pembibitan tanaman cabai berbasis aplikasi Blynk. Pada proses pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan kelembapan tanah dan suhu yang sesuai agar proses tumbuhnya dapat maksimal. Dengan adanya teknologi Internet of Things (IoT) dapat mudahkan seorang petani untuk melakukan kontroling terhadap kebutuhan air yang sesuai untuk tanaman cabai. Ditambahkan juga dengan penempatan sistem IoT yang digunkan untuk membatu proses irigasi atau perairan pada tanaman cabai dengan melakukan kontroling untuk menyakan dan mematikan menggunkan aplikasi Blynk. Perangkat IoT yang digunakan untuk membebuat sistem ini meliputi NodeMCU, sensor suhu, sensor pH, sensor kelembaban tanah, relay, pompa air dan aplikasi blynk sebagai perangkat lunak pengontrol perangkat IoT. Untuk hasil penelitian ini disimpulkan adalah pada saat pengujian berhasil dijalankan dan dapat bekerja dengan baik dan semua alat yang digunkan bekerja dengan persentase keakuratan sistem 80%.