KOMUNIKASI RITUAL DALAM HARMONISASI PERILAKU BERAGAMA
| Main Authors: | I Gusti Ayu Ratna Pramesti Dasih, I Gusti Ayu Diah Prameswara Padawati Indraswari |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf Journal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
UHN IGB Sugriwa Denpasar
, 2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/1905 https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/1905/1113 |
Daftar Isi:
- Ritual communication is carried out by communities that carry out ceremonies and cultural tradition throughout their years and live, to express words or display certain symbolic behaviors. Message in ritual communication are usually hidden and confusing, sometimes having multiple meanings, depending on tradition and culture. The belief system, religion, and worship greatly affect the perception of messages in ritual communication. The process of ritual communication occurs due to supporting factors such as liturgical rites, belief systems, and worship systems. Two-way communication process is applied to support religious, social and ethical-based ritual communication activities. Social interaction is built to establish communication so that it has implications for strengthening religious attitudes, social communicative actions, and cultural values.
- Komunikasi ritual dilakukan oleh komunitas yang melakukan upacara-upacara dan tradisi budaya sepanjang tahun dan hidupnya, untuk mengungkapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu bersifat simbolik. Pesan dalam komunikasi ritual biasanya tersembunyi dan membingungkan, terkadang memiliki makna ganda, tergantung pada tradisi dan budaya. Sistem kepercayaan, religi, dan pemujaan sangat mempengaruhi dalam mempersepsikan pesan dalam komunikasi ritual. Proses terjadinya komunikasi ritual karena faktor pendukung seperti liturgi ritus, sistem kepercayaan, dan sistem pemujaan. Proses komunikasi dua arah diterapkan untuk mendukung aktivitas komunikasi ritual berbasis religius, sosial dan etika. Interaksi sosial dibangun untuk menjalin komunikasi sehingga berimplikasi pada penguatan sikap religius, tindakan komunikatif sosial, dan nilai budaya.