Sumber Serut: The Potential of Nature and the Strength of Community Traditions in the Maelstrom of Artificial Intelligence Technology (Intercultural Communication Perspective)

Main Author: Eko Budi Siswandoyo
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: UHN IGB Sugriwa Denpasar , 2023
Subjects:
Online Access: https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972/1839
ctrlnum article-2972
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Sumber Serut: The Potential of Nature and the Strength of Community Traditions in the Maelstrom of Artificial Intelligence Technology (Intercultural Communication Perspective)</title><title lang="id-ID">Sumber Serut: Potensi Alam, dan Kekuatan Tradisi Masyarakat dalam Pusaran Teknologi Kecerdasan Buatan (Perspektif Komunikasi Antar Budaya)</title><creator>Eko Budi Siswandoyo</creator><subject lang="id-ID">Artificial Intelligence</subject><subject lang="id-ID">Tradisi</subject><subject lang="id-ID">Ritual</subject><subject lang="id-ID">Bari'an</subject><subject lang="id-ID">Budaya</subject><subject lang="en-US">Artificial Intelligence</subject><subject lang="en-US">Culture</subject><subject lang="en-US">Rituals</subject><subject lang="en-US">Bari'an</subject><subject lang="en-US">Tradition</subject><description lang="en-US">Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang arusnya tidak bisa dibendung dan tidak bisa diikuti begitu saja. Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai Artificial Intelligence (AI) karena kemampuannya menyerupai kecerdasan manusia. Pihak-pihak yang berkepentingan di berbagai bidang mulai resah dengan kehadiran AI, meski hingga saat ini belum ada bukti nyata bahwa teknologi tersebut dapat sepenuhnya menggantikan kemampuan manusia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, perlu dibuat filter untuk menyaring masuknya teknologi yang begitu kuat. Ruang sosial dan budaya dapat diciptakan sebagai pilihan. Pendekatan budaya harus dianggap sebagai seperangkat fitur spiritual, material, intelektual, dan emosional yang unik dari suatu kelompok masyarakat, yang mencakup hal-hal selain seni dan sastra, cara hidup bersama, gaya hidup, sistem nilai, tradisi, dan kepercayaan. Pemahaman tentang tradisi, ritual, dan peristiwa budaya harus disajikan lebih menarik daripada sajian media modern. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya.</description><description lang="id-ID">Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang arusnya tidak bisa dibendung dan tidak bisa diikuti begitu saja. Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai Artificial Intelligence (AI) karena kemampuannya menyerupai kecerdasan manusia. Pihak-pihak yang berkepentingan di berbagai bidang mulai resah dengan kehadiran AI, meski hingga saat ini belum ada bukti nyata bahwa teknologi tersebut dapat sepenuhnya menggantikan kemampuan manusia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, perlu dibuat filter untuk menyaring masuknya teknologi yang begitu kuat. Ruang sosial dan budaya dapat diciptakan sebagai pilihan. Pendekatan budaya harus dianggap sebagai seperangkat fitur spiritual, material, intelektual, dan emosional yang unik dari suatu kelompok masyarakat, yang mencakup hal-hal selain seni dan sastra, cara hidup bersama, gaya hidup, sistem nilai, tradisi, dan kepercayaan. Pemahaman tentang tradisi, ritual, dan peristiwa budaya harus disajikan lebih menarik daripada sajian media modern. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya.</description><publisher lang="en-US">UHN IGB Sugriwa Denpasar</publisher><date>2023-10-11</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972</identifier><identifier>10.25078/wd.v18i2.2972</identifier><source lang="en-US">Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya; Vol. 18 No. 2 (2023): Widya Duta September 2023; 124-137</source><source lang="id-ID">Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya; Vol 18 No 2 (2023): Widya Duta September 2023; 124-137</source><source>2620-3146</source><source>1978-1075</source><language>eng</language><relation>https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972/1839</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2023 Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya</rights><recordID>article-2972</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:Journal
author Eko Budi Siswandoyo
title Sumber Serut: The Potential of Nature and the Strength of Community Traditions in the Maelstrom of Artificial Intelligence Technology (Intercultural Communication Perspective)
publisher UHN IGB Sugriwa Denpasar
publishDate 2023
topic Artificial Intelligence
Tradisi
Ritual
Bari'an
Budaya
Culture
Rituals
Tradition
url https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/2972/1839
contents Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang arusnya tidak bisa dibendung dan tidak bisa diikuti begitu saja. Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai Artificial Intelligence (AI) karena kemampuannya menyerupai kecerdasan manusia. Pihak-pihak yang berkepentingan di berbagai bidang mulai resah dengan kehadiran AI, meski hingga saat ini belum ada bukti nyata bahwa teknologi tersebut dapat sepenuhnya menggantikan kemampuan manusia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, perlu dibuat filter untuk menyaring masuknya teknologi yang begitu kuat. Ruang sosial dan budaya dapat diciptakan sebagai pilihan. Pendekatan budaya harus dianggap sebagai seperangkat fitur spiritual, material, intelektual, dan emosional yang unik dari suatu kelompok masyarakat, yang mencakup hal-hal selain seni dan sastra, cara hidup bersama, gaya hidup, sistem nilai, tradisi, dan kepercayaan. Pemahaman tentang tradisi, ritual, dan peristiwa budaya harus disajikan lebih menarik daripada sajian media modern. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya.
Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang arusnya tidak bisa dibendung dan tidak bisa diikuti begitu saja. Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai Artificial Intelligence (AI) karena kemampuannya menyerupai kecerdasan manusia. Pihak-pihak yang berkepentingan di berbagai bidang mulai resah dengan kehadiran AI, meski hingga saat ini belum ada bukti nyata bahwa teknologi tersebut dapat sepenuhnya menggantikan kemampuan manusia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, perlu dibuat filter untuk menyaring masuknya teknologi yang begitu kuat. Ruang sosial dan budaya dapat diciptakan sebagai pilihan. Pendekatan budaya harus dianggap sebagai seperangkat fitur spiritual, material, intelektual, dan emosional yang unik dari suatu kelompok masyarakat, yang mencakup hal-hal selain seni dan sastra, cara hidup bersama, gaya hidup, sistem nilai, tradisi, dan kepercayaan. Pemahaman tentang tradisi, ritual, dan peristiwa budaya harus disajikan lebih menarik daripada sajian media modern. Tradisi dapat disikapi sebagai ruang pendidikan dengan seperangkat nilai tersendiri bagi sekelompok orang yang tertarik untuk melestarikannya. Harapannya AI dalam perkembangannya dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian alam dan budaya, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kecerdasan buatan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan inovasi tanpa harus mengorbankan kekayaan alam dan budayanya.
id IOS19622.article-2972
institution Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
institution_id 10309
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
library_id 7699
collection Widya Duta : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya
repository_id 19622
subject_area Ilmu Komunikasi
city KOTA DENPASAR
province BALI
repoId IOS19622
first_indexed 2024-06-11T08:14:49Z
last_indexed 2024-06-11T08:14:49Z
recordtype dc
_version_ 1801552400587161600
score 9.9049015