PERAN WANITA HINDU DALAM MEMPERSIAPKAN UPAKARA DI LABUAN BAJO MANGGARAI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR

Main Authors: Diah Nirmala Dewi, Kadek Tedy Mandala Putra
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: UHN IGB Sugriwa Denpasar , 2022
Subjects:
Online Access: https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/1743
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/1743/1116
Daftar Isi:
  • Women, if studied scientifically, the origin of the word Svanittha is found in Sanskrit which has the meaning of the word Sva, which is itself and the word Nittha means holy. The actual meaning of the word Svanittha is to purify oneself, then its meaning is expanded to be about humans who have a big/important role in the Dharma or can be called practitioners of Dharma teachings. In the teachings of Hinduism, women have a very important role, namely as a means to realize the belief in Punarbhawa or the reincarnation of descendants. With the term Punarbhawa also developed the term Sukla Svanittha which means seeds or fetuses conceived by women. Family in Hinduism also has a different meaning. In Sanskrit the word family is divided into two parts, namely Kula and Varga. Kula is interpreted as a servant, servant and Varga is interpreted as a relationship, bond, devotion. Explanation of the meaning of family from Sanskrit, namely the relationship and bond of devotion between husband, wife, and children. Apart from being practitioners of Dharma teachings and successors of descendants, Hindu women are also required to be able to complete their own tasks related to the upkaras used during Yadnya ceremonies.
  • Wanita jika dikaji secara ilmiah asal kata yaitu Svanittha terdapat dalam Bahasa Sansekerta yang memiliki makna dari kata Sva yaitu sendiri dan kata Nittha bermakna suci. Pengertian yang seberanya tentang kata Svanittha ialah mensucikan sendiri, kemudian maknanya diperluas menjadi tentang manusia yang memiliki peran yang besar/penting dalam Dharma atau bisa disebut sebagai pengamal ajaran Dharma. Dalam ajaran Agama Hindu, wanita memiliki peranan sangat penting, yakni sebagai suatu sarana untuk mewujudkan kepercayaan Punarbhawa atau reinkarnasi dari keturunan. Dengan istilah Punarbhawa tersebut berkembang juga istilah Sukla Svanittha yang diartikan bibit/benih atau janin yang dikandung oleh wanita. Keluarga dalam ajaran Agama Hindu juga memiliki arti yang berbeda. Dalam Bahasa Sansekerta kata keluarga terbagi menjadi 2 bagian yaitu Kula dan Varga. Kula diartikan sebagai abdi,hamba dan Varga diartikan sebagai jalinan, ikatan, pengabdian. Pemaparan makna keluarga dari Bahasa Sansekerta yaitu jalinan dan ikatan pengabdian hubungan antara suami, istri, dan anak. Selain sebagai pengamal ajaran Dharma dan penerus keturunan, wanita Hindu juga dituntut untuk mampu menyeselaikan sendiri tuga-tugas terkait dengan upkara-upakara yang dipergunakan pada saat upacara Yadnya.